Chapter I ~ Redfang

3.3K 128 5
                                    

TAP TAP TAP ---

Seorang laki-laki berjalan dengan santainya dari arah belakang. Gadis 19 tahun memakai jubah hitam dan topi hitam yang menutupi mukanya saat ia tertunduk membalikkan badannya. Namun tetap berdiri ditempatnya, dipinggir atap gedung.

Gadis itu mendongak, memperlihatkan kulit wajahnya yang putih agak kecoklatan, mata hitam tajam, hidung mancung dan bibir pink tipisnya.

"Kenapa kau datang kesini ?" Tanya gadis itu dengan suara dingin dan wajah datar tanpa ekspresi.

"Hanya memastikan kau akan mengerjakan tugasmu dengan benar".

Lelaki berumur 22 tahun itu menampakkan dirinya dari balik bayang kegelapan. Tubuhnya tinggi dan sixpack, kulitnya putih, wajahnya tampan. Rambutnya yang pirang, mata biru sebiru lautan dan bibir pink tipisnya membuatnya tidak terlihat seperti seorang pembunuh bayaran. Apalagi dengan cara berpakaiannya yang seperti orang-orang biasa.

"Kau selalalu meremehkanku. Kalau kau kesini, kenapa tidak sekalian saja kau yang melakukannya Onyx ?" Kata gadis itu sinis.

"Itu tugasmu, kenapa aku harus melakukannya? Kau tau, keluarga Redfang adalah pembunuh murni dan tidak terkalahkan. Aku hanya memastikan kau bukan aib untuk keluarga Redfang. Buktikanlah kau bukan sebuah kesalahan Jauza".

"Terserah kau saja !" Jauza kembali berbalik.

Berkonsentrasi, jika targetnya datang dia akan langsung membereskannya.

Dua orang dengan badan besar berotot dan kulit hitam keluar dari dalam gedung. 'Bodyguard'.

Tebakan Jauza benar. Karena setehnya seorang lelaki gemuk tua keluar dengan pakaiannya yang mahal dan di ikuti dengan dua bodyguar lainnya. Sesaat lelaki gemuk tua itu berhenti, merogoh sesuatu dibalik jas motif bunga-bunga mahalnya. 'Itu dia'

Sekantung kecil berlian itu ada pada lelaki gemuk tua. Inilah misi Jauza, dia harus membunuh orang itu dan mengambil kembali sekantung berlian yang telah lelaki itu dapatkan saat bermain Judi dengan orang yang membayar Jauza.

Sebuah mobil limousine datang. Kedua pengawal yang datang lebih dahulu itu membukakan pintu untuk lelaki gemuk tua yang merupakan BOSnya.

SYUNG --

Jauza menjatuhkan dirinya sendiri. Badannya tetap tegak walaupun ia jatuh dari atap gedung. Jauza memasukan tangannya ke saku celana jeans pendeknya. Jubahnya berkibar menerima terpaan udara yang terbelah oleh kecepatan jatuh Jauza.

Keempat bodyguard itu tidak kalah terkejutnya dengan sang majikan saat Jauza dengan mulusnya mendarat dilantai marmer depan gedung, diantara mereka semua.

Dua orang pengawal yang datang pertama itu langsung menyerang Jauza. Dengan mudahnya Jauza mengalahkan mereka berdua.

Kedua bodyguard lain menyerang Jauza setelah melihat dengan gampangnya Jauza mengalah teman-temannya.

Jauza menendang, memukul, dan berputar dengan cepat. Keempat bodyguard itu tidak tidak ada apa-apanya bagi Jauza.

Sekarang hanya tinggal satu orang lagi yang masih berdiri dengan badannya yang bergetar. Jauza mendekatinya lalu menendang badan lelaki gemuk tua itu sampai lelaki itu jatuh kebelakang.

Lelaki gemuk tua itu menahan tubuhnya dengan kedua sikutnya. "Tolong ampuni aku. Aku mohon biarkan aku pergi, biarkan aku hidup. Aku tidak bersalah... aku tidak tahu apa-apa".

Jauza menginjak dada lelaki itu sampai badan lelaki itu sepebuhnya berada dilantai marmer. Jauza menonjoknya, menghajarnya habis-habisan tidak akan berhenti sampai lelaki gemuk tua itu kehilangan kesadarannya.

ASSASSINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang