Setelah bertukar kontak dengan Adnan saat itu, Mira lebih banyak menghabiskan waktunya di kamar untuk kontakan dengan Adnan contoh nya seperti chat, video call, dan kegiatan lainnya. Mereka banyak menceritakan masa-masa kelas tujuh saat itu hingga mereka kehilangan komunikasi saat beranjak dewasa. Mira juga sudah tidak merasa awkward lagi.
Dan rencananya hari ini Mira akan bermain dengan Adnan. Mungkin kata bermain tidak cocok untuk anak seumuran mereka, 'Jalan bareng' mungkin lebih enak di dengar.
Sedari tadi Mira terus melihat ke arah jam tangannya hingga detik-detik terakhir dan blam! Bel pun berbunyi nyaring membuat Mira bersorak senang sambil memasukan semua alat tulisnya ke dalam tas, dia tidak perduli guru yang mengajar tadi masih berada di depan.
"Seneng bener yang mau ngedate," ucap Hani sambil terkikik geli.
"Bukan ngedate tapi cuma jalan bareng doang, reuni lah," ucap Mira.
Hani tertawa kecil.
"Misi dong Han mau lewat." Mira nyengir.
Hani menepi untuk memberi Mira jalan.
"Gue pulang dulu ya Hani sayangku, cintaku, anakku, tanteku," ucap Mira lalu memberi kiss bye pada Hani.
Hani bergidik. "Sukses jalan bareng nya!" teriak Hani saat Mira berlari menuju keluar kelas.
Beberapa pasang mata beralih padanya bahkan hampir semua.
"Jalan bareng?" tanya salah satu teman sekelas nya.
"Mira jalan bareng sama siapa?" tanya yang lain.
Hani terdiam.
"I-Itu dia jalan bareng sama temen SMPnya, reuni gitu katanya. Berdua..." ucap Hani. Mau tidak mau ia harus jujur agar tidak ada masalah apapun yang menimpa sahabatnya nanti walaupun sebenar nya kejujurannya itu akan menimbulkan sedikit masalah.
"Berdua? Cewek apa cowok?" tanya Nirfan.
"C-Cowok..."
"Ngedate kali," ucap Ana yang duduk di depannya.
"Ah gue gatau, kalian bisa tanya sendiri aja sama Mira. Gue juga takut salah," ucap Hani serba salah.
Dia tidak tahu bahwa kejujurannya itu akan menimbulkan ke salah pahaman nantinya. Masalahnya Almira itu baru menolak pernyataan dari Regan, apa tidak aneh?.
Terkadang kejujuran tidak selalu membuahkan hasil yang baik.
***
Mobil sedan hitam itu berhenti di pom bensin. Bukan. Bukan mau mengisi bensin tapi untuk pergi ke toilet.
"Gantian aja ganti bajunya, lo dulu gih," ucap Adnan. Mira mengangguk lalu keluar dari mobil untuk mengganti pakaiannya di toilet.
Tidak lama kemudian Mira keluar dengan memakai celana jeans panjang berwarna hitam dan t-shirt berwarna putih lalu kembali masuk ke dalam mobil.
"Tunggu ya, gue ganti baju dulu," ucap Adnan kini gilirannya untuk mengganti pakaian.
Mira mengeluarkan handphonenya dari dalam tas. Puluhan notif masuk ke dalam hpnya begitu sinyal di nyalakan. Yang pertama dia buka adalah dari Bunda nya yang memberi tahunya agar jangan lupa makan karena jika Mira pergi keluar tanpa Bundanya maka dengan mudah dia melupakan makan dan sebisa mungkin pura-pura lupa walaupun akhirnya teman-teman Mira akan memaksanya untuk makan.
Lalu yang kedua dia cek adalah dari Hani. Keningnya berkerut begitu membaca pesan dari Hani yang isi nya memberi tahu tentang sesuatu. Dengan cepat ia menekan lambang telepon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baper
Short StoryGue Almira Salsabila, Waktu kelas 10 hidup gue aman, tentram, dan damai. Tapi semenjak gue naik kelas 11 semuanya berubah. Gue cuma mau ngasih tau, kalo hidup itu jangan ke bawa baper terus kayak gue ntar nasib nya sama kayak gue baru tau rasa. High...