#3

161K 4.5K 234
                                    

Mira mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali. Ia menggeliat kecil lalu melirik jam yang berada di atas nakas. Ini hari minggu dan Mira tidak mempunyai rencana apapun.

Mira bangkit lalu segera membereskan tempat tidurnya dan mencuci muka sambil menggosok giginya.

"Kak!" panggil seorang anak kecil yang berumur lima tahun jalan enam tahun ini.

"Kenapa?" tanya Mira.

"Temenin aku ke toko buku dong, Bu guru bilang kalo aku harus punya buku kotak-kotak sama buku garis-garis kecil gitu buat nulis sambung," jelasnya.

"Emang Bunda sama Ayah ga bisa?" tanya Mira.

"Bisa, tapi mereka kan punya pekerjaan lain terus kakak juga nganggur kan?" Bintang menatap Mira polos.

Mira menghela nafas. "Iya nanti jam dua belasan aja ya abis dzuhur."

Bintang mengangguk lalu keluar dari kamar Mira. Mira duduk di kursi meja belajarnya lalu menyalakan handphonenya yang ia matikan semalaman.

Beberapa notif muncul dan yang menarik perhatiannya adalah pesan dari Regan.

Regan : Mir

Regan menghubunginya pukul setengah empat dini hari sementara Mira belum membuka handphone karena sesudah shalat subuh Mira melanjutkan kegiatan tidurnya.

Almira S : Apa gan?

Selagi menunggu balasan, Mira keluar dari kamarnya dan menuju ruang makan untuk mencari makanan yang bisa mengganjal perutnya yang mulai lapar. Sayang, di meja makan tidak tersedia apapun jadi Mira hanya meminum segelas air putih. Lalu ia kembali ke kamarnya.

Sudah ada balasan dari Regan dan buru-buru membukanya.

Regan : main yu

Mira sedikit terkejut dengan isi pesan itu. Ia mulai gelagapan dan bingung harus menjawab apa. Perlahan-lahan tangannya mulai basah dan tanpa ia sadari jantung nya berdetak sedikit lebih kencang dari batas normal.

Almira S : Kmn? Jam 12 gue harus nganterin ade gue ke toko buku

Tidak perlu waktu lama Regan sudah membalas pesannya.

Regan : nah gapapa tuh nanti sekalian main aja sama ade lo

Almira S : Ok

Regan : nanti gue jemput ya

Mira menghembuskan nafasnya lalu memegangi dadanya dan memukul-mukulnya pelan sampai ia mengaduh kesakitan. Ini kenapa sih jantung, batinnya.

***

Bintang memutar knop pintu kamar milik Mira lalu mendorong pintu itu secara perlahan.

"Kak ayok!" ucapnya setelah di dapati Mira yang sedang mengikat rambutnya.

"Bentar Bin, kita berangkat sama temen kakak nanti bentar lagi dia kesini," ucap Mira.

Bintang masuk ke dalam kamar Mira lalu duduk di ujung kasur sambil menghadap jendela. Bintang menyipitkan matanya saat melihat sebuah mobil berwarna hitam berhenti di depan pagar rumahnya.

"Itu siapa?" gumamnya pelan.

"Bintang ayok, temen kakak udah di depan," ucap Mira. Bintang berdiri lalu berlari kecil ke arah Mira sambil menggenggam jari jemari Mira.

"Bunda, Kakak pergi dulu ya," ucap Mira sambil berpamitan.

"Iya, hati-hati ya. Naik apa Kak?" tanya Bunda.

BaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang