"Junilla, kamu ajak Jonny keliling rumah.temenin dia,ya!"suruh Mama selepas makan malam selesai.oh iya,makan malam kali ini aku hanya duduk diam fokus terhadap makananku selebihnya aku hanya mengangguk dan menjawab seadanya.
Melihat aku seperti itu,abang pun beraksi menggodaku.namun,entah mengapa kali ini aku tidak berniat untuk membalasnya.
"kok aku?Abang Apil'kan ada.suruh dia aja,ya mah."rengekku dan menunjukan wajah memelas.
"gak.abang kamu itu lagi cape katanya,abis pulang eskul.kakinya tergilir,Jun." Jelas mamaku.
"lah,emang iya?aku liat tadi jalannya biasa aja.malah lari-lari naik tangga," ungkapku.
"udah,ah.ajak dia ngobrol cepetan."
"tapi ma..."
"mama gak mau tau."
"baiklah,ma."
Aku pun menyerah dan menurut apa yang diperintahkan mamaku yang super duper keras kepala.hanya bawa keliling dan ngobrol sebentar saja'kan?itu mudah bagiku.
"Jon!"panggilku.yang dipanggil pun melihat kearahku dan menatapku dengan tatapan 'apa'. "ikut aku!"
"kemana?"tanyanya dan beranjak dari sofa depan tv yang sedari tadi didudukinya sendiri.erick,eh salah jonny ternyata adalah teman kecilku yang sudah aku lupakan.
"ikut aja,dah."
"oke."jawabnya datar.wajahnya memang rupawan,badannya putih,tinggi,sedikit berotot dan rambut yang berantakan. Pakaian yang digunakannya simple,hanya menggunakan kemeja kotak kotak yang semua kancingnya terbuka,dalamnya ia menggunakan kaos putih polos dan memakai celana jeans selutut.tak lupa memakai sepatu converse senada dengan kemeja yang ia gunakan,yaitu merah.
"emang benar ya,lo temen kecil gue?"tanyaku dan masih berjalan-jalan melewati ruang tengah rumahku bersama Jonny.
"iya.lo tuh bandel banget waktu kecil.masa iya,robot gue lo buang digot.lalu,lo juga suka banget bilang kalo lo itu cewe paling cantik didunia ini."jelasnya dengan senyuman geli.aku pun terkekeh mendengar tingkah lakuku dulu.
"gue kok gak inget,ya?"aku'ku.
"tau."ujar menghendikan bahu.sekarang kami sudah duduk manis di ayunan halaman belakang."dan gue paling inget kalo lo itu paling takut sama cicak.lo juga gak suka ama boneka.gue masih inget juga gimana ekspresi lo pada saat ngegunting baju baru gue karena lo gak dibeliin juga ama nyokap gue."
"segitunya?"tanyaku terkekeh."sorry ya ama kenakalan gue dulu."
"it's oke.udah lama juga,"
"lo sekolah dimana?"tanyaku mengalihkan pembicaraan karena aku risih dengan topik pembicaraan yang berpacu pada masa kecilku dulu.
"MUSICAL GRAND HIGH SCHOOL."ujarnya dan masih memandang kolam renang yang ada didepan kami. "lo?"
"gue?gue di SMA-HARGLUTA."ungkapku, "kalo lo masuk MUSGRA,berarti lo jago musik dong?"
"gak juga.gue cuman bisa main gitar ama bisa nyanyi dikit-dikit." Katanya. "dan kalo lo masuk HARGLUTA,berarti lo jago olahraga?"
"engg...mungkin.gue cuman bisa main badminton."oke baiklah aku merasa bersalah sama kalian semua karena gak ngasih tau sebenarnya.dan aku tanya author,katanya biar kalian saja yang membayangkan bentuk aku ini seperti apa.Tapi aku akan memberi tahu rupaku ini dan jangan kasih tau author sedikit pun,ya?
Baiklah,tubuhku memang mungil,kulitku kuning langsat,rambutku panjang berwarna hitam pekat,aku bukan fashionable tapi aku cukup mengikuti jaman, aku anak bungsu dari dua bersaudara,punya sahabat namanya joyan,andine,dan lunetta,aku juga kekasih dari seseorang yang bernama Erick pawana gusto.cukup disini,nanti aku lanjutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Brandal's
Teen Fictionsebelum cahaya menembus ruang rindu,sebersit harapan telah pudar.tak akan bisa merubah setitik pun yang telah tercipta.dibalik tembok usang,seseorang diriku ditemani rintikan dan hembusan angin sangatlah mesra. temukan putih dalam hitam,temukan ujun...