5. Dilemma

2.4K 358 3
                                    

Double update, guys!

*****

Phebe menutup seluruh wajahnya dengan kedua telapak tangannya lalu membukanya perlahan, sedangkan Harry menatap iba gadis di depannya itu.

"Sudahlah. Tak masalah." Phebe mencoba menampakkan senyumnya kepada Harry walau hatinya sakit.

Harry membisu. Ia tidak habis pikir jika Phebe dan Niall bertemu. Parahnya, di butik Phebe sendiri, dimana Niall akan memesan pakaian pengantin.

Pertemuan mereka sangatlah tragis. Tragis bagi Phebe sendiri, tidak untuk Niall.

"Dia juga tidak akan mengenaliku." Lanjut Phebe.

"Andai aku sedekat sewaktu ia belum amnesia ya. Andai ia tahu jika aku adalah teman dekatnya di kantor." Harry ikut mengeluh.

"Aku pasti membertitahunya semua cerita dibalik kecelakaan itu beserta semua tentangmu."

"Tidak perlu, Har. Jangan merusak hubungannya dengan kekasihnya sekarang."

"Tapi bagaimana jika kau selalu bersedih karena hal ini?" Batin Harry.

***

Harry menaruh tas golf-nya diatas mobil caddy golf dan mengendarai mobil caddy tersebut menuju padang golf. Ia akan bermain golf di hari sabtu yang cerah ini.

Sedang asik-asiknya bermain golf, Harry baru sadar bahwa ada seseorang yang memperhatikannya. Maka dari itu, ia menoleh ke arah orang tersebut.

"Eh?" Harry terlihat kebingungan. Ia terkejut melihat Niall sedang memperhatikannya.

"Hey." Sapa Niall ramah.

"Oh, hey." Sapa Harry balik, sedikit canggung. Niall menghampiri Harry.

"Sepertinya aku sering melihatmu di kantor. Am I right?"

"Yes, Niall. We go to the same office." Harry terkekeh pelan.

"Kau tahu namaku?"

"Ya, mana mungkin aku tidak tahu. Kau adalah teman dekatku, bodoh." Batin Harry.

"Siapa yang tak mengenalimu? Kau adalah pemilik perusahaan tersebut." Mereka berdua terkekeh pelan.

"No. It's my father's."

"Aku Niall Horan." Niall menjulurkan tangannya untuk berjabat dengan Harry.

"Harry Styles."

"Uhm, kau sering bermain disini?" Tanya Niall penasaran.

"Ya, begitulah. Apakah hobimu tetap sama sampai sekarang? Bermain golf?"

"Astaga. Kau tahu itu?" Harry mengangguk sembari tersenyum.

"Asal kau tahu, kemarin aku pulang kantor lebih awal untuk bermain golf dan hari ini aku bermain lagi." Niall sangat bersemangat menceritakan tentang hobinya itu. Mereka pun tertawa.

"Ngomong-ngomong, kau banyak tahu tentangku."

"Aku tidak tahu, apakah kau harus percaya atau tidak. Apa kau ingat atau tidak. Tapi aku adalah teman dekatmu sewaktu disini. Ya kira-kira, 4 tahun yang silam, sebelum kau amnesia dan pindah ke New York."

"Really? Maaf, aku tidak mengingatmu sama sekali. Aku benar-benar kehilangan ingatanku."

"Pertama kali yang aku ingat setelah sadar dari koma adalah aku baru lulus dari Senior High School. Bahkan, aku saja tidak tahu bahwa aku sudah bekerja di perusahaan ayahku kurang lebih selama 4 tahun saat itu."

"Intinya, aku benar-benar tidak mengingat semua kejadian yang terjadi dari 4 tahun ke belakang setelah kecelakaan itu."

"Setelah aku sadar dari komaku, aku langsung dipindahkan ke New York dan kembali bekerja disana setelah pulih 100%."

"Ya, aku tahu itu. Maka dari itu, aku tidak punya waktu lagi untuk menjengukmu setelah sadar karena cepatnya kau dipindahkan dari London ke New York, Ni."

"Astaga. Aku benar-benar minta maaf. Mom juga tidak pernah menceritakanmu. Aku minta maaf."

"Tak apa, bro. Ini bukan salahmu." Niall tersenyum lebar.

Harry ikut tersenyum dan menepuk-nepuk pelan pundak sahabatnya itu.

"Kau ingin bermain denganku?" Ajak Harry.

"Tentu saja."

Setelah merasa cukup untuk hari ini, tiba-tiba Niall teringat dengan sebuah foto hasil dari kamera polaroid yang ia temukan dari saku tas golf-nya kemarin.

Fotonya bersama Phebe.

"Har, aku ingin bertanya padamu tentang ini." Niall mencari-cari foto tersebut di dalam dompetnya, lalu menunjukkan foto tersebut pada Harry.

"Semoga Harry tahu juga tentang foto ini." Niall membatin.

"Seingatku, aku tidak pernah mengenalnya atau melihatnya sewaktu aku di Senior High School. Apakah ia temanku disaat aku kehilangan ingatanku?"

DEG.

Jantung Harry seperti berhenti bekerja selama 5 detik saat melihat foto tersebut.

"Itu Phebe." Jawabnya dalam hati.

"Aduh, aku harus menjawab seperti apa?" Harry masih memperhatikan foto tersebut.

"Let him know the truth or not?"

*****

a/n: Avissa minta maaf lama bgt ya ngupdate nya *pada lempar batu*
Udh lama ngupdate, digantungin lagi *dilemparin batu lagi*

Tp double update kok!!

Kalo ada yg rada nggak ngerti apa lupa, ask me!

lots of love, avissa xx



Find You | Niall HoranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang