BAB 6

57.9K 3.4K 24
                                    

Prilly pov

"MASUK!!"

Aku dan nida tersentak dari keterpakuan kami.saling berpandangan sesaat.kemudian kembali menatap ke depan."matilah kita"  ujar kami bersamaan dan mulai melangkah kan kaki secara perlahan.

Disetiap langkah ku saat ini.beribu doa ku rapalkan dalam hati.ya tuhan tolong lah aku.aku tak mau dipermalukan disini. mau di taruh dimana wajah ku yang cantik ini.

Astaga sempat-sempat nya aku narsis dalam keadaan seperti ini.kalian pasti berfikir ini lebay.

Yah kalian benar ini memang lebay.ketua senat itu sungguh berlebihan jika soal displin.tapi memang sih baratayuda terkenal dengan kedisplinannya.bahkan SMA saja kalah.peraturan disini terlalu ketat.bahkan aku tak merasa seperti mahasiswa di sini.aku merasa seperti anak SD yang harus tunduk dan takut pada aturan.

Lalu kenapa kami takut setengah mati pada ali si ketua senat itu.karna kampus ini milik papa nya yang notabennya adalah mertua ku sekarang.semua dosen percaya pada nya.untuk urusan mahasiswa yang badung alias bandal semua diserahkan padanya dan senart .

Dan itu jugalah yang membuat dia terkenal seantereo kampus ini.bagaimana tidak, dia tampan,pintar,kaya, seorang CEO pula.dan lagi-lagi keunggulanya, dia adalah ketua senart nan berwibawa .karna itulah dulu aku terpesona pada nya.tapi dulu aku tak mau ada yang tau hubungan kami.kecuali amel dan nida.aku tidak ingin jadi artis mendadak di baratayuda.

Mempunyai gelar MANWA saja sudah membuatku menjadi bahan santapan mading tiap minggu.apalagi kalau dulu mereka tau aku kekasih CHORIS sang pria idaman para wanita..

Hah apa-apaan aku ini, kenapa jadi memuji-muji nya seperti itu.sadar prilly ,dia itu jelek,uda jelek playboy lagi.dasar suami nyebelin.

Cubitan kecil dari nida di pinggangku membwa ku kembali pada keadaan saat ini.

Aisshh......Cubitannya lumayan sakit sampai membuat ku meringis tertahan.ku tatap dia dengan tatapan siap membunuh.tapi dia malah menggerak-gerak kan bola matanya .

Hah apa-apaan itu .bukannya minta maaf malah bermain kode seperti itu

Tunggu dulu.kode.aku segera mengikuti arah pandangan nya.

Daaan....yaampun aku lupa dimana kami saat ini.aku hanya bisa nyengir menatap seluruh anggota senat yang tengah menatap kasian kearah ku

Tapi kenapa kasihan?
Pandangan ku terhenti pada raka.dia juga memasang wajah yang sama.ada apasih.ayo prilly kau harus mengingat apa yang sebenar nya terjadi.

"Sebegitu merasa bersalahkah sampai tak bisa mengatakan apa pun?"

Aku menarik kepala ku ke arah sumber suara itu.dan otak ku langsung konek kembali.
Yaampun prilly dodol, bisa-bisa nya amnesia mendadak seperti itu.

Aku berdehem kecil untuk mengurangi kegugupan ku."maksud kakak?"

"Owh...ternyata masih belum merasa bersalah ya?" ujarnya dengan nada meremehkan.huhhh.. songong banget sih ni orang

"Bersalah? Kesalahannya dimana kak.bukankah kami datang sebelum rapat dimulai?" untunglah suaraku terdengar tenang.padahal jantungku saat ini sudah hampir meloncat keluar.

" yah memang rapat belum di mulai.tapi kalian ingat kan apa yang pernah ku katakan.aku tidak suka MENUNGGU"

"Maaf kak"dari ekor mataku bisa kulihat nida menunduk mengatakannya.cemen.

"Menunggu bagaimana kak,bukankah kakak dan kami datang bersamaan" bantah ku.enak saja dia menyalahkan kami sesuka jidat nya.dia juga datang terlambat kan.

ISTRI RAHASIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang