13. Searching For Styles

1.9K 287 15
                                    


Triple update utk kamu yg sllu avissa gntungin, enjoy!

*****

"Hey, Calum. Kau disini? Ada yang bisa aku bantu?"

"Ya, hanya ingin memberitahu bahwa berkasnya sudah siap, Tuan Horan."

Niall terkekeh mendengar ia masih saja disebut tuan oleh Calum.

"Ayolah, sudah berapa kali kukatakan. Niall saja."

"Baiklah, Niall." Calum tersenyum.

"Oh ya. Kau sibuk, Cal?"

"Tidak. Semuanya sudah beres."

"Begini Phebe, aku minta maaf sebesar-besarnya karena aku rasa aku tidak bisa mengantarmu. Masih banyak yang harus didiskusikan dengan mereka. Aku juga tidak mau kau menunggu lama. Aku pikir, Calum bisa mengantarkanmu. Bagaimana, kau bisa tidak, Cal?"

"Bisa, Niall."

"Oh tak perlu. Aku bisa pulang sendiri." Elak Phebe.

"Tidak-tidak. Kau masih tanggung jawabku sebelum kau sampai di butikmu. Aku percaya Calum dapat mengantarkanmu dengan selamat."

"Hey tak apa, Ni. Aku bisa sendiri. Aku pakai taxi saja."

"Oh tolonglah. Jangan taxi."

"Baiklah, kalau begitu aku dengan Harry saja."

"Harry? Maksudmu Harry Styles?"

"Ya?" Jawab Phebe yang terdengar seperti pertanyaan.

Niall tampak berpikir keras, terlihat dari keningnya yang mengkerut setelah mendengar saran Phebe agar Harry saja yang mengantarkannya.

"Dia mengenal Harry?" Niall bertanya dalam hatinya.

"Tapi dia sedang tidak berada di kantor." Akhirnya Niall membalas.

"Aku kira kau adalah teman dari Calum karena aku mendengar samar-samar kalian seperti berbincang sebelumnya." Kedua orang yang disebut namanya itu hanya bisa tersenyum kikuk.

"Baiklah, jika kau tidak ingin dengan Calum, aku akan menghubungi Ray untuk mengantarkanmu."

"Baik-baik, aku pergi dengannya." Phebe menoleh ke arah Calum.

Phebe sudah lelah dengan Niall yang bagaimanapun tidak akan mengalah.

Jika Niall tetap saja bersikeras untuk menyarankan beberapa orang untuk mengantarkan Phebe, hal itu akan membuat Niall menghabiskan waktunya untuk mengurusi Phebe saja.

Maka dari itu, Phebe memilih Calum untuk mengantarkannya walaupun ia yakin akan terjadi kecanggungan diantara mereka berdua.

***

"Baik, Cally. Kau bisa mengirimkan nomor handphone pimpinan bagian finance disana sekarang juga."

"Ok. Pesawat jam 7 pagi?"

"Ya, terimakasih Cally."

Brigitta menutup panggilannya dan menaruh handphonenya diatas meja kembali.

Brigitta akan pergi ke London untuk masalah pekerjaan. Disamping itu, ia juga ingin memberikan Niall surprise, karena ia tidak memberitahukan sebelumnya bahwa ia akan pergi ke London.

Brigitta akan memanfaatkan waktunya untuk bersama Niall.

Karena yang ia tahu, Tuhan bisa saja mengambil nyawanya kapan saja.

Matanya kembali memperhatikan layar laptopnya bersamaan dengan jemarinya yang menari-nari diatas keyboard.

Ting.

1 pesan diterima.

Brigitta pun membuka pesan tersebut dan melihat apa isi pesan singkat tersebut.

From: Cally

Nona bisa menghubungi Tuan Harry Styles pada nomor +442035567209

Segera Brigitta balas dengan ucapan terimakasih.

Saat Brigitta kembali membaca pesan dari Cally, ia merasa tidak asing dengan nama Harry Styles.

"Tunggu. Aku rasa, aku pernah mendengar namanya."

Brigitta mencoba mengingat-ingat siapa itu Harry Styles.

"Ada apa?"

"Aku ingin cerita tentang sebuah foto yang aku temukan dari tas golf-ku beberapa hari yang lalu. Kalau kamu sibuk, aku akan menutup-"

"Oh ayolah. Ceritakan saja, sayang." Pinta Brigitta walaupun ia berusaha mati-matian menahan rasa sakit di kepalanya dan berusaha untuk tetap pada posisi sebelumnya, menahan darah dari hidungnya.

"Okay, jika kamu meminta."

"Jadi, aku menemukan foto hasil dari kamera polaroid. Fotoku bersama seorang gadis yang tidak aku tahu siapa. Aku benar-benar tidak mengingatnya sama sekali."

"Aku penasaran sekali dengan foto tersebut. Hari sabtu kemarin, aku menemukan sahabat lamaku yang tidak aku ingat sama sekali. Persetan dengan amnesia ini."

"Aku bertanya padanya tentang foto tersebut, tetapi ia tidak membantu sama sekali. Bahkan ia menyuruhku untuk mencari tahu sendiri tentang gadis itu."

"Entahlah. Aku merasa ada yang ia sembunyikan dariku karena ia sangat lama dan ragu dalam menjawab pertanyaanku tentang gadis itu."

"Siapa nama sahabat lamamu itu?" Tanya Brigitta.

"Harry. Harry Styles."

Barulah Brigitta ingat bahwa Harry adalah sahabat dari Niall, terlintas juga di pikirannya tentang gadis yang pernah Niall ceritakan tersebut.

"Artinya, selain membicarakan pekerjaan, aku juga bisa membantu Niall untuk mendapatkan informasi tentang gadis yang Niall maksud, bukan?" Brigitta berbicara pada dirinya sendiri.

"Dan semoga saja, Harry ini adalah Harry yang Niall maksud."

Brigitta kembali pada handphonenya dan mencoba untuk menghubungi Harry.

"Hello?"

"Hello. Selamat siang. Apa benar ini dengan Tuan Harry Styles?"

"Selamat siang. Benar. Ada apa dan dari siapa jika saya boleh tahu?"

Find You | Niall HoranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang