Dari sepulang sekolah,aku masih merutuki diriku sendiri karena kejadian malam kemaren. begitu cerobohnya aku karena telah meninggalkan telpon erick dan lebih memilih untuk tidur.
"kok,ada yang mengganjal gitu ya,perasaan gue?"tanyaku kepada para sahabatku.ya,kini kami berada dikamarku.
"alah...bilang aja,lo senengkan ditembak siapa tuh namanya?oh,Erick.ya,Erick itu." cetus Lunetta.inilah Lunetta,orangnya ceplas ceplos dan polos banget kaya bocah pikirannya.dia anak tunggal,makanya sifat manjanya gak ketulungan.Dan salahkan author karena gak perkenalkan dia dari awal.
"iya jun,bilang aja." kali ini Andine yang berbicara.Andine itu orangnya gak terlalu banyak omong kalo sama orang lain selain ama kita bertiga,dan dia juga anak bungsu jadi sifatnya 11/12 kaya sifat Lunetta.Salahkan juga author karena tidak mengenalkannya.
"nge-ganjal gimana?" Joyan.orang yang penuh dengan keseriusan dan paling dewasa diantara kita bertiga walaupun seumuran.sifatnya terbentuk mungkin karena dia anak sulung,jadi lebih bertanggung jawab dan dewasa.berbanding terbalik dengan Lunetta dan Andine.dan sekali lagi salahkan author,karena tidak memperkenalkan ketiga sahabatku ini.author sialan,emang.
"ya,gue juga gak bisa ngejelasin secara detail.tapi,kaya ada perasaan gak enak gitu,apalagi sama kak Nathan,ketos kita."ujar junilla.
"kenapa?" tanya joyan dan menaikan sebelah alisnya.
"pulang sekolah guekan rapat osis nih,jadi pulangnya agak telat.pada saat rapat,gue gak fokus sama omongannya kak nathan dan jadilah gue ditegur.oke,kalo itu bisa dimaklumilah.tapi waktu selesai rapat,didepan ruang osis,lagi ada siswa yang sedang ngerokok,dan kalian tahu itu siapa?ERICK."
"dia dengan santainya ngerokok dan langsung ngatain bahwa dia mau jemput gue,pacarnya.oh my god,muka gue mau ditaroh dimana coba.dan yang lebih mengejutkan lagi nih,kak Nathan ama Erick adu argumen gitu.setelah beberapa saat,Erick mendaratkan satu tonjokan ke-ketos kita didepan semua anggota osis.setelah itu gue ditarik ama Erick dan ninggalin mereka.gue gak enak ama kak Nathan dan anggota osis lainnya." jelasku panjang lebar dengan kecepatan 1000 km/jam.sadis amat,ya.
"sadis amat Jun,pacar lo!ampe segitunya,ya." ungkap Lunetta dan hanya kubalas dengan hendikan bahu.
"Jun,sebenarnya lo tuh sayang apa kagak sih ama Erick?"tanya Andine.
"entahlah.gue juga gak bisa jelasin,guys."seketika,Lunetta meneloyor kepalaku. "apaan sih,Netta."
"abis lo tuh ya,gak ngerti amat ama cinta udah main pacar-pacaran aja.lah kita-kita lo biarin ngejomblo.gak adil lo,mah."ujar Lunetta dan memutar bola matanya.
"kubel lo,ah.pake acara ngajak-ngajak ngejomblo segala.gue ama Joyan kan udah ada yang punya. Cuman lo satu-satunya yang bujang lapuk disini."seketika kamar menjadi riuh dengan gelak tawa.sedangkan Lunetta menampak wajah minta dikasihani,mendengar pernyataan dari Andine.
"ampun deh.cari-in pacar gih buat sahabat kita yang satu ini." ucap Joyan dan lagi-lagi Lunetta menampakan wajah menyedihkannya.
"oke-oke.gue jodohin aja lo ama Vedro,ya.supaya jadi best couple nanti diakhir tahun." ujarku.Vedro itu anak kelas X-G.anaknya sumpah culun banget,ditambah dia kutu buku dan jangan lupa orangnya rada-rada aneh gitu.masa,tragedi-tragedi gak penting aja sering disangkut-pautkan ama sains dan math,sih.emang kelewatan pinter kali tuh,ya.
"teganya,teganya,teganya,"dengan nada lagu Rhoma irama, "lo pada jahat amat ama gue.gue salah apa coba?"ujar Lunetta dan memanyunkan bibir tipisnya itu.
"abis,lo kubel banget,sih.jadi gregetan gue pengen ngenyubit pipi bakpao,lo."dan apa yang dikatakan oleh Andinne benar.ia mencubit pipi bakpao Netta sampe ia menjerit kesakitan. "haha.....abis pipi lo tuh besar amat,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Brandal's
Teen Fictionsebelum cahaya menembus ruang rindu,sebersit harapan telah pudar.tak akan bisa merubah setitik pun yang telah tercipta.dibalik tembok usang,seseorang diriku ditemani rintikan dan hembusan angin sangatlah mesra. temukan putih dalam hitam,temukan ujun...