#7

109K 3.6K 204
                                    

Mira keluar dari kamarnya sambil membawa dus yang berisi barang-barangnya yang tidak terpakai menuju gudang.

"Mending buang aja deh kak," ucap Bunda yang sedang membuat secangkir kopi untuk Ayah.

"Oh tidak bisa!" Mira menolak. "Walaupun ga ke pake, tapi pasti suatu hari ke pake atau setidaknya kangen sama barang-barang ini," ucapnya.

Dengan satu tangan dia membuka pintu gudang yang cukup gelap. Tangannya mencari-cari saklar lampu lalu menekannya hingga lampu menyala. Mira menyimpan dus itu di dekat sepeda kecilnya dulu. Tempat ini menyimpan banyak kenangan masa kecilnya dulu.

Ia menghampiri dus yang bertuliskan "album foto" lalu membukanya dan mengambil album foto berwarna coklat yang terletak paling atas.

Di halaman pertama terdapat foto Mira bersama seorang anak kecil yang Mira tidak tahu siapa karena lupa, lalu di bawahnya terdapat foto Mira, Ayah, dan Bunda. Halaman kedua ada foto Mira yang sedang mengendarai sepeda kecilnya itu, di bawahnya terdapat foto Mira yang sedang tidur pulas.

Mira menutup album itu karena dia tahu halaman selanjutnya tidak begitu menarik. Mira mengambil album foto berwarna pink lalu membukanya. Ada foto Mira disana dengan seorang laki-laki. Di foto ini Mira sudah memakai seragam SMP.

"Ini siapa?" gumamnya.

"Ganteng," lanjutnya.

"Kak!" Mira mendongak. Bunda berdiri di tengah-tengah pintu.

"Kamu ngapain?" tanya Bunda.

"Lagi liat foto-foto dulu, oh iya Bun ini siapa sih?" tanya Mira sambil menunjuk anak laki-laki yang berdiri di sebelahnya.

Bunda menghampiri Mira lalu melihat foto itu.

"Oh itu si Adnan, masa kamu lupa sih? Anak temen Bunda dulu kalian deket banget, ga bisa dipisahin," jelas Bunda.

Sedekat itu kah? pikirnya.

"Sekarang dia dimana?" tanya Mira.

"Ada disini, kenapa? Kamu mau ketemu? Kebetulan banget besok Bunda mau ke rumah Adnan, mau ketemu sama Mama nya," ucap Bunda.

"Kakak ikut ya besok," ucap Mira. Bunda mengangguk.

"Ya udah kamu beresin, tidur gih udah malem."

***

"MIRA!!! GUE ADA HOT NEWS!!!"

Mira menatap tajam teman sebangku nya itu. "Bisa ga sih lo kalo ngomong ga usah teriak-teriak! Berasa suara lo bagus?"

Hani berdecak. "Galak banget Mbak! Eh tapi gue serius nih gue punya kabar penting banget, lo pasti kaget dengernya."

"Jadi tuh ya tadi gue lagi ngobrol sama Andin terus dia ngasih tau gitu kalau ada adik kelas yang suka sama Regan," ucap Hani antusias dengan mata yang berbinar-binar.

"Wow!" ucap Mira dengan wajah dan ekspresi yang datar.

"Ih! Gitu banget sih lo sama gue!" Hani protes.

"Ya terus gue harus kayak gimana? Gue ga perduli mau ada adik kelas yang suka sama dia ataupun emak-emak sekalipun gue ga perduli, dia siapa gue?"

"Anjir!" pekik Hani.

Gue bener kan? batinnya.

"Eh btw, ntar gue mau ke rumah temen lama gue. Ganteng loh orang nya," ucap Mira.

"Siapa? Barang kali gue kenal orang nya," kata Hani sambil membuka tutup botol air mineral miliknya.

Mira terlihat berfikir karena ia lupa namanya padahal Bunda sudah memberi tahunya semalam. Sifat pelupanya akan selalu melekat dalam diri Mira hingga ia tumbuh dewasa, terbukti sekarang.

BaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang