Part 6

5.6K 642 8
                                    

"Anyyeong~!"

"Kyaa~!" Aku membanting ponselku karena kaget melihat wajah Chanyeol dengan tiba-tiba. 

"Wa ... waaa, apa yang kau lakukan? Melempar ponselmu sendiri? Kalau rusak bagaimana?" tanyanya. Aku melihat ponselku tergeletak di bawah tempat tidur dengan posisi terbalik, mengenaskan. "Hello~ gelap sekali!"

"Kenapa kau bisa menelponku?" tanyaku tanpa mengambil ponsel. 

"Yak, setidaknya kau ambil dulu ponselmu ini!" ujarnya sedikit galak. Lalu aku membawa ponselku dan mengambil posisi setengah duduk di atas kasur. "Kau sedang apa?" 

"Hei hei, kau belum menjawab pertanyaanku," ucapku dengan mata menyipit. Sedangkan dia tertawa kecil melihatku. 

"Itu tidak penting. Sekarang kau jawab pertanyaanku tadi ..." sahutnya setelah terkekeh pelan. Aku memanyunkan bibirku.

"Apa urusanmu?" tanyaku dengan ketus. Kemudian kami terdiam. Dia terus melihatku, sedangkan aku memainkan ujung rambutku. Karena aku pikir ini hanya membuang waktu, aku memutuskan untuk menutup telponnya. "Ahh sudahlah! kututup saja!"

"Eh eh tunggu! Kau ini kenapa begitu ketus padaku?" tanyanya heran. Aku hanya memutar bola mataku menanggapinya. "Kau ada acara tidak besok?"

"Ada. Banyak! Kau tahu? Aku ini orang yang sangat sibuk!" jawabku penuh penekanan. 

"Kau pun tahu aku sebegitu sibuknya, ishh dasar. Besok kita bertemu di taman dekat perpustakaan, oke?"  ajaknya.

"Mau apa?" 

"Sudah datang saja! Oke? Aku tutup!" Lalu dengan tiba-tiba dia menutup telponnya.

See? Dia itu seenaknya!

Chanyeol
[Ah, kau datang jam 9 malam]

WHAT?! Semalam itu?! 

















***

Sesuai janji, aku menunggu Chanyeol di taman dekat perpustakaan. Udara malam ini cukup dingin, aku merapatkan jaket yang kukenakan. Dengan celana jeans biru dan jaket berwarna merah. Sedangkan untuk rambut, kubiarkan terurai.

Tak lama menunggu, ponselku berdering.

Chanyeol
[Kau di mana?]

Mi Ra
[Di kursi taman. Cepat!]

"Uwahh, lama menunggu?" tanya Chanyeol tiba-tiba datang dan duduk di sampingku. Dia datang dengan celana jeans dan jaket hitam dan kacamata gelap seperti biasa. Namun, sekarang dia memakai topi.

"Kau yakin tidak akan ada yang mengenalimu?" tanyaku memperhatikan penampilannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau yakin tidak akan ada yang mengenalimu?" tanyaku memperhatikan penampilannya. Lalu dia mengeluarkan masker hitam dari saku jaketya. 

"Aku bisa menggunakan masker ini," ucapnya sambil tersennyum. 

Green EarphoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang