12. LAST

167 7 1
                                    


Aku tahu akan segera datang akhir bagi kita, tetapi apa aku bisa melepasmu?

Segala kenangan remuk bagai kelopak bunga yang mengering

-Dafa, Aura-

23 september 2014, pukul 08.20

"apa yang terjadi?" tanya Aura pada Denny yang sedang berbicara dengan salah satu polisi yang berada disana.

"mobil Dafa ketabrak truk saat Dafa nyoba ngindarin pejalan kaki yang hampir ditabraknya"

Gelap.semuanya menjadi gelap setelah mendengar itu semua.

Dan,

23 september 2014, pukul 08.30

Saat Aura mengetahui jika Dafa menghilang pada saat kecelakaan itu, semuanya berubah. Dunianya benar-benar menghilang. Kebahagiaanya menghilang bersama seseorang yang menjadi kebahagiaanya selama ini, Dafa Aldiansyah Prasetyo.

karena sebuah takdir membuatku tak bisa bersamamu lebih lama lagi. Andaikan aku bisa merubah takdir, aku tak akan pernah membiarkan takdir membuatmu menghilang dari ku.

Back to 23 September 2015

Los Angels, Amerika Serika

Saat ini, Aura berada di sebuah Caffe di Amerik Serikat. Tahun lalu, Aura memutuskan untuk menetap di Amerika bersama keluarganya. Dengan harapan, ia ingin melupakan semuanya, ia tidak ingin terus terpuruk di masa lalu. Waktu yang membuatnya merasa segalanya berubah. Waktu yang membuat semuanya tidak akan pernah kembali lagi. sampai detik ini, Aura masih sangat mencintai Dafa.

Sekeras apapun Aura berusaha melupakan Dafa, sekeras itu pula hatinya menolak untuk melupakanya.

Aura tidak tahu dengan semua yang terjadi setelah kecelakaan yang membuat Dafa menghilang. Aura memilih untuk tidak mengetahui apapun, karena Aura pikir, mungkin takdir tidak akan pernah mempersatukanya dengan Dafa.

Jadi Aura menyerah untuk mempertahankanya, ia mundur pada semuanya. Meskipun dalam hatinya, ia enggan untuk melakukan ini. tapi apa boleh buat,

Sekuat apapun seseorang, ia tidak akan bisa mengalahkan takdir.

Dan,

Sepintar apapun seseorang, ia tidak akan bisa merubah takdir menjadi seperti yang ia inginkan.

Semua yang ada di dunia ini, telah memiliki takdirnya masing-masing. Bahkan, sebelum ia dilahirkan ke dunia ini. dan Aura hanya berusaha dan belajar menerima takdir, semenyakitkanya pun itu, ia akan mencoba menerimanya.

Karena ia percaya, jika itu adalah yang terbaik untuknya.

Seminggu yang lalu, Denny memberitahu Aura jika Dafa masih hidup dan ia tinggal disebuah kampung bersama seorang kakek tua yang menyelamatkanya setahun yang lalu dari kecelakaan waktu itu.

Jelas, Aura sangat senang mendengarnya, Aura senang jika Dafa masih hidup. Tapi Aura tidak berniat untuk kembali ke Indonesia. Ia akan memulai kehidupan barunya, dan ia berpikir Dafa juga sama sepertinya, memulai hidup barunya bersama orang-orang baru juga.

Gue seneng denger lo masih hidup Daf, dengan lo amnesia, gue rasa itu akan lebih baik buat lo. Karena masa lalu lo sangat berat, jauh lebih baik kalo lo lupain semuanya untuk selamanya Daf, meskipun itu juga termasuk lo lupain gue Daf. Lupain perasaan lo ke gue satu tahun yang lalu Daf, lupain kehancuran lo saat orang yang lo cintai pergi untuk selamanya, lupain semua hal buruk yang lo alami dimasalalu.

Disini, gue bahagia, gue akan memulai kehidupan baru gue bersama orang-orang baru juga, sama seperti lo Daf. Semoga penderitaan kita berhenti sampai sini Daf. Gue sayang lo, Dafa Aldiansyah Prasetyo. Gue akan selalu sayang lo, walaupun gue gabisa bersama lo. Karena mungkin ini memang takdir kita, takdir bahwa kita memang ga seharusnya bersama.

.

Sekeras apapun kita berusaha, sekeras apapun kita mencoba mengembalikanya seperti dulu, sekeras apapun kita berusaha agar semuanya sama seperti sebelumnya.

Itu percuma, karena semuanya tidak akan pernah benar-benar kembali seperti sebelumnya. Kalaupun iya, itu semua tidak akan pernah sama kembali seperti dulu lagi, karena kita sama-sama pernah terluka. Dan sekerasnya kita mencoba menutupi itu, tetap saja hati kita pernah merasakan luka itu.

Dafa Aldiansyah Prasetyo Aura Aerindia.

End.

T I M ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang