Haaaiii temaan teman maafyaaa aku jarang banget update.-. Mungkin karena ini readers kuu berkurang huhu😭 tapi aku janji kok bakal usaha update secepat mungkin.-. Tolong dukung aku yaaa!🙌 vote and comment please🙇
#Oke bek to stori hehew🙆Afa prov
Hari ini aku benar-benar tidak mau bertemu dengan Arju ataupun Reza. Asli aku malu banget soal kejadian kemarin sama Arju dan aku kesel banget sama Reza. Pokoknya aku harus menghindari dua pangeran itu(?)
Sesampai dikelas sahabat-sahabatku sudah menyiapkan telinga untuk mendengar ceritaku. Daaan alhasil mereka sangat benci dengan Reza lalu menjodohkan ku dengan Arju. Mereka bilang Arju jauh lebih baik dari Reza. Tapi perasaan kan ga bisa dipaksakan. Aku masih merasa hatiku terperangkap di Reza.
"Af, harusnya lu jangan ngindarin kak Arju dong. Dia kan yang bantuin lu." Ujar Iyasa.
"Iyaa Afa, harusnya kamu bilang makasih sama kak Arju." Tambah Anzel.
"Tau lu Af, yang perlu lu hindarin itu si Reza bukan si Arju." Kata Rita.
"Udah bagus kak Arju mau nolongin lu Af, coba kalo dia ninggalin lu hahaha.." Kata Dini juga.
"Iyaa iyaa, minta maaf aja abis itu ngumpet. Ohh gue tau minta maafnya pake kertas aja. Gue malu tau pasti dia ilfeel."
Saat jam istirahat aku menulis ungkapan terimakasih ku kepada Arju di secarik kertas kecil. Udah kayak surat Cinta hohoho..
Kak Arju
Ini aku Afa, makasih yaa kak kemarin udah bantuin aku. Maaf banget ngerepotin kakak pas aku mabuk. Maaf banget kak dan makasih banget.
Reza Prov.Afa(?) Ngapain dia(?) Naruh apa dia di lokernya Arju(?) Jangan-jangan dia mulai suka sama Arju(?) Ini gaboleh terjadi.
Gua pun mencoba mendekati loker Arju dan tepat disitu terdapat sebuah amplop. Surat apa yang Afa tulis buat Arju(?) Ga mungkin kan kalau surat Cinta(?)
Gua memastikan keadaan sepi dan mulai membuka amplop yang tidak ada lem nya itu. Ohh ternyata ungkapan terimakasih. Kapan mereka bertemu nya? Ha? Afa mabuk? Pasti Arju bawa dia ke tempat yang ga baik. Gua harus bikin perhitungan ke Arju. Berani berani nya dia ganggu baymax gua.Author prov.
"AR!" Teriak Reza dengan kencang.
"Apaansi?" Tanya Arju bingung.
"Ini apaan ini? Baca tuh!" Suruh Reza sembari melempar surat dari Afa.
Arju pun membaca surat itu.
"Ohh, ucapan makasih dari Afa. Terus apa masalahnya?" Tanya Arju dengan wajah santai yang membuat Reza semakin geram.
"Apa masalahnya? Itu lo gabaca dia mabok?" Balas Reza.
"Emang dia mabok. Terus kenapa?" Pancing Arju.
"Lo ajak dia kemana hah! Lu apain dia! Dia tuh masih polos! Berani banget lo ngajak dia!" Marah Reza tak keruan.
"Hmm, gue apain yak?"
"Ajg lo!!" Satu bogeman mendarat tepat di pipi kanan Arju.
"Hah! Elo yg Ajg! Lu gatau kan Afa nunggu lo berjam jam! Saking frustasinya dia makan ice cream durian sampe mabok! Dia tuh kecewa banget! Lo sok sok an cuek! Hah!" Ujar Arju ikut marah.
Reza pun terdiam. Menyesali perbuatannya tadi.
"Shit!" Ucap Reza dan langsung bergegas pergi meninggalkan Arju.
"Nyesel kan lo!" Teriak Arju. Namun Reza tak merespon sama sekali.
Afa prov.
Aku, Iyasa, Anzel, Dini dan Rita sedang mengobrol dan bercanda bersama di bangku koridor depan kelas.
"Af, ada kak Reza!" Ujar Anzel.
"Itu disitu!" Tunjuk Rita.
"Mukanya kusut amat." Kata Dini.
"Iya dah. Eh af dia jalan kesini." Ujar Iyasa.
Aku pun segera menutup wajahku menggunakan buku yang memang sedari tadi sedang aku pegang.
Reza berjalan melewati kami begitu saja. Huft aku lega. Aku pun menurunkan buku dari wajahku.
"Huft.."
"Baymax." Tiba tiba Reza memanggilku.
"Eh? Apa?" Tanyaku kaget sekaligus shock.
Reza pun menghampiri ku dan kami pun menuju ke taman belakang sekolah lagi.
Dia mengajakku duduk disampingnya."Soal kemarin, maaf baymax. Maaf." Ucapnya sendu.
"Ah, iyaa kak gapapa kook." Duh duh aku jadi terharu-,-
"Kemarin lu mabuk ya?" Tanyanya.
Kok dia tau yak(?) Pasti Arju yang memberitahu nya.
"Hmm, iya. Tapi bukan mabuk alkohol tapi mabuk durian hehe." Jawabku sambil cengengesan.
"Sempet sempetnya nyengir." Ujarnya sambil tersenyum seraya mencubit pipi ku pelan.
Duuuuhh Reza kuu kembaliiiiii! Alhamdulillaaah..
"Gapapa, gue udah seneng lo mau ngomong sama gue lagi hehe.."
"Maaf juga sama sikap gue kemarin ya, baymax." Katanya.
"Iyaaa" Balasku sambil mengangguk-angguk. Huaaah hatiku senang.
"Nih." Reza memberikan ku sebuah coklat dan permen lolipop. Duuhhh ampuunn aku terbaangg..
"Makasiiihh kakaaaak..." Ucapku layaknya seperti anak kecil.
"Sama sama dede.." Ledeknya sambil tertawa renyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGRETS
Teen FictionMungkin saat ini kita belum ditakdirkan untuk bersama atau mungkin memang tidak ditakdirkan untuk bersama. Entahlah, yang aku tahu aku menyayangi dirimu melebihi apapun. Sayang? Huft, kurasa ini lebih dari sekedar sayang tepatnya aku mencintaimu. Se...