*Syakirah POV*
"Astagfirullahalazim, kenapa ketika melihat Naurah perasaan ku selalu seperti itu, mendorong diriku agar berlaku kasar terhadapnya, meski tak kulakukan, YaAllah maafkan hamba" ucapku, tak terasa setetes air bening keluar dari mataku.
"Pokoknya aku harus memperkuat hijrahku" tekadku.
*Naurah POV*
Aku sedang duduk di balkon kamar ku sembari melamun tak ku rasa air mataku keluar begitu sajaFLASHBACK
"Syakirah kita main yuk" ajakku terhadap Syakirah.
Saat itu umur ku dan Syakirah 10 tahun .
"Mau main apa?" "Hmm gimana kalau main di belakang kompleks?kayaknya bakalan seru tuh." Aku memberikan saran kepadanya, oh yah di belakang kompleks itu ada taman(mungkin tidak bisa dibilang taman, tapi aku dan Syakirah menyebutnya taman hehe) dan jurang di ujung taman.
"Umm boleh tuh, ayok deh" ajaknya.---------
"Aaaaa tolonggggggg" teriakku sekencang mungkin, aku berharap ada orang yang menolongku.
Aku merasa pusing sekali, sekeliling ku terlihat berputar, apa? Apa aku sudah berada di dunia lain? Apa aku sudah masuk kedalam jurang itu dan Mati? Tidak! Aku belum ingin mati!!!!
"Naurahhh, Naurahh" seseorang memanggil-manggil namaku sembari mengguncang badanku, yang aku yakini itu adalah suara kak Zavran.
"Huft untunglah aku masih hidup" batinku.
Sejak saat itu lah aku membencinya!
FLASHBACK OFF
Aku mengingat kejadian itu kejadian 6 tahun lalu saat Syakirah mencoba membunuhku, apa salah ku? Apa yang tidak ia suka dari ku? Aku tahu Syakirah selalu baik terhadap ku, tapi mengapa saat itu dia mencoba membunuh ku? diriku ingin kembali merajut persahabatan seperti 6 tahun lalu, tapi egoku melarang ku saat ini. Air mataku semakin deras keluar.
"Naurahhhh" teriak kak Zavran
"Iyaa kakkkk bentar" aku pun langsung turun menemui kak Zavran yang entah apa yang ingin dia katakan.
~~~~
"Naurah sepertinya gue udah harus nyeritain ini semua ke lo, gue kesian liat Syakirah yang terus-terusan lo musuhin""Jelas lah Naurah musuhin, bayangin kak dia yang udah hampir ngebunuh gue" uuh air mataku kembali mendesak keluar.
"Justru itu gue pengen cerita masalah 6 tahun lalu yang gue tutup-tutupin karena permintaan Syakirah."
"Apa???" Tanya ku mendesak, aku penasaran apa yang telah disembunyikannya dari ku
"Jadi gini, waktu lo didorong Syakirah hingga hampir masuk ke dalam jurang, sebenarnya dia dorong lo itu bukan karena dia pengen ngebunuh lo, melainkan ingin menyelamatkan mu. Karena waktu itu saat kalian main tiba-tiba ada mobil yang hilang keseimbangan dan hampir menabrakmu." Jelasnya panjang lebar
Jadilah air mata ku semakin deras, bagaimana tidak, selama 6 tahun ini aku telah suudzon padanya? YaAllah maafkan hamba mu ini telah suudzon pada sahabat sendiri.Hiks..Hiks...
"Kenapa lo nyembunyiin ini semua kak? Aku bodoh, aku bodoh, sangat bodoh telah suudzon pada sahabat terbaiknya, aku bodoh kak, BODOH!!" Aku merutuki diri ku sendiri.
~~~~
"Aku harus minta maaf nih besok, yah HARUS!! Uhh malunya diriku" batinku.
~~~~
"Syakiraaah" teriakku ketika melihatnya sembari berjalan mendekatinya. "Ya? Ada apa Rah?" Tanyanya sambil tersenyum, namun saat ku perhatikan senyumnya seakan dipaksa, tidak tulus, ahh biarkan saja niat ku kan bukan itu!
"Mm bo-bo-boleh kita bicara? Hmm ditaman belakang?" Ucapku terbata-bata.
"Ya boleh silahkan" dia mempersilahkan ku jalan duluan
~~~~
"Kenapa lo sembunyiin semua ini dri gue Kir? Kenapa?"
"Sembunyiin apa Rah?" Apa? Dia masih nanya sembunyiin apa? Huft-_-.
"Maafin gue udah suudzon selama 6 tahun belakang, maafin gue Kir, maafin gue. Hikss..hikss.." gue harap dengan gue ngomong gitu dia langsung paham jalan pembicaraan ini, dan tepat dia paham.
"Sorry Rah. Sorry, iya gue maafin kok, lo gak salah, gue yang salah karena gak ngasih tau lo."
"Hmm makasih, gue jg maafin kok, maukah kamu menjadi sahabat ku sekarang? Layaknya 6 tahun lalu? Maukah kamu menjadi SAHABAT HIJRAHKU? Aku ingin berubah, ajari aku agama lebih dalam, tegur aku jika aku salah, ingatkan aku selalu kepada-Nya." Yah aku ingin HIJRAH. Aku ingin mendekatkan diri pada Allah.
"Naurah aku juga masih dalam tahap hijrah, belum sepenuhnya aku hijrah, bagaimana jika kita belajar bersama saja? Setuju?" Dia mengancungkan kelingkingnya dan aku pun membalasnya tanda setuju.
¤sahabat hijrahku¤
Hy jangan lupa Vomentnya. Maaf banget ini cerita baru awal aja udah acak adut-_-. Tapi insyaAllah kedepannya makin bagus dah, makanya Voment dong, biar semangat. Don't forget, this story is slow update;)
27september2015