PART 14

7.5K 459 1
                                    

A/N vote and commentnyaaa.

_______________________________

Hey, ayolah tekan bintangnya. Gue seriusan nih. Jangan jadi silent readers please!!!!!



_____________________________

"Aku telah memiliki jalan keluarnya, kakek. Jika kita tidak bisa mendapatkan anak itu, kita bisa mengembalikan BRAVIER CORP, lewat Sancia."

Javier teringat bagaimana Sancia menolaknya ketika dia telah berbaik hati menawarkan akan menikahi wanita itu. Dan hal itu membuat Javier marah.

"Bagaimana caranya?"

Javier pun membisikkan rencana yang dibuatnya kepada Gharu.

"Kalau kita tidak bisa mendapatkan anak itu, kita bisa mendapatkan ibunya, bukan? Dan dengan kita menculik Sancia, kita bisa mendapatkan BRAVIER CORP. kembali. Malah mungkin kita bisa mendapatkan anak itu."

Gharu tersenyum licik menanggapi ucapan cucunya itu.

"Aku kira kau hanya mementingkan harga diri sialanmu itu. Ternyata, kau dapat berfikir juga. Aku senang dengan ide yang kau buat."

"Jangan pernah meremehkan kemampuan berfikir cucumu ini, kakek. Dan Aku sangat menginginkan anak itu!"

"Untuk apa kau menginginkan anak itu?"

Kening Gharu berkerut mendengar ucapan cucunya itu.

"Apa kakek tidak malu, ketika ada orang yang mengetahui bahwa keturunan Maritima dirawat dan dibesarkan oleh keluarga Draco yang notabene sebagai rival dari keluarga Maritima? Mau ditaruh dimana muka keluarga Maritima?"

"Kau benar, Javier. Ayo secepatnya kita rencanakan penculikan Sancia."

***

Mata-mata yang ditempatkan Sancho didalam BRAVIER CORP. melaporkan hal yang tadi didengarnya.

"Tuan, izinkan saya menghadap pada Tuan."

"Silahkan, paman Albert!"

Albert, sebagai tangan kanan Sancho sekaligus dulu sebagai teman setia ayah Sancho menceritakan dengan raut wajah tegang.

"Jika boleh saya sarankan, sebaiknya Tuan bawa nyonya Sancia dan bayinya pindah keluar negri dengan jet pribadi Tuan."

"Memang ada hal apa, paman?"

"Gharu dan Javier sedang merencanakan penculikan Nyonya Sancia untuk membuat BRAVIER CORP. melambung lagi namanya Tuan. Dan dia menginginkan Austrin hanya karena malu anggota Maritima dirawat oleh seorang Draco."

"Benarkah? Kurang ajar. Dari mana paman tau semua ini?"

"Aku sudah menempatkan banyak penyadap suara di sekitar Gharu dan Javier. Bahkan di kantung jas mereka."

Ternyata diam-diam, Albert menempatkan banyak mata-mata dan alat penyadap suara di sekitar Gharu dan Javier. Hal itu akan semakin memudahkan Sancho dalam memperoleh informasi mengenai rivalnya itu.

"Baiklah, paman. Aku akan mencoba bicara pada Sancia mengenai hal ini dulu."

"Saya sarankan sebaiknya Tuan bergerak cepat. Karena kita pun tidak ada yang bisa menebak kapan Gharu dan Javier melancarkan aksinya itu."

"Baiklah. Paman, aku mau, semua yang bekerja untukku, diperiksa mengenai asal-usul. Siapa tau mata-mata dari Maritima sedang berada disekitar kita. Aku mau hal ini beres secepatnya. Dan satu lagi, jangan memanggilku dengan sebutan Tuan. Aku sudah menganggap paman seperti keluargaku sendiri."

"Saya akan melaksanakan semuanya, Tuan. Dan sebutan saya kepada anda, hanya sebagai formalitas saja. Ketika kita terbebas dari semua formalitas ini, saya berjanji akan memanggil Tuan Sancho dan Nyonya Sancia dengan nama biasa."

"Baiklah, paman. Aku tinggal dulu. Sampai jumpa."

"Hati-hati, Tuan"

Sancho merasa hangat dan merasa punya orang tua ketika Albert yang seperti pamannya sendiri memberikannya perhatian yang luar biasa besar.

***

Sancho melangkah mendekati Austrin dan Sancia.

"Hai sayang"

Sancho mengecup puncak kepala Sancia dan mengecup bibir Austrin.

"Hey, kamu tidak adil."

"Tidak adil bagaimana?"

"Kamu mencium puncak kepalaku tapi kamu mencium bibir Austrin. Itu tidak adil tauu."

"Kau cemburu dengan putramu sendiri? Astaga."

Sancho kemudian mengecup bibir Sancia sekilas. Dan mereka berdua tertawa.

"Bagaimana pekerjaanmu hari ini?"

"Baik. Sancia, ada yang ingin kukatakan padamu."

Sancia mengerutkan kening. Suaminya ini terlihat luar biasa gusar. Tidak biasanya Sancho terlihat kacau. Biasanya sikapnya tenang.

"Apa ada yang tidak beres, Sayang?"

"Harus kuakui, ya. Ada yang tidak beres. Kita harus secepatnya pindah keluar negri. kuharap kau mau, ini demi keselamatanmu dan juga bayi kita Austrin."

"Katakan, ada apa? Mengapa harus pindah keluar negri, Sancho?"

"Javier dan Gharu sedang merencanakan sesuatu. Dan rencana mereka adalah menculikmu dan Austrin. Ini semua salahku. Maafkan aku, sayang!"

Sancho meremas rambutnya. Wajahnya tampak sangat menyesal.

"Hey, ada apa? Apa yang kamu lakukan? Jangan menyalahkan dirimu sendiri, sayang."

Sancia membelai lembut rambut Sancho. Dimatanya terpancar aura menenangkan. Sancho menghela nafas kasar.

"Aku membuat BRAVIER CORP hancur sehancur-hancurnya. Javier dan Gharu berusaha mengembalikan perusahaannya yang saat ini berada dibawah kuasaku dengan rencana ingin menculikmu dan Austrin. Maafkan aku, Sancia. Aku tidak tau kalau akan jadi seperti ini. Aku malah membahayakan keselamatanmu dan Austrin."

"Jangan menyalahkan dirimu, sayang. Langkah yang kau ambil sangat tepat. Kita memang harus memberi pelajaran kepada Javier dan Gharu atas sikap mereka. Dan aku mau menerima usulmu untuk pindah ke luar negri asalkan...."

Sancia menggantungkan ucapannya dan membuat Sancho mengerutkan kening karena kebingungan.

"Asalkan apa?"

"Asalkan, kamu mau membalaskan kemarahanku pada Javier dan Gharu. Mereka telah mengusik hidupku dan anak kita."

Setelah mengucapkan itu, Sancia tersenyum sinis, ada kilatan kebencian dikedua matanya. Dan Sancho bersumpah bahwa dia sangat membenci tatapan Sancia itu. Sejak kapan Sancianya menyimpan dendam pada Javier dan Gharu .

"Apa kamu dendam karena perbuatan Javier padamu?"

"Tidak. Aku hanya benci ketika mereka membuatku merasa seperti dibuang karena kondisiku, dan setelahnya mereka ingin merampas Putraku. Mereka telah mengusik zona nyamanku. Dan aku sangat benci pada mereka."

Sancho menghela nafas untuk yang kesekian kalinya. Ternyata luka yang dirasakan Sancia sedalam itu.

"Apapun yang kau minta, sayang."

"Terimakasih, Sayang. Aku sangat mencintaimu."

"Aku lebih mencintaimu."











BEAUTIFUL WOUNDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang