***
"Oh..Allah aku tersiksa dengan rasa ini. Jangan kau buat aku berharap pada ciptaanmu. Buat aku hanya berharap padamu" Batin Naurah.
"Naurah..." panggil Fathan yang sukses membuat Naurah berhenti melamun
"Eh iya.. sorry gue lagi gak fokus. Apa gue pulang aja kali yah? Dari pada di sini gue gak ngapa-ngapain kan. Ganggu lo malah" ucap Naurah berharap Fathan Meng-iyakan.
"Jangan lah, kita kan kelompok lagian meski kamu ga ngapa-ngapain seenggaknya kamu bisa nyemangatin aku kerja tugasnya hehe" Balas Fathan dan lagiii, sukses membuat jantung Naurah berdegup dan membuat Pipi Naurah merona "hahaha, kenapa kamu? Kok merah?" Lanjutnya-
"Abis lo gombal gila. Gue bukan cheers yang buat nyemangatin tim basket haha" Balas Naurah dengan tawa hambar
"Lah aku kan ga lagi main basket, jadi kamu emang bukan cheersnya, kamu ga aku suruh buat nyemangatin tim basket, tapi semangatin aku" "astagfirullahal'adzim" batin Fathan
"Astagfirullah, berhenti lo than, udah ah lanjut aja tugasnya"
***
Fathan POV
"Gilaaaaa. Gue kenapa jadi gini??" Tanyaku pada diriku sendiri "For the first time I meet girl and she succsess made me love her. OhMyAllahhhh" ucapku lagi
Tapi ini emang first time gue jatuh cinta. Entahlah gue rasa beda aja sama dia. Gue rasa ini bukan cinta monyet lagi. Ya kali gue cinta monyet orang gue baru pertama rasain cinta. Cielah cinta. Apalah wkwkwk
So you can keep me inside the pocket of your ripped jeans
Holding me close untill our eyes meetSpontan gue geser locked iPhone gue
"Halo assalamu'alaikum" ucapku
"....."
"Oke gue ke sana, lo di mana?"
"...."
"Oke lo jangan kemana-mana, stay there" balasku
***
"Kir, kayaknya Fathan suka deh sama gue" Ucap Naurah."Ah, kamu ada-ada aja deh" Balas Syakirah
"Gak, serius gueee"
"Jangan ngada-ngada kamu, dosa lohh"
"Yaelah elo, gaasik diajak curhat soal percintaan nih"
"Kamu gimana sih Rah, kan mau hijrah"
"Iya emang, tapi jujur gue belom bisa sepenuhnya hijrah, kalau gue curhat ke elo soal cinta, kasih lah solusi apa kek"
"Iya, iya, semoga nanti ada kemajuan sama hijrah kita yah"
"Iye dah aamiin, tapi serius belom bisa sepenuhnya gue"
"Udah dulu yah Rah, kalau mau curhat besok deh di sekolah, InshaAllah. Assalamualaikum" Ucap Syakirah mengakhiri
"Okey, wa'alaikumsalam"
Tutt..tutt..tut..
***
"Kiraaaahhhhh.." panggil Naurah dari kejauhan
Naurah pun menghampiri Syakirah yang sedang duduk di kursi taman sekolah.
"Kir, gue pen lanjut nih, tapi kasih gue solusi gitu. Biar tenangan dikit nih hati" ucap Naurah, Naurah kesal pada Syakirah yang jika dirinya curhat soal rasanya pada Fathan malah tidak dihiraukan oleh Syakirah.
"Iye bu, InshaAllah aku kasih saran.."
"Oke gue lanjut. Jadi gini lo tau kan gue suka sama Fathan? Nah gue tuh mau minta saran gimana caranya sih biar gue bisa lupa aja gitu about rasa gue ke Fathan.." jelas Naurah
"Kamu suka sama Fathan karena apa dulu?" Tanya Syakirah
"Ga taulah, mungkin karena ketampanannya juga karena sholeh gitu, mungkin loh yah mungkin'. Naurah
"Hmm. Ketampanan yah? Dari situ aja kamu udah salah" Balas Syakirah
"Salah apanya? Cinta itu kan fitrah,emang lo ga pernah gitu suka atau cinta someone walau sekedar 'cinta monyet'?.." balas Naurah
'Aduh polos banget sahabatku ini' batin Syakirah
"Iya, salah, jadi dari cara kamu mencintai dia aja udah salah, kamu liat dia cuman dari bentuk fisik dia, cuman dari apa yang kamu lihat. Iya aku tahu cinta itu emang fitrah, tapi jangan kamu salah artikan fitrah disini, fitrah disini berarti suci bukan? Sedang jika kamu mencintai seseorang yang belum tentu akan menjadi 'halal' apa cinta itu akan jadi fitrah? Aku gak menyalahkan kamu sama sekali karena aku tahu cinta itu tumbuh dengan sendirinya tanpa diminta-minta, tapi satu hal cukup kamu saja dan Allah yang tahu itu. Jangan kau umbar rasa cintamu. Satu lagi jujur aku memang sudah pernah mencintai seseorang, bahkan cintaku lebih parah dari cintamu Rah, namun aku sadar cinta ku yang waktu itu bukan lillahita'ala namun hanya nafsu belaka... ."
Naurah hanya terdiam. tampaknya dia bingung dengan penjelasan Syakirah.
"Cintai Penciptanya lebih dulu sebelum kamu mencintai ciptaan-Nya." Lanjutnya sambil menepuk bahu Naurah.
Naurah POV
Aku sungguh bingung apa iya, cintaku padanya hanya nafsu saja, bukan fitrah? Aihs.
Lama aku berdiam.
"Ohh.. begitu yah, terimakasih sahabatku" balasku sambil memeluknya.
*
You call me up,
It's like a broken record
Saying that your heart hurts
That you never get over him getting over you,
And you end up crying
And I end up l-Segera ku geser tanda hijau pada androidku
"Assalamua'alaikum.." ucap seorang lelaki di seberang sana
"Wa'alaikumsalam, maaf ini dengan siapa yah?.." Balasku
"Kamu tidak mengenaliku? Kau lupa menyimpan nomorku yah? Ah tega sekali." Balasnya
"Fathan?" Tebakku "aish bodoh kenapa kemarin tidak ku save nomornya" batinku
"Ah.. iya ini aku Fathan. Jadi maksud ku menelpon mu adalah mau mengajakmu bertemu sore ini. Apa kamu bisa? Ada yang ingin ku bicarakan" Ucap Fathan to the point.
"...."
"Kenapa diam? Berpikir jika hanya kita berdua? Tenang aku membawa adikku kok." Lanjutnya seakan tahu apa yang sedang kupikirkan.
"Ohiya.. baiklah, dimana?" Tanyaku
"Di cafe samping sekolah, bagaimana?" Usulnya
"Baik, aku akan kesana jam 15.30. Kalau begitu ku tutup dulu. Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam" balasnya dan langsung mengakhiri telepon.
***
Wah..wah.. kira-kira apa yah, yang mau diomongin Fathan ke Naurah???
Kalau mau tau stay here aja;)Maaf kalau ada salah kata okey