Chapter IX ~ Prize Contest

1K 68 0
                                    

Akhirnya seminggu telah berlalu. Sekarang waktunya untuk Jauza bersenang-senang di sayembara yang diadakan oleh keluarga Aloysius untuk mencari pengawal Lady Jasmeen Aloysius.

Sayembara ini diadakan disebuah lapang terbuka yang sangat luas. Semuanya sudah dipersiapkan, kursi-kursi penonton mengelilingi arena pertarungan dimana setiap perserta akan saling melawan.

Orang-orang mulai berdatangan, tidak hanya orang-orang dikalangan bawah. Dikalangan atas ataupun bangsawan ikut melihat, tetapi tempat mereka sedikit berbeda. Kelihatannya mereka sangat antusias dengan diadakannya sayembara ini, tentu saja mereka sangat antusias mereka mengharapkan pertunjukan yang dapat menghibur mereka, apalagi karena ini gratis tanpa dipungut biaya.

Dari semua kursi yang ada, ada satu sisi kursi yang bagus dan di tempat yang lebih tinggi dari yang lainnya. Ada dua tingkat, yang paling atas terlihat ada tiga kursi yang sangat indah seperti singgasana raja dengan ukuran yang lebih besar ditengah. Di tingkat yang kedua atau yang rendah ada empat kursi, indah tapi tidak seindah yang ditingkat pertama.

Kelihatannya semua orang sudah datang, karena keadaan disana sangat ramai, semua tempat sudah terpenuhi bahkan sampai melebihi kapasitas yang seharusnya.

Jauza berada disebuah ruangan tepat dibawah tempat dimana para penonton duduk. Disanalah semua peserta berada, orang-orang berbadan biasa sampai kekar, dari perempuan sampai laki-laki memenuhi ruangan itu. Tapi yang perempuan hanya ada beberapa.

Sebelum Jauza berada disana Lady Jasmeen sempat bertanya padanya lagi dan membujuknya agar dia tidak mengikuti sayembara ini. Tapi Jauza bersikeras ingin tetap mengikuti sayembara ini. Dengan mengikuti ini setidaknya dia bisa bersenang-senang tanpa harus membuat dirinya terlibat dalam sebuah masalah.

"wuhuw!"

"ye!"

"Yang-mulia!"

Mendengar keributan itu Jauza melihat keluar melewati sebuah celah kecil. Ternyata keluarga kerajaan juga datang, di kereta kuta terbuka yang mewah itu ada raja, seorang pangeran, dan seorang putri. Raja memang sudah tua, tapi ketampananya tidak luntur. Sang pangeran yang tampan umurnya kira-kira tidak jauh berbeda dengan Jauza, sedangkan sang putri yang juga sangat cantik kira-kira tiga tahun lebih muda dari sang pangeran. Mereka melambai kearah para penonton.

'sepertinya ini akan tambah menarik. Jika aku bisa membuat raja ataupun keluarga kerajaan lainnya terkesan atau tertarik padaku, aku bisa mendapat sebuah keuntungan yang bisa membantuku. Itupun jika memang terjadi.' Jauza membatin.

Keluarga kerajaan menempati kursi singgasana dengan sang raja duduk ditengah, disamping kanannya ada sang pangeran dan disamping kirinya ada sang putri yang duduk dengan anggun. Di tingkat kedua yang lebih rendah, ada keluarga Aloysius, tuan dan nyonya Aloysius di tengah, Lady Jasmeen di samping kiri dan disamping kanan nada seorang laki-laki cukup tampan dengan setelan jas hitamnya.

Dalam sayembara ini hanya ada tiga peraturan yang berlaku.

Pertama, tidak boleh ada kecurangan. Semua peserta dituntut untuk bertarung dengan sportif.

Kedua, setiap peserta hanya boleh memakai satu jenis senjata.

Ketiga, bertarung sampai salah satu diantara petarung pingsan atau menyerah. Tidak boleh ada yang bertarung sampai membuat lawannya tewas.

DONG-DONG-DONG-Goong dipukul sebanyak tiga kali, menandakan dimulainya sayembara.

Kemudian seorang laki-laki berseragam memanggil nama peserta yang akan bertarung dengan sangat keras. Satu demi satu peserta berguguran, dengan sabar Jauza menunggu sampai namanya dipanggil.

ASSASSINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang