Part 9: Just Friend

75 12 2
                                    

Oke hari ini kami memutuskan untuk naik Bus. you know what? Mobilku dan mobil jace bisa-bisa mogok karena hari ini hujan sangat lah deras.

Sekarang Desember!! Musim hujan.
Aku sangat suka hujan. Karena... Hmm, aku tidak tahu. Aku hanya suka tetesan air hujan. Karena bau dan suaranya sangat menenangkan.

'Quentin cepat!!' ucap jace menarik tanganku
Genangan genangan air dijalan bercipratan kemana-mana karena hentakan kaki kami.

'Jace, bisakah kau pelan-pelan?' ucapku sambil tertawa
'Pelan-pelan? Kau mau sakit hujan-hujanan seperti ini?' tanyanya
'Ini hanya gerimis bodoh' ucapku berjalan santai.
Dia tetap menggandengku dan melihat kearahku. Dia tersenyum. Dan aku hanya menatapnya aneh.

Kamipun sampai di halte bus. Dan bus nya datang 5 menit lagi. Untung saja kami sudah sampai duluan :v

Akhirnya setelah beberapa menit menunggu, Bus itu datang dan kami berdua pun masuk bersama.

Kami cukup banyak bercerita saat di dalam bus.

'Sejak kapan kau dekat dengan Margo?' tanyanya
'Hmm sejak kita putus.'Ucapku sambil melihat jalanan yang mulai basah dengan air hujan

'Kau tidak ada perasaan apa-apa?' tanyanya dengan wajah tanpa dosa
'Apa?! Kau gila' ucapku tertawa
'Ceritakan aku sesuatu' ucap jace tersenyum lebar.

'Kau tahu jace, saat itu aku kesetanan. Aku hampir melakukan sex dengan Margo. Aku dan margo hanya sekedar.. You know? Friends in Benefit?' ucapku berbisik

'Pfft' jace menahan tawanya yang hampir membludak. Pipinya sudah mengembung.

'Hei, kau.tertawa.kau.mati' ucapku flat ekspresiku seperti itu->

'Hmm baikla--h' dia hampir tertawa.

Akhirnya kami pun sampai di sekolah kami. Aku turun bersamanya di depan sekolah.

'Sampai ketemu nanti ya!' ucap jace kepadaku
'Baiklah, daah' ucapku melambaikan tangan sambil berjalan ke arah gedung SMA.

-Skip

Jace POV

Aku masih memikirkan kata-kata Que tadi. Perasaanku sangat campur aduk. Itu sangat konyol. Friends in benefit?

Aku hanya tertawa sendiri mengingat itu. Tapi aku juga sedikit sedih karena mereka hampir melakukannya. Untung saja Hampir.

Aku pun berjalan menuju kelasku dan kulihat disana ada gadis memakai baju Pink sedang duduk di kursiku. Dia meghan.

'Apa yang kau lakukan disini?' ucap ku ketus

'Memangnya kenapa sayang? Aku menunggumu daritadi' ucapnya sedikit dengan nada merayu. Dan aku sangat tidak menyukai itu.

'Meghan, aku sudah bilang padamu. Jangan dekati aku lagi. Aku tidak akan pernah mau berpacaran dengan orang jahat sepertimu' ucap ku

Dia hanya menatapku dengan senyuman yang seolah-olah bisa merayuku.

'Fine!' aku pun langsung keluar kelas.

'Jacee!!!!' dia memekik. Suaranya sangat mengganggu.

Aku pun berjalan di koridor sendirian sambil menggerutu tidak jelas.

Meghan lagi-lagi menghampiri ku dan memelukku dari belakang.

RealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang