Bertahan pada cinta yang telah berakhir, karena aku tidak dapat pergi. Kau selalu hadir dalam imajinasiku, kenapa kau tidak mau lenyap dari pikiranku.
-Dafa Aldiansyah Prasetyo-
.
Paginya Aura terlihat sangat berantakan, dimatanya terdapat lingkaran hitam. Persis seperti panda, Aura tidak bisa tidur, ia hanya tidur tiga jam. Pikiranya dihantui oleh Defa yang menciumnya.
Dan saat ini, Aura bahkan datang lebih awal dari perjanjianya. Ia duduk ditaman sudah tiga jam, dari jam enam, dan sekarang sudah jam delapan lebih, tapi orang yang membuat janji belum juga datang.
"Ra lo ko kaya panda, jangan bilang lo mikirin gue gara-gara kemarin gue nyium lo lagi?"
See? Udah dateng telat sekarang malah ngeledekin. Bener-bener gatau diri ya. Gue tampol juga tuh muka lo Daf "udahlah, males gue"
"males? Yakin lo? Padahal kemarin lo nikmatin itu Ra"
"Nikmatin pala lo peyang, lo udah nyuri First Kiss gue Dadap monyong"
"First kiss? Wow, lo harusnya beruntung dong. First kiss lo sama gue, lo mesti syukuran tuh Ra"
Tuh kan si bloon mah, bukanya ngerasa bersalah udah ancurin harapan gue tentang first kiss gue yang indah, ini malah nyuruh gue bersyukur sampe segala nyuruh syukuran segala.
"Amit-amit jabang orok, padahal gue mau first kiss gue tuh sama cowo yang gue harepin selama ini"
"Emang cowo yang lo harepin kaya apaan? Masih syukur ada yang mau ngasih kiss ke elo, kalo ngga bisa-bisa lo gadapet first kiss seumur idup mau lo"
Pletak
Satu jitakan mendarat sempurna pada kepala Dafa.
"Yang jelas bukan cowo kaya lo ya, lagian kalo boleh milih sih, mending gue gadapet first kiss seumur idup, daripada first kiss nya sama lo"
"Ati-ati ya lo kalo ngomong, bisa-bisa omongan lo jadi kenyataan tau"
"Biarin" Aura menatap sinis kearah Dafa.
"Wah lo beneran gatakut? Awas loh nanti gadapet first kiss lo seumur hidup"
"Eh bego, orang gue juga udah dapet first kiss gue, dan itu gara-gara lo. Ihh gedek gue sama lo"
"Oh iya ya, kan gue yang nyium lo. Dan itu merupakan ciuman pertama yang lo dapet"
"jijik gue, udahlah mau apaan lo ngajak kesini, ganggu gue aja"
"liat tuh" Dafa menunjuk sesuatu dengan dagunya, Aura segera melihat apa yang dimaksud Dafa.
Ngerasa gapemting gitu ya, udah nunggu lama-lama sampe adu mulut dulu eh cuma mau nunjukin orang yang lagi berduaan. Jomblo mah gitu kali ya gaada kerjaan selain liatin orang pacaran, keliatan ngenes nya ih.
"Woy, bengong lagi lo urap"
"Gue lagi liatin yang dimaksud elo Dadap, bukan bengong ih"
"cewe itu mantan gue, dan cowo Yang disebelahnya itu temen deket gue"
"Oh"
Gakurang, galebih. Hanya dua hurup satu kata itu yang keluar dari mulut Aura."Oh doang?"
"terus?"
"itu tujuan yang dimaksud gue" Dafa menatap serius kearah Aura "dan gue butuh lo Ra" lanjutnya
Dafa menarik nafasnya "gue tau kenapa lo diem ditengah jalan waktu itu karena lo putus asa kan Ra, perusahaan bokap lu diambang kehancuran, dan yang nyebabin itu adalah gara-gara sekertaris kepercayaan bokap lu kan. Dan saat bokap lo tau kepercayaanya menghianatinya, bukap lo serangan jantung dan sekarang bokap lo lagi sekarat di rumah sakit. Dan lo ga siap ngadepin ini semua karena buat lo ini terlalu berat kan Ra?"
KAMU SEDANG MEMBACA
T I M E
Teen FictionPada dasarnya, semua yang kita harapkan belum tentu terjadi seperti yang kita harapkan. . Tak peduli seberapa jauh aku berusaha menggapaimu, kamu hanyalah sebuah mimpi bagiku. Mimpi yang sulit untukku gapai, karena kamu hanya sebuah ilusi yang hadir...