Makan malam [1]

99 15 0
                                    

Seperti biasa,Erick menjemputku.kali ini ia memakai mobil sport-nya yang sama pada saat kami pertama jalan-jalan(liat chap 3).

Sekarang kami juga tidak canggung untuk berkomunikasi,baik secara langsung atau pun telpon.Dan tepat hari ini,hubungan kami sudah berusia 3 bulan,ya bisa dibilang seumur jagung.

"Beb,pulangan nanti ke cafe mama bentar,ya!"

"Tante Vio,kenapa?"tanyaku,

"gak,cuman mampir aja bentar."

"okey,gimana kalo kita bantu-bantu?"

"bisa,cuman sebentar aja,baby.jangan lama-lama,"

"iya,ah.bawel."

Kami memasuki kawasan sekolah,Erick memarkirkan mobilnya diujung.supaya nanti bisa pulang cepat,gak perlu nunggu mobil lain keluar dulu.karena parkiran disekolah ini padat luar biasa.hihi,kaya antri digerbang tol aja,ceritanya.

aku menuruni mobil Erick dan berjalan beriringan bersamanya.orang-orang memandangi kami,ah khususnya aku,dengan tatapan tajam.tidak lain dan tidak bukan pelakunya adalah para cewe kegenitan itu.

aku sudah biasa dengan tatapan itu.jadi kubiarkan saja matanya sampe keluar,kalo bisa aku bantuin pake ranting ngeluarinnya,.akukan orangnya baik.

sesaat Erick merangkulku,tambahlah lagi mata-mata setan itu mau keluar.ih,gatal pengen nyongkel tuh mata biar keluar beneran.tak lupa mereka berbisik satu sama lainnya.

ketika dia ditaksir banyak orang,sebenarnya aku bersyukur.kenapa?karena mereka cuma bisa naksir,sedangkan aku yang bisa mendapatkannya.ah,bukan mendapatkan,tetapi,mencintai dan memiliki Erick sepenuhnya.

jangan salah kira,Erick bukan barang yang bisa dibeli dan ditaroh sesuka hati,tapi Erick adalah laki-laki ciptaan tuhan yang paling sempurna.semoga aku bisa memilikinya SELAMANYA.biarlah mereka yang hanya bisa melihat dan iri dengan bunga cinta kami ini.sok bijak banget sih,elah.

~~~~~~~

"Tante Vio..."ujarku serta berlari kecil menghampiri tante Vio,mama Erick.kami bercipika-cipiki ria.Erick menggeleng kepala tidak habis pikir.

"Junilla,sayang.kamu makin cantik aja.padahal baru satu minggu gak ketemu.Erick emang pandai ya,cari calon mantu buat tante.iya gak,Rick?"goda Tante Vio kepada Erick.menampakan kerutan-kerutan kecil diwajahnya yang sudah tidak muda lagi.aku pun menyadari,ternyata Erick mirip Tante Vio kalo sudah ketawa.

"mamah..!"Erick mengerang pelan.semburah merah kecil timbul diwajahnya.yaampun pacar aku ganteng amat,ya.ganana deh pengen cium.eh,istigfar Junilla,istigfar.

"iya,deh,iya.lalu,ini ada apa datang kesini?"tanya Tante Vio dengan senyum manisnya.lagi-lagi aku terpana melihat kemiripan beliau dengan kekasih tercintaku ini.

"mau bantu-bantu,Tante.ada yang bisa aku kerja'in gak,Tan?"ujarku,

"oh,kayaknya itu Mona kewalahan deh sama pesanan es krimnya.coba gih samperin."

"okey,tante!"aku pun mengganti bajuku menjadi baju khusus pegawai cafe.masalah Erick,ia sedang menggantikan mamanya menjaga meja kasir.

aku pun menghampiri Mona, "hallo,Mona.gue bisa bantu apa nih?"

"oh,hai,Jun.lo dateng tepat pada waktunya.ini,lo taburin chocochipnya,ya.lalu,masukan es krim vanilla itu,ke mangkok putih yang ada disana."perintah Mona yang masih tetap fokus dengan belasan mangkuk dihadapannya.aku pun langsung mengerjakan apa yang diperintahkannya.

satu jam lebih sudah berlalu.pesanan makin banyak dan untungnya,Mona tanggap menghadapinya. jangan tanya aku,karena tugasku hanya menuangkan youghurt,madu atau susu serta menaburkan keju,chocochip,seres dan beberapa biskuit yang sudah diremukkan.

Love Brandal'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang