8. 99,99%

2.3K 367 37
                                    

Kali ini, Niall yang membawa mobilnya sendiri tanpa disupiri oleh Ray.

Ia sudah cukup hafal dengan jalanan London kali ini.

Di perjalanan, Niall tetap terus memikirkan tulisan yang terdapat di foto hasil kamera polaroid yang baru ia temukan dari kotak di kolong ranjangnya.

W/ My Princess XX

Tulisan tersebut berputar-putar di kepalanya.

"Siapa dia?" Batin Niall.

"Apakah dia adalah mantan kekasihku?"

"Mengapa Harry begitu susah untuk mengatakan padaku bahwa gadis itu hanyalah mantan kekasihku?"

Sesampainya di tempat tujuan, Niall memakirkan mobilnya dengan rapih di parkiran dan menuju pintu masuk butik dimana ia memesan 3 setel jas pengantin, yaitu butik milik Phebe.

"Welcome to Wilson Tailor and Boutique." Seorang gadis berpakaian polo shirt dengan tulisan Wilson Tailor & Boutique yang dibordir di bagian dadanya dan mengenakan celana dasar berwarna cokelat, menyapa Niall dengan ramah.

"Ada yang bisa aku bantu?"

"Apa aku bisa bertemu dengan Phebe? Aku sudah janji dengannya untuk mengukur ukuran tubuhku."

"Baiklah. Anda bisa tunggu disana." Gadis itu menunjuk sebuah sofa di ujung ruangan. "Aku akan memanggilnya."

"Thanks." Niall pun menuju sofa tersebut dan duduk disana.

Tak lama kemudian, Phebe dan Michael, asisten Phebe, datang menghampiri Niall yang sedang membaca salah satu dari beberapa majalah yang tersedia di atas meja, tepat di depan sofa tersebut.

Phebe sudah memegang beberapa buku desain, buku kostum dimana ia akan menggambar pola-pola jas dan pensil, sedangkan Michael sudah dengan pita ukuran yang mengantung pada lehernya.

"Selamat siang." Sapa Phebe diakhiri dengan senyum manisnya.

Suara tersebut membuat Niall mendongakkan kepalanya dan melihat Phebe dengan terkejut.

"Si—ang."

Niall tersadar bahwa wajah gadis yang ia lihat sekarang sama persis dengan foto-foto yang ia temukan di tas golf dan kotak di kolong ranjangnya.

"Ya Tuhan. Dia mirip sekali dengan gadis yang ada di foto-foto tersebut." Batin Niall.

Rasanya, tangan Niall gatal sekali untuk mengecek dua foto hasil kamera polaroid yang ia simpan di dalam dompetnya. Ia benar-benar penasaran dan ingin mencocokkannya sekarang juga.

Disisi lain, Phebe yang melihat ekspresi wajah sangat aneh milik Niall pun menautkan kedua alisnya.

"Kenapa dia?" Tanya Phebe dalam hati.

Niall dan Phebe saling tatap menatap.

Terjadi keheningan yang cukup lama diantara mereka bertiga sampai akhirnya Michael membuka percakapan.

"Tampan, mari kita ukur tubuhmu terlebih dahulu."

Niall pun mengalihkan pandangannya pada Michael dan mengangguk.

Michael mengukur panjang dan lebar tubuh Niall, sedangkan Phebe mencatat angka-angka yang Michael sebutkan selagi mengukur tubuh Niall.

"Nah, pola seperti apa yang kau inginkan untuk ketiga jas pengantinmu, Niall?" Tanya Phebe.

Niall membolak-balik halaman demi halaman buku desain milik Phebe lalu memberitahu pada Phebe desain seperti apa yang ia sukai.

Phebe menggambar pola-pola yang Niall inginkan untuk ketiga pakaian pengantinnya.

Niall juga meminta saran bahan untuk pakaian pengantin yang akan ia kenakan nantinya. Ia menginginkan jas pengantin yang nyaman untuk dipakai, tentunya.

Tak terasa waktu berputar begitu saja saat mereka berbincang-bincang tentang pakaian pengantin.

"Catat saja semua yang aku pinta, Phebe, tapi jangan dijahit dahulu ya." Pinta Niall.

"Agar sekalian saja dengan calon pengantin perempuannya. Kebetulan, ia belum bisa datang kemari."

"Oh, apakah tidak memakan waktu yang lama nantinya?" Michael menyela.

"Pernikahannya akan diadakan 6-7 bulan lagi kok. Dibawa santai saja." Niall terkekeh pelan. Michael mengangguk pelan.

"Lagipula proses pengerjaannya tidak membutuhkan waktu yang lama, bukan? Seperti apa yang dikatakan Phebe?"

Michael dan Phebe mengangguk bersama-sama.

"Mari buku desain dan buku kostumnya, sis." Phebe memberikan buku-buku tersebut pada Michael.

"Aku ke dalam dulu ya." Pamit Michael.

Phebe pun menyuruh Niall kembali duduk pada sofa yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Ada yang bisa aku bantu lagi?" Phebe bertanya.

Kali ini, Phebe mencoba untuk terbiasa dengan Niall yang akan selalu bertemu dengannya untuk beberapa bulan ke depan.

"Uhm. Begini—"

Aliran darah Niall berdesir hebat. Ia ingin menanyakan foto-foto tersebut sekarang, tapi tidak mungkin seblak-blakan itu.

Niall mengambil dompet dari saku belakang celananya dan mengambil foto hasil kamera polaroid dengan tulisan W/ My Princess XX.

Phebe sedikit bingung dengan tingkah laku Niall yang menurutnya aneh hari ini.

Niall memperhatikan foto tersebut dengan detail lalu beralih pada wajah Phebe.

"Sial. Mirip 99,99%." Umpat Niall dalam hati.

Dengan satu tarikan nafas, akhirnya Niall memberanikan diri untuk bertanya.

"Phebe, apakah kita saling kenal sebelumnya?"

*****

a/n: anjir, avissa ngegantung cerita lg y:)

all the love, avissa xx





Find You | Niall HoranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang