3

1.3K 103 1
                                    

DOKYEOM (⬆Pic Of Him)

Setelah memastikan bahwa keadaan Jayoung baik-baik saja aku mengantarnya ke kelas, ia menolak untuk pulang ke rumah. Aku melangkahkan kakiku ke kelasku, sampai sebuah tangan menyentuh pundaku, belum sempat aku menatap mukanya, orang itu memukul wajahku kencang membuat aku tersungkur ke lantai.

"Ya! Apa-apaan kau.. Mingyu?" Tanyaku bingung. Ia mendesis pelan dan tersenyum sinis.

"Sebenarnya ada hubungan apa antara kau dan Jayoung? Hah?" Tanyanya dengan nada tinggi membuat aku tertawa sinis.

"Hm, apa ya?" Ucapku sambil menaikan sebelah alisku lalu bangkit dari posisiku. Aku mendekat kearahnya dan mendekatkan wajahku tepat disamping telinganya.

"Suatu hubungan spesial dan kau tidak perlu tahu itu apa." Ucapku lalu menabrak bahunya pelan dan berlalu pergi meninggalkannya.

Sedikit bermain dengan orang itu asik juga sepertinya.

KIM MINGYU

Aku duduk di rooftop sendirian sambil menghisap rokokku dan menghembuskannya perlahan. Bahkan dengan rokok aku sama sekali tidak bisa menenangkan pikiranku, aku membuang rokok itu ke lantai dan menginjaknya kasar.

"Suatu hubungan spesial dan kau tidak perlu tahu itu apa."

Kalimat itu, kalimat yang diucapkan Dokyeom barusan sangat menggangguku. Hubungan spesial, huh? Seharusnya aku sadar bahwa semua perhatian Dokyeom dan bagaimana Jayoung memperlakukan Dokyeom itu sudah menjelaskan ssmuanya kalau mereka berpacaran. Lalu, sekarang tidak ada kesempatanku lagi untuk mendekati Jayoung. Sial, biasanya aku yang selalu mematahkan hati wanita kenapa sekarang aku patah hati hanya karena seorang cewek yang baru kau kenal kurang dari empat puluh delapan jam?!

Aku mengacak rambutku gusar, kesal.

Kenapa aku jadi laki-laki cengeng begini sih? Suka galau begini bukan aku sekali. Lagipula, mereka baru berpacaran, bisa saja aku menyelip diantara mereka. Tidak perduli pandangan orang lain. Aku akan memiliki apa yang memang harus kumiliki.

Tapi mendekati Jayoung sangat susah sekali, bahkan menyebut namaku saja dia enggan rasanya. Apa aku benar-benar harus berhenti merokok agar dia mau denganku? Tapi rokok adalah pelarianku ketika aku tidak bisa menyelesaikan masalahku.

Ah, memikirkan itu saja membuatku pusing.

**

Aku menyampirkan tas punggungku di bahuku tak lupa memasukan salah satu tanganku ke kantong. Langkahku terhenti ketika melihat Jayoung dan Dokyeom saling berpegangan tangan dan terlihat saling bercanda satu sama lain. Jujur, hatiku panas sekali entah untuk alasan apa. Aku tidak suka melihat kejadian itu, melihat Jayoung bisa tersenyum dengan namja lain sedangkan bersamaku dia selalu marah, kesal dan terkesan benci.

Sebuah ide terlintas di otakku. Aku melangkah cepat kearah mereka, lebih tepatnya berlari dan dengan sengaja aku menabrak bahu Dokyeom membuat aku menghentikan langkahku tepat di depan mereka.

"Oh, mian. Aku tidak sengaja." Ucapku sambil tersenyum. Jayoung hanya menatapku bingung sedangkan Dokyeom menatapku sinis.

"Apa maksudmu, huh?" Tanyanya dingin.

"Apa? Aku kan tidak sengaja?" Ucapku polos, aku bisa melihat Dokyeom mengepalkan tangannya erat dan berniat untuk menghajarku jika tidak ditahan oleh Jayoung.

"Apa maumu?" Tanya Jayoung dengan pandangan lelah, mukanya sedikit pucat.

"Kau tidak apa-apa?" Tanyaku khawatir sambil berniat mengelus pipinya, namun tangan Dokyeom menepisku.

NO SMOKING [FF SEVENTEEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang