"Kakak bangun!"
"Bangun kak! Kamu kebo banget ih jadi orang, lima menit lagi ga bangun Bunda siram nih!"
"AWWW! IYA IYA KAKAK BANGUN! ADUH BUNDA JANGAN DI CUBIT! SAKIT SUMPAH BUN!"
Aku memegangi lenganku yang baru saja di cubit.
"Makanya kalo di bangunin tuh ya bangun! Tidur mulu!"
Aku manyun.
"Apa manyun-manyun?! Mau di cubit lagi?! Mandi sana! Ga tau apa udah siang!"
Aku mendengus kesal setelah Bunda pergi dari kamarku lalu segera membereskan tempat tidur dan mandi. Gara-gara semalam tidur jam 12 karena mengerjakan tugas dan menemani Adnan curhat jadi kesiangan deh. Aku buru-buru keluar kamar dan menuju ruang makan dan hanya makan sedikit lalu berlari masuk ke dalam mobil Ayah.
Ayah mengantarkanku dengan selamat. Aku pamit lalu buru-buru menuju kelas karena 5 menit lagi bel pasti akan berbunyi dengan nyaring.
Aku mendaratkan bokongku setelah Hani memberi jalan.
"Gue kira lo ga akan sekolah, tumben lo telat," kata Hani.
"Gue ngerjain tugas sambil nemenin Adnan curhat tapi jam dua belas gue ketiduran."
Hani terbahak. Kenapa?
"Lo kenapa?" tanyaku kebingungan.
"Lo tau ga? Pasti lo ga tau karena waktu itu lo ga merhatiin malah sibuk nungguin bel pulang. Tugas yang itu ga jadi tau."
Dengan perlahan tapi pasti mataku membulat.
"SUMPAH? DEMI APA? TERUS BUAT APA GUE NGERJAIN SEMALEM. LO KENAPA GA BILANG?" teriakku. Alhasil aku jadi pusat perhatian. Bodo amat.
"Lo ga nanya."
Shit!
Aku benci Hani.
Karena terlanjur kesal aku mengambil handphoneku selagi guru belum datang. Beberapa notif masuk, karena semalam ketiduran dan tidak tahu balasan dari Adnan jadi yang pertama ku buka adalah chat dari Adnan.
Pesan yang paling terakhir di kirim Adnan adalah 'yah lo tidur ya? Yaudh'. Aku merasa bersalah.
Almira S : Sorry yaaaa gue ketiduran maaaafff bgt
Dan aku yakin Adnan tidak akan menjawab karena pasti sekolahnya sudah masuk jika pukul segini. Karena harusnya kelasku juga sudah memulai kegiatan belajar mengajar tapi karena guru nya belum ada atau malah tidak ada semua nya masih bebas.
Adnan : iya gpp lagian juga udh malem wajar aja kalo lo ketiduran pasti ngantuk. Btw good morning!
"Hani! Astagfirullah!"
Hani menoleh ke arahku dengan wajah bingung.
"Kenapa?"
Aku memperlihatkan pesan dari Adnan.
"Anjir! Dia bilang good morning, jangan-jangan dia suka lagi sama lo!"
"Kebalik! Justru gue yang malah suka sama dia. Lagian good morning doang ngapain di bilang suka."
"Hah? Bukan nya lo cuma baper?" tanya Hani. Aku mengedikan bahu.
Hening.
"Eh tunggu!" jeda. "Lo tadi bilang lo yang suka sama Adnan?"
Aku mengangguk.
"Itu artinya lo udah ga trauma lagi Mir! Bagus dong!" katanya heboh.
Benar juga kata Mira. Karena memang akhir-akhir ini aku sering merasa aneh jiga di dekat Adnan. Seperti ada kupu-kupu aneh di perutku yang menggelitik. Jika dia memegang tanganku atau merangkulku rasanya juga aneh seperti ada sengatan listrik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baper
Short StoryGue Almira Salsabila, Waktu kelas 10 hidup gue aman, tentram, dan damai. Tapi semenjak gue naik kelas 11 semuanya berubah. Gue cuma mau ngasih tau, kalo hidup itu jangan ke bawa baper terus kayak gue ntar nasib nya sama kayak gue baru tau rasa. High...