1

332 11 0
                                    


“sel gue suka sama lo”

Belum sempat gadis itu menjawab, Dafa langsung melanjutkan perkataanya.

“gapeduli lo lebih tua tiga tahun dari gue, gue tetep sayang sama lo, dan gue akan berusaha bersikap lebih dewasa dan belajar menjadi cowo impian lo sel” Dafa memberi jeda pada ucapanya. “please kasih gue kesempatan sel”

Gadis itu menarik nafasnya dan memejamkan matanya sejenak  “gue takut pertemanan kita bakal hancur kalo entar kita ngerasa ga cocok dan milih buat akhiri hubungan ini Daf”

“kita belum nyoba jadi kita gabakal tau kedepanya gimana sel, gue tau lo lebih memilih pertemanan. Tapi apa lo tau, orang-orang nganggep kita ini kaya lebih dari temen . kenapa kita ga nyoba aja buat ngubah pertemanan itu jadi sebuah hubungan sel, gue suka sama lo dari dulu sel.  Apa yang orang-orang bilang tentang hubungan gue sama lo, itu buat gue sakit. Karena kenyataanya status kita itu ga lebih dari teman”

“Gue bingung harus ngejawab apa sama temen-temen gue pas mereka nanya status gue sama lo tuh apa. Gua mau jawab cuma temenan tapi orang goblok juga tau kita itu ga cuma temenan, gue jawab pacaran tapi kenyataanya gue sama lo cuma sebatas temen. Jadi gue mohon sama lo, beri kepastian buat gue sel. Lo tau kan ini udah keberapa kalinya gue ngungkapin perasaan gue sama lo? Jadi, gue pikir ini terakhir kalinya gue ngungkapin perasaan ke elo. Karena gue ga mau terus-terusan ngejar orang yang gamau gue kejar. Kalo lo juga tetep milih buat temenan, gue ga akan pernah maksain buat lo ngerubah pilihan lo lagi sel. Karena mungkin dari dulu gue cuma ngarepin lebih ke elo"

“kasih gue waktu Daf?”

Dafa menarik nafasnya “Lo nyadar ga sel, setiap gue minta kepastian dari lo, lo selalu jawab itu. Ujung-ujung nya lo gantungin gue.  Apa sekarang  lo akan ngegantungin gue untuk yang kesekian kalinya? Apa emang cuma gue yang sayang sama lo? Apa emang cuma  gue yang bego karena mikir kalo lo juga punya perasaan sama kaya gue?  gue akan tetep sabar sel, gue kasih lo waktu”

“thanks Daf”

Seli berjalan dengan lemas menuju rumahnya. Ya, biasanya Dafa akan mampir sebentar sebelum benar-benar pulang, tapi kali ini ia langsung pergi. Seli Aurora, gadis yang tinggal disebuah rumah yang sederhana, ia hanya tinggal seorang diri. Kedua orang tuanya meninggal sejak ia berumur 12 tahun karena kecelakaan pesawat, kakaknya yang lebih tua dua tahun darinya Pergi ke luar negeri karena ikut tinggal dengan suaminya yang berasal dari Amerika, sedangkan Seli sendiri memilih untuk tetap tinggal di Indonesia.

Dafa Aldiansyah Prasetyo, teman sejak Seli masuk Sekolah Menengah. Putra dari keluarga Prasetyo yang merupakan Anak tunggal pemilik perusahaan Loyal Group. Pria baik yang selama ini selalu bersama denganya, pria yang selalu melindunginya dari dulu, pria yang selalu menjaganya dan pria yang selalu berada disampingnya saat sedih dan senang, saat dalam keadaan apapun ia selalu setia berada disisi gadis itu.

Seli merebahkan tubuhnya keatas kasur setelah mandi untuk membersihkan tubuhnya. Seli segera mengambil hp yang berada di sampingnya, ia mengetikan sesuatu setelah bergulat dengan pikiranya sejak tadi.

To : Dafa

Gue suka sama lo Daf, sama kaya lo.

Sent. Send

Dua detik kemudian terdapat balasan dari Dafa.

Beneran? Jadi gue anggep ini jawaban dari lo.

Pesan berikutnya.

Lo nerima gue.

Baru saja Seli akan membalas pesan dari Dafa, Dafa kembali mengiriminya pesan.

Mulai sekarang, lo milik gue.

Gue cape, lo istirahat juga. Good Night ya, Love you.

Seli hanya membaca pesan itu dengan senyuman kecil dibibirnya tanpa berniat untuk membalasnya. Ia kemudian meletakan hp itu diatas meja kecil disebelah tempat tidurnya.

----

“Daf?”

“Ya”

“kenal Meysa?”

“emm... Meysa anak nya Pak Hermawan. Kenal, kenapa?”

“lo suka ga sama dia? Dia kan daridulu suka sama lo”

Dafa memasukan handphone yang dari tadi ia mainkan, ia menatap gadis dihadapanya dengan tatapan entah apa itu artinya.

“ngga lah, mana mungkin gue suka sama Meysa sedangkan jelas-jelas ada lo dihati gue”

“dia keliatanya cocok sama lo Daf”

Dafa menarik nafasnya, ia menangkup wajah Seli dengan kedua tanganya “Sel dengerin gue ya, gue tau apa yang sedang lo pikirin. Gue bakal tetep sayang ke elo dan gue sama sekali gatertarik sama cewek itu, karena menurut gue lo jauh lebih berharga buat gue. You are mine

Diam, Seli hanya diam dan menatap wajah Dafa seolah ingin memastikan jika Pria itu   berbohong atau tidak padanya. Dan, Seli tidak menemukan sedikit pun kebohongan dari mata pria itu.

“kita udah pacaran hampir tiga bulan, jadi gue harap lo jangan mikirin yang ngga-ngga. Apapun yang akan terjadi, gue akan tetep ada buat lo. Dan lo bisa pegang omongan gue, lo boleh ngelakuin apa aja ke gue kalo gue gabisa ngebuktiin omongan gue tadi” ucap Dafa  dan mencium kening Seli.

T I M ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang