Huaaah... lega banget akhirnya masa orientasi siswa disekolahku telah selesai. Hari ini hari pertamaku masuk sekolah tanpa dandanan aneh seperti waktu MOS kemarin.
Saat jam istirahat aku yang kelaparan memilih untuk pergi ke kantin sendirian karena malas untuk berbaur dengan yang lainnya.
"Haii..." Sapa keempat gadis yang kini sudah duduk disampingku.
Aku menyengir kuda dan membalas dengan ogah ogahan.
"Hai, gue Iyasa."
"Aku anzel."
"Gue dini."
"Gue rita"
Mereka berempat mengajakku berkenalan, aku pun menyalami mereka satu persatu.
"Afa" ucapku mengenalkan diri.
"Af, kenapa sih lu sering sendirian?" Tanya Iyasa.
"Gak kok, gue ga suka sendirinya cuma emang ga ada yang mau temenan sama gue kali. Hehe..." kataku menghina diri sendiri.
Lagipula aku sadar diri, siapa aku? Hanya gadis biasa mungkin sangat biasa. Wajahku pun tidak cantik serta badanku tidak langsing serta yang lebih parah aku memakai kacamata sebab aku juga sangat hobby membaca.
"Siapa yang bilang gitu?" Tanya Anzel.
"Ga ada sih hehe..." jawabku dengan polosnya.
"OPPA UNYUU!!!" Teriak Rita dan Dini berbarengan.
Aku pun langsung tertuju kearah Dini dan Rita memandang. Ku lihat Reza sedang berjalan kearah kantin bersama gerombolan temannya.
"Siapa oppa unyu? Apa kak Reza itu?" Tanyaku.
"Yaiyaalaah, Af!" Sahut Rita.
"Ha? Buahahahahahaahahaa... oppa unyuu hahahahaha..." Aku tertawa geli sekali karena mengetahui panggilan Reza di sekolah ini adalah Oppa Unyu, hahaha seperti salah satu panggilan untuk pemain di sinetron yang sedang booming itu.
"Kenapa lu?"
Aku tersentak kaget ketika tiba tiba Reza sedang berdiri didepanku sambil menyipitkan matanya. Astaga laki laki ini senang sekali membuatku terkejut.
"Pffthh.. hahahahaha" Bukannya takut aku justru semakin tertawa mengingat panggilan para gadis untuknya.
"Ikut gue!" Reza dengan seketika menarik tanganku dan membawa ku ke halaman belakang.
"Apa,sih?" Tanyaku kesal. Sembarang menarikku.
"Kenapa lu ketawa? Bikin malu." Ujarnya dengan bibir mengerucut.
"Yaa lucu lah. Cowok sedingin lu, senyebelin lu dipanggil oppa unyu? Buahahaha unyuuu..."
Reza dengan seketika menjitak keningku dengan cukup keras dan membuatku mengaduh seraya memegang keningku yang terasa sakit.
"Ihh, sakit tauu.." Ini orang nyebelin banget asli.
Tiba tiba Reza maju mendekatkan tubuhnya kearah ku dan lagi lagi jantungku ingin meledak seperti petasan saat tahun baru.
"Itu hukuman buat lu, baymax." Katanya dan langsung beranjak pergi.
Apaaa?! Baymax? Lucu sih, imut, tapiii aku kan tidak sebesar ituuu! Huuh laki laki menyebalkan, tidak sopan. Dengan cara halus ia mengatakan bahwa aku badanku ini besar. Huuh!
KAMU SEDANG MEMBACA
REGRETS
Teen FictionMungkin saat ini kita belum ditakdirkan untuk bersama atau mungkin memang tidak ditakdirkan untuk bersama. Entahlah, yang aku tahu aku menyayangi dirimu melebihi apapun. Sayang? Huft, kurasa ini lebih dari sekedar sayang tepatnya aku mencintaimu. Se...