2

1.7K 123 2
                                        

LEE JAYOUNG (⬆Pic Of Her)

Aku menengok ke sisi kananku dan mendapati jam menunjukkan pukul tiga dini hari. Aku menghela nafas panjang sambil menatap langit-langit kamarku dalam kegelapan. Sibuk dengan pikiranku sendiri, entah tentang Eomma, Appa, Dokyeom dan... namja aneh.

Ish, kenapa aku malah harus memikirkan dia sih? Fokus Jayoung, fokus! Kau pindah ke sekolah ini hanya fokus untuk belajar bukan untuk jatuh cinta sampai lagi pacaran, bisa runyam semuanya. Apalagi Eomma yang overprotective dan Appa yang kelewat dingin dengan orang baru. Hah, membayangkan punya pacar saja sudah pusing apalagi nanti kalau punya satu.

Aku meraih ponselku dan mencabutnya dari stop kontak karena sedang ku charge. Aku membuka aplikasi LINE dan mengetik nama Dokyoem disana.

Jayoungie : DK :/

Aku menunggu hampir lima menit namun tidak ada jawaban, mungkin dia kelelahan kali ya? Sehabis mengantarku pulang dia kan langsung kembali ke sekolah untuk ekskul basket. Kadang aku terlalu merepotkan Dokyeom.

Ting.

Dokyeom : hmmm

Aku tersenyum kecil melihat jawaban Dokyeom, pasti dia menjawabnya dengan setengah sadar. Membayangkan wajah mengantuknya membuat aku tertawa pelan. Namun aku kasian juga sepertinya aku mengganggunya.

Jayoungie : Sepertinya kau lelah, besok saja deh ngomongnya. Selamat tidur, jaljaaa♡♡

Aku melempar asal ponselku ke atas tempat tidur, dan mendapati teleponku bergetar membuat aku segera mengambilnya lagi.

DK's Calling...

Aku tersenyum kecil, sekaligus terselip perasaan tak enak karena mengganggu tidurnya.

"Annyeonghaseyo.." Ucapku pelan, dan dia hanya berdeham,

"Wae?"  Tanyanya dan aku hanya terdiam, aku juga tidak tahu kenapa aku mengiriminya pesan singkat pada jam - jam segini, seharusnya aku tidak mengangkat teleponnya juga.

"Aku, tidak bisa tidur." Ucapku, lalu hening.

"Karena?" Tanyanya memecah keheningan.

"Aku juga tidak tahu aku tidak bisa tidur dan aku malah mengirimu pesan singkat, maaf. Aku seharusnya tidak-"

"Ada yang mengganggu pikiranmu?" Tanyanya membuat aku terdiam.

Ada, Dokyoem, ada..

"Ani. Hoam, sepertinya aku mulai mengantuk. Sampai ketemu besok, Dokyoem!" Ucapku lalu mematikan telepon secara sepihak.

Untuk sekali lagi, aku menatap langit - langit kamarku sebelum pada akhirnya mencoba untuk tidur kembali.

Andai semuanya mudah untuk dikatakan daripada dipendam sendiri, mungkin aku tidak akan sefrustasi ni.

**

Aku kesiangan. Yap, tenyata terbangun di jam tiga pagi bukan pilihan yang tepat, karena nyatanya aku kesiangan sekarang. Sial, bahkan dalam keadaan setengah sadar aku harus buru - buru ke kamar mandi dan berangkat tanpa sarapan. Bayangkan, sekarang perutku keroncongan dan sialnya bus lama sekali datang! Kalau dalam lima menit bus tak kunjung datang, aku yakin aku akan terlambat di hari keduaku sekolah.

Bagus, baru masuk saja sudah kena hukuman Jayoung!

Aku duduk di halte bus dengan gelisah, tidak mungkin aku menelpon Dokyeom, dia sudah bilang kalau kemarin tidak bisa menjemputku. Appa? Jangan harap, dia malah akan marah kalau aku ketauan telat sekolah. Eomma? Lebih - lebih dikira aku mengganggu acara arisannya dengan teman reuninya nanti. Aku menghela nafas kasar dan dan menutup wajahku.

NO SMOKING [FF SEVENTEEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang