Semuanya berhak bahagia. Dan aku, aku sudah cukup bahagia saat masih bersamamu. Meskipun akhirnya aku tidak pernah bisa memilikimu. Karena cinta adalah dusta.
-Dafa A.P-
."Nghhh" Dafa terbangun dari tidurnya.
"sadar juga lo"
Merasa mendengar suara seseorang, Dafa segera mencari asal suara itu. Dan terlihatlah gadis yang sedang menatapnya dengan mulut yang sedang mengunyah apel.
"siapa lo?"
"lo ga inget? Bukanya tanggung jawab lo malah pergi aja, emang sialan ya lo" gadis itu masih tetap menyenderkan badanya disamping lemari dengan mulut masih dipenuhi dengan apel.
"lo cewek semalem?"
"ya iyalah, jangan so amnesia deh lo"
"apa gue ngela...."
"iya" potong gadis itu.
"gamungkin"
"apanya yang ga mungkin, gara-gara lo badan gue jadi sakit, apalagi pantat gue nih" gadis itu menepuk-nepuk pantatnya.
"apa bener gue ngelakuin itu?" tanya Dafa memastikan.
"lakuin apaan?"
"lakuin itu"
"apa?""ya begituan"
"apasih, gue gangerti. Yang jelas lo harus tanggung jawab deh, gara-gara lo pantat gue sakit nih"
"eh dimana-mana kalo ngelakuin itu bukan pantatnya yang sakit, tapi...." Dafa tersadar sesuatu, ia tidak melanjutan perkataanya.
"tapi apa?"
"ngga, gue yakin ga ngelakuin itu sama lo. Gue inget banget, kalo gue itu Cuma ciuman doang dan Cuma main kaya gitu doang, ga sampe ngelakuin itu" Sepotong apel melayang kearah Dafa
"heh lo kira gue cewe apaan" gadis itu terlihat sangat kesal saat tau maksud Dafa apa.
"lo gadis semalem kan?"
"iya, tapi gue cewek yang semalem lo tabrak, dan dengan indahnya lo nyelonong gitu aja dan mengabaikan pantat gue yang sakit gara-gara nyium aspal. Dan untung gue pake high heels, yaudah gue lempar aja ke elo, eh elo malah mati. Ups maksdunya pingsan. Dan asal lo tau, gue bukan gadis murahan yang seenak jidat lo apa-apain. Sorry aja ya, lo tuh bukan tipe gue, tipe gue tuh ......" gadis itu menghentikan ucapanya saat melihat Dafa yang hendak pergi meninggalkanya
"heh lo tuh gatau terimakasih banget ya, udah bagus gue tolongin lo" teriaknya kesal
"dan lo juga kan yang bikin gue pingsan gara-gara high heels lo itu" Dafa keluar dari apartemen milik gadis itu dengan rambut yang berantakan.
---
"lo udah sadar? Untung lah, gue takut lo kenapa-napa"
"gue kenapa?"
"lo tadi kecelakaan gara-gara nyelametin gue, apa punggung lo sakit? Soalnya tadi kata dokter punggung lo kaya terbentur gitu,mungkin tadi punggung lo kebentur batu itu"
"gue gapapa"
"lo bego banget ya, ngapain lo nolongin gue coba. Itu bisa ngebahayain nyawa lo sendiri tau ga, lagian kita juga ga bener-bener pernah kenal kan. Cuma tau gara-gara gue timpuk lo pake high heels gue, ga lebih dari itu. Apa jangn-jangan lo tertarik sama gue?"
Dafa memang saat ini berada di rumah sakit, Dafa menyelamatkan gadis bernama Aura Aerindia gadis yang pernah menimpuknya dengan high heels waktu itu. Kebetulan saat itu Dafa sedang berada di pinggir jalan saat ia hendak menyebrang jalan ia melihat Aura yang nekat akan menyebrang jalan meskipun ia tau mobil sudah sangaaatt dekat denganya.
"apa nolongin orang itu harus nolongin orang yang dikenal aja? Ngga kan. Terserah lo deh, yang jelas gue nolongin lo gaada maksud apapun" ucap Dafa santai "lo boleh pergi, kalo mau bilang makasih silahkan, kalo ngga juga gapapa. Gapenting juga buat gue" lanjutnya
Aura melihat identits pasien yang ada ditempat tidur pria itu Dafa A.P
"yaudah gue balik dulu, thanks udah nyelametin gue, emm.. Dafa"
KAMU SEDANG MEMBACA
T I M E
Teen FictionPada dasarnya, semua yang kita harapkan belum tentu terjadi seperti yang kita harapkan. . Tak peduli seberapa jauh aku berusaha menggapaimu, kamu hanyalah sebuah mimpi bagiku. Mimpi yang sulit untukku gapai, karena kamu hanya sebuah ilusi yang hadir...