Part 11: Old Friend Come Back 2

42 7 0
                                    

'Terserah kau saja' ucapku langsung masuk kamar.
Akupun langsung merebahkan diriku di ranjang. Mataku terasa panas hendak mengeluarkan beribu air mata.

Kenapa dia?
Dia kerasukan?
Aku sangat membenci sikapnya sekarang.

Beberapa lama kemudian dia pun masuk ke kamarku.

'Aku berangkat ya. By the way aku akan pergi ke Jenova Restoran' ucapnya.

Akupun pura-pura memainkan ponselku dan kulihat sudah jam 06.00 .
Aku hanya diam.
'Fuck Rosie,Fuck Jenova,Fuck YOU!' batinku.

'Have fun then' ucapku singkat.

'Ro bentar lagi akan datang kesini. Dia membawa film baru' ucap jace mendekatiku.

Dia hendak mencium bibirku. Tapi aku berpaling sehingga dia mencium pipiku.

Diapun diam dengan wajah bersalah. Akhirnya dia pergi.

Dan tiba-tiba Robot datang membawa banyak CD.

'Hai Ro!!' ucapku ramah.
'Haloo, ayo kita nonton.' ucap Ro.
'Aku berangkat ya' ucap Jace padaku.

'Bye' ucapku singkat.

Akhirnya Jace keluar dari kamarku.
Akupun duduk bersebelahan dengan Robot .

Kamipun menonton bersama. Selama menonton aku dan dia tidak berbicara.
'Que'
'Hmm'
'Kau bertengkar dengan jace?' tanya Ro

'Hmm' ucapku

'Ya aku tahu perasaanmu. Rosie? Hmm,aku kurang yakin' ucap Robot

'Hmm'
Akupun menarik nafasku panjang panjang dan menghembuskannya pelan.

Aku langsung memgambil ponselku dan berniat untuk mengechat Jace.

"Jace kau sedang apa?"

Aku pun menunggu balasan dari Jace. Beberapa lama kemudian ada balasan darinya.

"Jace sedang di kamar mandi. Kau siapanya Jace?" ucapnya

'Robot' ucapku menunjukkan teks nya.

Robotpun hanya menatapku.

"Aku Rosie teman kecilnya, jace sedang tidur sekarang. Mungkin kau bisa mengechatnya besok." ucapnya lagi.

'Fu--' ucapanku tiba -tiba di potong oleh robot.
'Sshh. Jangan berbicara kasar' ucapnya menenangkanku

Akupun langsung menitihkan air mataku.
Apa aku mimpi?
Kenapa Jace berubah menjadi brengsek begini?

Aku langsung memeluk Robot. Akupun menangis dipelukannya. Aku mencoba untuk berteriak sekeras kerasnya. Tapi aku tahu itu tidak akan merubah apapun.

Akupun langsung menarik Robot ke kamarku.

'Kau mau apa que?' tanyanya.
'Temani aku tidur ro.' ucapku menutup pintu kamarku.

Aku pun menarik kasar Robot kearahku.mataku merah merekah mengeluarkan air mata.

'Que, aku tahu kau--'
Akupun langsung memeluknya.

-skip

Paginya Jace masuk ke kamarku dan memergokiku sedang tidur dengan Robot.
'Quentin?'

RealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang