To The Beautiful You

Hallo, Author bikin ff ini terinspirasi dari Bunga Edelweis. Pada tau kan bunganya yang mana? Pokoknya bunga Edelweis itu indah banget loh. Banyak yang bilang bunga ini Bunga Abadi. Banyak juga yang bilang bunga ini melambangkan keabadian cinta seseorang.

Author persembahkan ff ini buat seseorang. "Buat Siapa thor?". Ya rahasia dong hehehe *apaansihthor?

ini ff pertama author hehehe Maaf kalo ceritanya ngawur, geje, dan flat, maaf juga banyak yang typo soalnya author masih newbie.

Semoga kalian seneng ya bacanya ^^
Selamat membaca ^^

____________________________________

"Hallo ini kinal, Hallo ini kinal, Hallo ini kinal, selamat pagiiiii! Selamat pagiii, awas kesiangaann!!" ku dengar suara smartphoneku yang berbunyi di atas nakas samping tempat tidurku. Ya, memang itu adalah suara alarmku yang setiap hari membangunkanku dari tidurku.
Kinal adalah namaku, lebih tepatnya Devi Kinal Putri. Suara dalam alarmku itu adalah rekaman suaraku sendiri yang sengaja ku rekam 3 bulan yang lalu.

Akupun terbangun dari tidurku karena mendengar smartphoneku yang telah berbunyi. Ku sentuh layar smartphoneku untuk mematikan alarm agar tak lagi terdengar bising memenuhi kamarku. Kulihat jam di dinding kamar menunjukkan pukul 4.30 pagi. Aku terdiam sejenak lalu tersenyum mengingat suara rekaman alarm yang sengaja ku rekam 3 bulan lalu.

Flashback on

Memasuki tahun ajaran baru. Sekolah adalah hal yang harus aku lakukan. Aku baru saja seminggu bersekolah di sekolah baruku setelah 3 tahun aku bergelut dengan pelajaran-pelajaran SMP. Sekarang aku harus menghadapi suasana sekolah jenjang SMA untuk 3 tahun ke depan. Aku siswi kelas X di salah satu SMA yang mengkhususkan semua muridnya adalah siswi perempuan. Sudah hampir satu minggu lamanya aku bersekolah di SMA tersebut namun sepertinya aku masih dalam kebiasaan hari liburku, yaitu bangun tidur di siang hari.

Aku terbangun dari tidurku ketika menyadari ada sorot cahaya yang mengarah pada wajahku masuk melewati jendela kamarku. Aku mengerjap-ngerjapkan kedua mataku dan mengusap wajahku beberapa kali. Aku melihat matahari telah muncul bersama cahayanya yang menyinari alam ini.

"ASTAGA! KESIANGAN LAGIII!!" Teriakku panik ketika melihat jam dinding di kamarku menunjukkan pukul 6.30. Tanpa pikir panjang, aku langsung turun dari tempat tidurku dan mengambil handuk menuju kamar mandi.

Kurang lebih sekitar 15 menit aku telah membersihkan diri dan bersiap menuju ke sekolah. Bergegas keluar kamar dan menuruni tangga rumah karena kamarku berada di lantai 2. Menuju meja makan untuk mengambil roti sebagai sarapan pagi ini. Kulihat mama dan papa sedang duduk berhadapan sambil menyantap sarapan pagi.

"Mama kenapa ga bangunin aku lagi sih? Aku kan jadi kesiangan lagi" ucapku kesal dan sedikit menaikkan nadanya, berjalan menuruni tangga dan menghampirinya.

"Kamu tadi susah dibangunin kinal sayang, jadi ya mama biarin aja" ucap mama yang tertawa sambil menyodorkan roti yang telah Ia isi parutan keju dan satu botol susu padaku. Papa hanya tertawa melihat kelakuan anak sematawayangnya yang susah dibangunkan dari tidurnya ini.

"Papa juga bukannya bangunin aku, sekarang malah ngetawain aku" ucapku ketus sedikit memajukan bibirku tanda kesal. Papa hanya tertawa kecil melihatku.

"Yaudah aku berangkat dulu ya pa, ma. Hari ini aku ga berangkat bareng papa, mau naik ojeg aja biar cepet soalnya buru buru nih takut telat lagi" tambahku sambil mencium pipi kiri dan pipi kanan mama dan papa. Tak lupa aku membawa roti isi parutan keju dan sebotol susu yang akan ku makan di sekolah nanti ketika jam istirahat. Aku menjauhi mereka berdua dan menuju ke pintu depan.