BAB 11 - Gladiresik

311 20 3
                                    

"Pagi Guys!" Sapa Camel ketika hadir dimeja makan.

"Pagi!" Balas kedua laki-laki yang masih sibuk dengan sarapannya.

"Bang, semalem yang nganter gue balik siapa?" Tanya Camel. Dia mengambil alih kursi dihadapan Genta.

"Noval!" Jawabnya santai.

"Abang kenal Noval?"

Dante mengangguk.

"Kok bisa?!" Tanya Camel histeris.

"Siapa, bang?" Genta ikut nimbrung.

"Liat jam berapa sekarang, Guys!" Dante memegang kepala kedua adiknya mengarahkan untuk menengok arloji yang ditempel didinding tak jauh dari tempat mereka.

"Nanti abang ceritain ya, sekarang. Let's go! Nanti kalian telat." Dante bangkit. Diikuti kedua adiknya.

Camel masuk kedalam mobil Dante sedangkan Genta sudah melajukan Motornya lebih dulu membelah jalan.

=========================

"Camel!" Teriak Fira dari dalam kelas. Heboh.

"Apaan sih!" Dengus Camel ketika sudah memasuki kelasnya.

"Liat!" Fira menyodorkan burung-burungan dari kertas origami. Kali ini berwarna coklat.

"Pas gue dateng ada diatas meja lo!" Lanjutnya antusias.

Camel meraihnya dan membuka tiap lipatannya.

Dia beruntung!

-pagi.

Masih dengan pena berwarna biru dan tertulis rapih. Camel mengerutkan dahinya ketika membaca surat itu.

Dia? Beruntung? Siapa?

"Liat dong!" Ucapan Fira membuyarkan lamunannya.

Camel langsung melipat kertas itu lagi.

"Hai! Ada apa nih?" Tanya Arlos yang datang-datang sudah merangkul dua gadis ini saja.

"Whooo.. Secret admirer!" Gumam Arlos dengan suara yang di lebih-lebihkan.

Camel langsung memasukkan kertas itu kedalam tas ranselnya.

"Apaan sih! Awas." Ucap Camel sambil menepis tangan Arlos dari bahunya. "Gue mau duduk!"

Fira ikut menepis tangan Arlos dibahunya.

"Tau, ngapain sih lo pagi-pagi udah ngerangkul kita? Ewh!" Fira duduk dikursi yang dihadapkan kedepan meja Camel.

"Apa yang lo lakuin sama Noval semalem?" Tanya Fira layaknya detektif yang sedang menginterogasi korbannya.

Camel memutar bola matanya, bosan. Ini masih pagi, sudah membahas soal itu saja. Uff.

"Mel!" Panggil Imade diambang pintu.

3 orang itu menoleh kearah suara.

"Gladiresik dipanggung halaman Internasional High School!" Lanjutnya agak sedikit bertiak.

Camel langsung bangkit dari posisinya, melenggang menghampiri Imade.

"Free Class dong lo, mel?" Tanya Fira sambil cemberut.

"Iya dong!" Balas Camel sambil menjulurkan lidahnya.

Lalu melanjutkan langkahnya~

-----------------------------

-CAMEL POV-

Untungnya yang boleh Free Class hanyalah anak-anak yang bersangkutan dengan pentas teater saja, jadi aku tidak perlu terlalu malu berakting didepan umum. Jujur aku belum siap.

'Cause Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang