Almira POV
Aku menarik kursi meja makan lalu duduk. Bunda memberikanku sepiring nasi dengan lauk pauknya. Mari makan!
"Oh iya Kak bunda lupa ngasih tau, Hari ini Bunda, Ayah, sama Bintang mau ke Bogor. Kamu mau ikut atau disini? Kalo disini nanti Bunda titipin di Tante kamu."
Ikut ga ya? Kalo ga ikut pasti bosen banget dan harus diem di rumah Tante tapi kalo ikut ketinggalan pelajaran males banget.
"Dalam rangka apa?" tanyaku.
"Ayah di panggil kesana seminggu, karena Bintang ngerengek pengen ikut jadi ya Bunda juga harus ikut."
Hih si Bintang! Nyusahin!
"Aku ga ikut, takut ketinggalan pelajaran. Berangkat jam berapa?" tanyaku.
"Nanti pas kamu pulang, biar sekalian Bunda anterin kamu ke rumah tante kamu."
Ngungsi. Males banget.
Selesai sarapan aku kembali ke kamar untuk mengambil tas lalu segera berangkat ke sekolah. Semoga hari ini ga seburuk beberapa hari yang lalu.
Aku masuk ke dalam kelas dengan tatapan tidak bersahabat. Aku masih kesal pada teman-temanku sekaligus benci. Tapi nanti juga hilang.
"Mir nyontek tugas indo dong, gue ga ngerti dan ga akan pernah ngerti yang begituan," kata Hani.
Aku tidak bersuara dan langsung merogoh tas untuk mengambil buku tulis lalu memberikan nya pada Hani.
"Ada perkembangan soal rencana lo itu?" tanya Hani disela-sela menyalin jawaban.
"Ga."
Aku menunduk sambil memainkan jariku.
"Mira!"
Aku meliriknya dengan ekor mata lalu menghela nafas.
"Apa?"
"Nyalin jawaban dong."
Aku mendongak lalu menatap nya tajam.
"Ngga! Enak banget lo pengen nyalin jawaban punya gue sementara lo beberapa hari yang lalu ngatain gue tukang bohong. Dasar fake friends!"
Ana mendesah pasrah. "Gue cuma bercanda kali Mir, jangan baper napa."
"Bukannya minta maaf malah ngatain baper! Tau diri dong!" tambah Hani.
Ana manyun lalu pergi diiringi tawa beberapa orang. Gatau diri banget si Ana!
***
"Besok kerja kelompok katanya di rumahnya Vina," ucap Hani setelah bel pulang berbunyi.
Aku berdecak. "Males."
"Kalo ga ikut lo ga akan dapet nilai, ada gue kok yang nemenin lo." Hani menepuk pundakku pelan sambil tersenyum.
Aku ikut tersenyum lalu segera melangkah menuju keluar kelas karena Bunda bilang sudah ada di depan gerbang sekolah lengkap dengan barang-barangku yang sudah dikemas.
Aku masuk ke dalam mobil berwarna hitam yang di dalam sudah ada Ayah yang menyetir, Bunda yang duduk di samping Ayah, dan Bintang yang sedang memainkan tab nya.
"Bunda masuk dulu kan?" tanyaku.
"Nggak, Bunda langsung pergi aja. Bunda udah bilang kok sama Tante kamu kalo kamu nginep seminggu di sana."
"Seminggu?!!"
"Iya seminggu, kenapa sih?" tanya Bunda.
"Kok ga bilang sih bakal ke sana seminggu? Emang Kakak ga ngerepotin disana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Baper
Short StoryGue Almira Salsabila, Waktu kelas 10 hidup gue aman, tentram, dan damai. Tapi semenjak gue naik kelas 11 semuanya berubah. Gue cuma mau ngasih tau, kalo hidup itu jangan ke bawa baper terus kayak gue ntar nasib nya sama kayak gue baru tau rasa. High...