to the beautiful you 2

4.3K 193 3
                                    

Tak butuh waktu lama, sekitar 10menit aku dan motorku mengikis jarak dengan rumahnya karna jarak rumah lami tidak begitu jauh. Kulihat ia melambaikan tangan dan mengembangkan senyumnya. Senyum manis makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna itu. Rambut panjang yang tertiup angin perlahan, memberi kesan keindahan makhluk Tuhan yang tak pernah kutemui sebelumnya. Bagaikan bidadari yang turun dari kayangan.

Tapi tunggu, dari kejauhan aku tidak melihat apa-apa di punggungnya. Menandakan bahwa Dia bukan bidadari, hanya seorang manusia biasa, namun Bagaikan bidadari yang sangat indah di mataku. Senyumnya semakin berkembang ketika aku tiba di hadapannya.

"Selamat pagiiii Kinal" senyumannya itu, tak pernah hilang dari ingatanku. Aku Beruntung bisa mengenal dia Tuhan, aku menyukai makhluk-Mu ini.

"Pagi juga veeeee. Maaf ya nunggu lama hehehe" aku nyengir kuda.

"Engga ko, aku belum nunggu lama. Yuk jalan" ia menaiki motorku, duduk di belakangku, tepatnya di jok belakang. Kulajukan motorku menuju sekolah.

_______________________

Sebelumnya aku memakaikan helm padanya. Sudah menjadi kebiasaanku memakaikannya helm. Matanya terpejam aku memakaikannya helm. Aaargh betapa cantiknya kamu Ve. Andai kamu tau bahwa aku menyukaimu.

Sepanjang perjalanan menuju sekolah, tak pernah kulepas senyum di bibirku ini. Senang rasanya bisa selalu berangkat sekolah bersamanya. Bersama orang yang aku kagumi. Bidadari tanpa sayap yang cantik. Sesekali aku mencuri pandang pada wajahnya yang terpantul pada kaca spion kiri motorku. Benar-benar makhluk Tuhan paling sempurna.

Tak jarang pandangan kami bertemu pada pantulan kaca spion motorku. Selalu, ia memperlihatkan senyum khasnya. Tak jarang pula aku mendadak salah tingkah dan tak bisa mengendalikan debaran jantungku ketika ia memergokiku yang sedang melirik bayangannya di kaca spion motor, seperti saat ini jantungku berdegup sangat kencang.

"Nal.. mau kemana? Itu barusan sekolahnya udah kelewat"

"Lah iya iya maaf Ve, aku ngelamun" ucapku sedikit berbohong. Aku tidak melamun, hanya gugup, saking gugupnya hingga lupa bahwa lokasi sekolah sudah terlewat. Hahahaha konyol emang.

"Hahaha kamu ada-ada aja Nal, puter balik gih cepet, mumpung masih ada waktu."

"Iya iya Ve, bentar. Tangan aku gemeteran nih" ucapku. ups, keceplosan -_- jangan sampe Veranda tau kalo aku gemeteran karna gugup.

"Kamu gemeteran kenapa Nal?" Hayoloh aku mau jawab apa -_-

"Pagi ini dingin Ve, padahal udah pake sarung tangan tapi tetep aja anginnya tembus, jadi tanganku gemeter kedinginan hehehe" jawabku elak dan sedikit berbohong, emmm menyembunyikan kegugupanku. Mengatur nafas yang sedikit tersenggal karna gugup.

Kuputarbalikkan motorku menuju sekolah. "Hmm yaudah ayo cepetan Nal, udah mau bel masuk nih"

Akhirnya kami tiba di depan sekolah. Ada Pak Tigor berjaga di gerbang sekolah. "Selamat pagi Ve, Kinal." Ucapnya ramah pada kami berdua kala kami melewati gerbang sekolah. Tentu saja Pak Tigor baik kepada Ve, karna Papa Ve adalah pemilik yayasan sekolah ini, dan Pak Tigor adalah pegawai Papa Ve yang bertugas sebagai satpam sekolah. Wajar saja jika ia menghormati Veranda sebagai anak dari bossnya.

Aku memarkirkan motorku, melepas helmku dan tak lupa aku melepaskan helm Veranda dari kepalanya. Entah mendapatkan dorongan dari mana aku memiliki keberanian untuk memakaikan dan melepaskan helm dari kepalanya.

"Nal aku ke dalem duluan ya, soalnya mau ngembaliin dulu buku ke perpus. Daaaahh" aku mengangguk dan tersenyum melihatnya menjauh dariku yang masih memegang helm dan menyimpannya di kaca spion motor.

To The Beautiful YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang