DOKYEOM
Aku memperhatikan Jayoung yang memainkan kuku jarinya. Aku tahu, disaat seperti ini dia pasti khawatir dengan keadaan Mingyu. Percaya atau tidak, aku yakin kalau Jayoung sebenarnya mempunyai rasa pada Mingyu. Andai saja, keadaan lebih baik mungkin mereka bisa bersama. Lagipula, kulihat Mingyu sudah berubah. Ya, setidaknya dia adalah bad boy yang menjadi good boy didepan orang yang dia cintai.
"Jangan khawatir, Mingyu pasti baik-baik saja." Ucapku membuat ia menoleh cepat.
"Kata siapa aku memikirkan Mingyu?" Sangkalnya dan aku hanya tersenyum kecil.
"Itu, tertulis didahimu kalau kau khawatir dengannya." Aku menunjuk dahinya, refleks ia meraba dahinya dan aku hanya bisa geleng kepala melihat kepolosannya.
"Jayoung, ucapkan salam pada Mingyu. Dia akan pulang sekarang." Ucap Appa membuat aku dan Jayoung menoleh, dari ekor mataku aku bisa meneliti bagaimana Jayoung memperhatikan tiap inchi tubuh Mingyu.
Hm, ini yang namanya bukan khawatir Jayoung?
"Sampai jumpa lagi, Mingyu." Ucapku lalu menyikut lengan Jayoung.
"O-h, sampai jumpa." Katanya singkat, bisa kulihat Mingyu mengulum senyum sebelum pada akhirnya benar-benar pergi meninggalkan tempat ini. Jayoung mengamati kepergian Mingyu hingga ia menghilang dari balik pintu.
"Appa, Jayoung cemas tuh." Godaku membuat Jayoung mendelik tajam kearahku.
"Apaan sih?!"
"Tenang saja, barang menyentuh pun tidak. Appa takut kalau lecet sedikit lagi ada yang ngambek." Ucap Appa sambil tersenyum menggoda membuat bibir Jayoung maju beberapa senti kedepan. Aku hanya bisa menahan tawa.
"Appa!" Rajuk Jayoung membuat aku dan Appa tertawa lepas.
**
"Dokyeom, kau menginap disini saja sehari." Ucap Jayoung saat aku mencoba menidurkannya.
Ya, terkadang sifatnya masih seperti anak umur lima tahun. Manja.
"Ani, Jayoung. Kalau aku menginap disini, Eomma siapa yang jaga?"
Ia terdiam.
"Ajak Eomma kesini, kau kan anak kesayangan Eomma pasti dia mengiyakan permintaanmu. Lagipula kita juga lama tidak berkumpul bersama, aku kangen saat kita masih sering bersama, menghabiskan waktu dengan hal-hal kecil seperti mengobrol di meja makan dan sebagainya. Kau kangen juga kan Dokyoem?"
Kali ini pertanyaan Jayoung yang membuatku terdiam. Aku rindu, sangat rindu dengan masa itu. Hanya keadaan sudah berbeda, semuanya sudah terjadi dan untuk mengembalikkan semuanya seperti sedia kala butuh proses yang lama. Mempertemukan Appa dan Eomma sama saja mempersatukan kutub magnet yang sama, akan saling melawan satu sama lain. Dan aku tidak mau hal ini hanya akan membuat Jayoung semakin sedih. Walaupun aku meminta mereka untuk berpura-pura di hadapan Jayoung, aku rasa sulit.
"Dokyeom, kau melamun." Kata Jayoung menyadarkanku.
Aku tertawa kecil.
"Maaf, lebih baik kau tidur sekarang agar aku bisa menjaga Eomma. Kesian dia berlama-lama di rumah, Oh Ahjumma pasti juga mau pulang sebentar lagi." Kataku sambil mengusap kepalanya pelan. Kudengar ia menghela nafas pelan, melihat aku yang menghindar untuk menjawab pertanyaannya.
Maaf, Jayoung.
"Baiklah, aku tidur." Ucapnya lalu memejamkan matanya dan aku menyanyikannya lagu pengantar tidur yang biasa Eomma nyanyikan semasa kami kecil.
Setelah melihat Jayoung terlelap dari tidurnya. Ya, dia mendengkur halus. Aku beranjak dengan perlahan dari posisiku, berusaha untuk tidak membangunkan Jayoung. Dia butuh istirahat cukup atas apa yang ia lewati hari ini. Aku menutup pintunya dengan perlahan dan bersiap untuk pulang. Aku melangkahkan kakiku ke ruang tengah dan memakai sepatuku disana.

KAMU SEDANG MEMBACA
NO SMOKING [FF SEVENTEEN]
ФанфикAku menyukaimu, tidak perduli kau membenciku atau membenci kegemaranku menghisap benda tersebut. Aku akan membuatmu menyukaiku. Cast : - Kim Mingyu Seventeen - DK Seventeen - Lee Jayoung C.weirdostabi *COMPLETE* ((dilarang menjiplak, mengcopy dan s...