Author's POV
Damiana mempercepat langkahnya semenjak bel istirahat kedua itu berbunyi. Ia menuju ke kantin.
Sesampainya di kantin, matanya mencari ke seluruh penjuru kantin, namun yang dicari tak juga menunjukkan batang hidungnya.
"Ugh, dia kemana sih..." keluh Damiana pelan.
"Hai Dam!" sapa seorang cewek yang bahkan tak ia kenal. Ia hanya membalas dengan senyuman palsu.
Dengan langkah gontai, Damiana pun menuju stan minuman dan memesan jus mangga kesukaannya.
"Bu, jus mangga bu!" pesan Damiana.
Damiana menunggu pesanannya datang, tapi tak kunjung datang.
"Yaelah, kak Farghi gak dateng, jus mangga pesenan gua juga gak dateng! Mimpi apa sih gua semalam? Kok sial banget hari ini?" tanya Damiana dalam hati.
"Itu dia, Dami!"
Damiana mendengar suara orang memanggilnya.
"Dam! Lo kok ke kantin main capcus aja sih? Gua kan mau ikut," kata Katara.
"Sorry deh, Tar. Buru - buru gua," Damiana beralasan.
"Buru-buru kenapa sih?" tanya Katara sambil memesan minumannya.
"Gua lagi nyari orang, Tar..." jawab Damiana.
"Oh ya? Siapa?" tanya Katara lagi.
"Kak Farghi," ucap Damiana pelan.
"Padahal barusan tadi gua pas-pas an lho," kata Katara.
Pupil mata Damiana langsung membulat.
"Dimana?!" tanya Damiana tak sabar.
"Di tangga," jawab Katara. "Lo ngapain nyariin dia sih?"
"Tar nanti jus mangga gua lo ambilin ya tolong, gua udah bayar kok. Lo kalo mau minum jus mangga gua juga gak apa! Gua ada urusan, bye, thanks Tar!"
Damiana pun berlalu.
"Ih kenapa sih tuh anak?" Katara heran.
--------------------
Damiana's POV"Padahal barusan tadi gua pas-pas an lho,"
Begitu gua dengar Katara ngomong kayak gitu, hati gua langsung dag dig dug. Sekarang gua lagi ada di lantai 2, mencoba mencari Farghi El Noza. Mana sih dia?
Gua melongok setiap ruangan kelas. Tapi dia gak ada juga. Atau mungkin di lantai 3 ya? Ah coba aja deh!
Gua pun menuju tangga lantai 3, dan di tengah gua menaiki tangga....
"Iya, nanti pulang bareng sama gua aja Dav," kata pria bertubuh tegap itu kepada seorang perempuan berambut panjang ikal. Perempuan itu mengenakan seragam super ketat dengan rok yang berbentuk rempel campur span.
"Bener ya, Ghi? Awas aja kamu php in aku lagi kayak waktu itu," balas perempuan yang dipanggil 'Dav' itu.
"Iya Dav, waktu itu kan mendadak acara paskib, gua gak bisa ninggalin," kata kak Farghi meyakinkan.
"Oke deh, see you after school," Perempuan bernama Dav itu pun pergi meninggalkan kak Farghi.
Tap. Tap. Tap.
"Kak Farghi," panggil gua. Ih ya ampun ngapain sih gua panggil? Suara gua sok imut banget lagi.
"Iya? Ada apa ya?" tanyanya.
"Lo gak ingat gua?" Gua pun balik tanya. Asli. Gua terdengar songong banget disini.
"Sorry dek, lo siapa?"