BAB 9 KURELAKAN KEBAHAGIAANKU DEMI SAHABATKU

158 2 0
                                    

Aku berfikir dan melamun melihat Mas Fadil dan Nai , Kini Nai telah menjadi istri Mas Fadil, sedangkan aku bersama sahabat-sahabat yang lain belum tau siapa jodoh kami semua. Kami hanya bisa menunggu dan berdoa kepada Allah agar diberi jodoh yang baik dimata Allah dan Manusia.

Sepontan terlintas dikepalaku Iqa yang mengagumi Azzam. Mengagumi yang membuat persahabatan kami hancur. Awalnya aku biasa aja dengan keadaan ini. Hanya saja disaat aku mulai sadar Iqa semakin menjauh kepadaku, aku tau Azzam mencintaiku tapi aku tidak bisa Egois dengan perasaan ini. Aku dan Azzam saling suka sedangkan Azzam tidak mencintai Iqa. Aku bingung ....

Mencintai seseorang memanglah hak setiap individu, tapi disisi lain aku mencoba ikhlas dengan keadaan ini. Aku berusaha tegar dan mendukung Iqa mendekati Azzam meski sebenarnya hati aku begitu sakit. Itu semua aku lakukan karna aku masih menghargai Iqa sebagai sahabat ku. Aku memilih mengalah daripada harus kehilangan sahabat ku hanya karna seorang lelaki. Meski hati kecil ku masih tetap mengharapkan Azzam menjadi imam keluarga kecilku kelak.

"Hey.. sedang mikirin apa?" tiba-tiba ada seseorang dari belakangku yang mengejutkanku.

"Gak, gak mikirin apa-apa" kataku sepontan dan melihat kebelakang ternyata Azzam yang mengkagetkanku

"Hayo.. mikirin apa?" kata Azzam curiga

"Udah ah.. pergi sana" kataku mengusir Azzam

"Jadi, ceritanya ngusir ni? Oke gak apa-apa" kata Azzam meninggalkanku dan aku memberhentikannnya lagi.

"Tunggu-tunggu.."

"Ada apa?" Tanya Azzam tersenyum

"Kamu jangan dekatin aku lagi ya zam?" pintaku

"Kenapa.." Tanya Azzam heran

Belum sempat Aku menjawab datanglah Alwa dan Mira yang mengejutkan kami yang sedang ingin berbicara serius.

"Assalamuallaikum Mbak Alme dan Mas Ganteng" kata Mira dengan nada manja

"Wa'alaikumsallam.." jawab kami

"Jangan berdua-duaa dong entar yang ketiga setan" kata Mira mengingatkan

"Kalau yang ketiga setan berarti, setannya itu kamu, hahaha.." kata Azzam bercanda

"Kitakan setan yang baik dan manis" kata Alwa manja dan senyum-senyum

"Ehh.. jangan disamain-sama setan dong" kata Mira menolak

"Udah ah.. kalian ini pergi sana" kataku mengusir

"Oke-oke Mbak Alme mengusir" kata Alwa meninggalkan Aku dan Azzam

Mira dan Alwa udah pergi dan saatnya aku berbicara sama Azzam agar Azzam tahu bahwa Iqa mencintainya.

"Boleh saya lanjutin lagi obrolan kita tadi" senyum

"Boleh.."

Lagi-lagi ada yang datang memanggil Azzam untuk membantu yang lain menyambut tamu undangan.

"Maaf me, saya harus membantu mereka lain kalia aja kita ngobrol lagi" kata Azzam meninggalkanku

Entah kayak mana aku harus bilang ke Azzam kalau Iqa mencintainya, aku harus berusaha mempersatukan mereka.

Cinta itu memang kadang membuat orang lupa akan segalanya. Karena cinta sebagian orang rela melakuakn apapun. Bagi kaum wanita mencintai itu lebih baik daripada dicintai. Jangan terlalu mengharapkan sesorang yang belum tentu mencintai kita tapi terimalah orang yang sudah mencintai kita apa adanya. Mencintai tapi tak dicintai itu seperti olahraga lama-lama supaya kurus tapi hasilnya nggak kurus-kurus. Belajarlah mencintai diri sendiri sebelum anda mencintai orang lain. Kataku dalam hati

CINTAKU KUMULAI DENGAN بسم اللهTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang