Ali pov
Hari ini adalah hari keberangkatan kami ke bringin.semua mahasiswa di arahkan untuk berkumpul di bandara.
Dan disini lah aku sekarang .di bandara soekarno hatta . sebagai ketua senart aku harus memastikan semuanya aman terkendali.
Sebenarnya ada beban tersendiri di hatiku saat ini. bagaimana tidak, selain mengemban tugas untuk menjaga keselamatan banyak orang.aku juga mengemban tugas untuk menghamili anak orang.
Huuuh... yang benar saja.mencium prilly saja sudah membuatku merasa bersalah sekali pada raka.apalagi menghamilinya. ini semua karna papa dan syarat gila nya itu
"Li semuanya uda siap,tinggal berangkat aja ni" yogi datang menghampiri ku dengan berlari kecil.
"Raka uda di hubungin ? Tempat disana sudah mereka siapkan ?" Tanya ku memastikan. raka dan anggota nya memang sudah berangkat lebih dulu kemarin.karna mereka harus memastikan keadaan disana terlebih dahulu.
"Udah, dia bilang yang di sana uda beres.mereka tinggal nunggu kita datang aja" balas yogi. semangat sekali anak ini.
"Bugus. ya sudah. segera buat pengumuman. kita berangkat sekarang" ujar ku lalu berlalu pergi. aku harus ke beskem senat sekarang
****
"Ini kenapa masih pada di sini? ayo segera bersiap. pesawat pertama sudah berangkat.sekarang giliran kita. ayo cepat!!" ujar ku tegas saat melihat anak senat masih bersatai di beskem yang kami buat.
Pesawat peserta memang sengaja di bedakan dengan anggota senart . anak-anak senart memakai pesawat pribadi milik papa irfan. hal ini dilakukan agar kami mudah berdiskusi.
Ku lihat mereka semua langsung berberes . banyak sekali barang bawaan wanita-wanita ini. ini mau liburan atau mau pindahan.dasar cewek . hidup kok di buat ribet.
"Yaudah yuk sayang" amel datang menghampiriku .kuberikan senyum kecil lalu ku genggam tangannya. kami berjalan beriringan menuju pesawat
Baru saja aku dan amel duduk di bangku pesawat minimalis ini.yogi datang menghampiriku lalu berbisik sesuatu.
Ternyata gadis itu membuat ulah lagi. sudah ku katakan tak usah ikut jika tak yakin. tapi tetap saja keras kepala. pantas aku tak melihatnya dari tadi.
"Mel,aku ke luar sebentar . ada masalah sedikit" ujar ku
amel mengangguk dan tersenyum. manis sekali gadisku ini. ku usap rambutnya dan mencium lembut keningnya sebelum akhirnya berlalu pergi .
Aku bergegas turun dari pesawat dan berjalan menuju waiting room bandara ini. yogi bilang prilly ada di sana.
"Kenapa lagi ?" Tanyaku saat aku sudah berada di hadapannya. dia menunduk dan bahunya bergetar. dia pasti menangis
"Gimana ni kak. prilly gak bisa naik pesawat. dia phobia ketinggian " tanya nida saat melihat tak ada jawaban yang di berikan prilly padaku.
"Mau bagaimana lagi? namanya juga pesawat. kalau tidak bisa naik pesawat naik bus aja sana.kalau perlu jalan kaki biar gak tinggi " bentak ku kasar. nida bahkan sampai menundukkan kepalanya mendengar bentakan ku.
Katakanlah aku kejam. aku sudah mengingatkannya dari semalam. Tapi bukannya mendengarkan ku dia malah mengoceh. dia bilang tidak takut lah,beranilah,kecillah. omongan ku dianggap sampah olehnya.kalau sudah begini mau bagaimana.
Kulihat Dia masih tak menanggapi bentakanku.namun bahu nya semakin bergetar hebat. mungkin dia sadar kesalahannya. ku hela nafas kasar lalu merogoh hp ku dari saku .
"Halo....ujang . jemput ibu di bandara sekarang " titah ku begitu suara telpon di seberang sudah tersambung.
setelah mendapatkan balasan 'siap' dari supir pribadi ku itu.aku langsung memutus sambungan telfon nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI RAHASIA
Fanfictionperjodohan merupakan suatu hal yang sudah biasa bagi mereka masyarakat di kalangan menengah atas.namun apa jadi nya jika perjodohan itu terjadi pada sepasang manusia yang pernah saling menyakiti di masa lalu ? "sudah cukup air mata ku dulu.tidak...