Pada dasarnya, semua yang kita harapkan belum tentu terjadi seperti yang kita harapkan.
.
|| 23 September 2015 ||
Setelah kecelakaan itu terjadi, Dafa mengalami amnesia. Dafa tidak tahu apa yang sebenar nya terjadi, ia sama sekali tidak mengingat apapun tentang dirinya.
Yang jelas, saat ini Dafa tinggal bersama seorang kakek yang merawatnya dan Dafa berada jauh dari keluarga nya. yang Dafa tau, itu juga dari kakek yang menyelamatkanya, Dafa kecelakaan setelah sebelumnya ia berbincang dengan seorang gadis.
Sebelumnya, kakek ini beranggapan jika Dafa lah cucunya yang meninggal tiga tahun yang lalu. Dafa mengerti, ia bersedia menjadi cucu dari kakek itu dan menjalani keseharianya di sebuah kampung yang jauh dari keluarganya.
Satu tahun sebelumnya
-23 september 2014-
Aura Aerindia
23 september 2014, pukul 08.30. semuanya benar-benar berakhir.
Karena waktu, semuanya pergi.
Karena waktu, semuanya menghilang.
Karena waktu, semuanya berakhir.
Dan karena waktu, semuanya benar-benar berubah.
Untuk pertama kalinya, gue bener-bener benci akan Waktu.
Satu kata, yang memiliki banyak dampa.
Satu kata, yang membuat segalanya terasa berbeda.
Satu kata, yang mampu menghancurkan segalanya.
Oh shit!! Kalo aja waktu ga berdampak semenyeramkan itu. Apa gue bisa ngeberentiin waktu? Kalo gue bisa, gue akan berentiin waktu dimana saat semuanya baik-baik saja. Gue mau berentiin waktu, dimana saat lo masih disamping gue. Gue mau berentiin waktu, dimana saat kebahagiaan itu gue rasain. Kalo gue bisa bener-bener berentiin waktu, mungkin lo masih tetep disamping gue Daf, dan kehancuran ini pasti tidak akan pernah terjadi.
Percaya sama waktu yang akan ngejawab semuanya?
Percaya sama waktu yang akan membuatnya menjadi jauh lebih baik?
Percaya sama waktu yang akan mendatangkan kebahagiaan kelak nanti?
Haha, itu semua hanya lelucon. Kalo iya kaya gitu, mana mungkin waktu juga akan membuat semuanya menjadi seperti ini jika waktu itu sendiri yang akan merubahnya menjadi lebih baik kelak nanti.
Dan sekarang, apakah takdir harus semenyakitkanya seperti ini?
-dua jam sebelumnya-
23 september 2014, pukul 06.30
"lama ga ketemu"
"Dafa" Aura terlihat kaget dengan kedatangan Dafa di hadapanya.
"gimana kabar lo, Ra?" tanya Dafa dan duduk disebelah Aura.
"gue baik-baik aja. Lo?"
"seperti yang lo liat"
"keliatan ga semenyedihkan dulu lo Daf"
"bisa aja lo, Ra" Aura hanya tertawa menanggapinya.
"emm.. Ra?"
"apaan"
"emm.. apa lo suka sama gue?"
Aura terlihat kaget dengan pertanyaan yang Dafa ucapkan padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
T I M E
Teen FictionPada dasarnya, semua yang kita harapkan belum tentu terjadi seperti yang kita harapkan. . Tak peduli seberapa jauh aku berusaha menggapaimu, kamu hanyalah sebuah mimpi bagiku. Mimpi yang sulit untukku gapai, karena kamu hanya sebuah ilusi yang hadir...