"Assalammualaikum, pagii anak anak." Ucap Bu Novi selaku wali kelas ku yaitu kelas sebelas IPA 2.
"Waalaikumsalaam, pagii buuu.." Balas seluruh murid kelasan serentak.
"Udah siap buat study tourr?" Tanya Bu Novi dengan semangat.
"Udaaaahh dong, Buuu.." Teriak anak-anak lebih semangat.
"Semuanya harus penuh persiapan yaa karena kita bukan sekedar jalan jalan saja tapi disana kita akan tinggal di pinggir kota. Siapkan mental untuk besok!" Ujar Bu Novi.
"Siaaapp buu.."
Ayeeeeeeyyyy!! Study tour!! Asiikk refreshing!! Otakku udah mumet banget dengan kisah cinta yang penuh drama dan air mata.
Jarak. Iyaa setidaknya aku memiliki jarak dengan Rey. Sekarang pun aku seperti dibatasi oleh tembok. Sekedar untuk menyapa Rey saja tidak bisa karena Queen selalu bersama setiap waktu.
Pupus sudah pupus.
"Belanja makanan yuk ntar di supermarket?" Ajak Iyasa.
"Ayuuk ayuuk mau beli cemilan yg buaanyaakk." Tambah Dini.
"Tapi kan motornya kurang, gue ga bawa motor. Kita kan berlima motornya cuma dua." Ujar Rita sambil memajukan bibirnya.
"Yaudah gue ga usah ikut gapapa. Nanti gue beli sama abang gue aja." Usul ku.
"Ah? Beneran, Af? Kalo ga kamu nitip aja ke kita nanti kirim daftar makanannya." Kata Anzel.
"Ga usaaah gapapaaa.. Lagi kepengen jalan sama abang hehe.." Balasku.
"Yaudah kita duluan yaa, kalo mau nitip chat yaa!!" Ujar mereka.
"Iyaaa.." Jawabku sambil tersenyum.
Lagi pula aku memang sedang malas dan tidak mood lebih baik aku berbelanja dengan abang ku sekalian dia pulang kerja.
Aku masih menunggu bang Giyan didepan gerbang. Kebiasaan memang. Ngaret.
Aku melirik arloji ku beberapa kali. Kalau sampai nanti aku kelewatan nonton drama korea favoritku. Tamat lah kau bang.Tiinn!!
Yeh udah ngaret malah menklakson. Bukannya panggil aku baik-baik. Dasar Lee Min Hoo KW super."Pulang apa kemana?" Tanya Bang Giyan.
"Superindo." Jawabku angot-angotan.
"Ngapa si lu?" Tanya bang Giyan lagi.
"Berisik lu bang." Marah ku.
"Baper luuu.." Cibirnya.
Haft, mood ku down banget asli. Tidak ada yang spesial lagi mulai hari ini. Karena kedatangan model itu kebahagian ku seakan terenggut. Dia memenjarakan Rey-ku.
"Mana Rey?" Pertanyaan abangku itu membuat ku semakin kesal saja.
"Heh, gua nanya mana Rey?" Tanya Bang Giyan sekali lagi.
Pertanyaannya tetap tak ku gubris. Tapi ia mendapatkan satu bogeman keras dari ku.
"Duh, ah ketauan lu lagi marahan kan ama si Rey hahaha... Cinta monyet." Ledeknya.
"Elu monyetnya." Balasku.
"Vangke-____- lu lagi PMS yak?"
Sekali lagi pertanyaannya tidak ku gubris tapi ku balas dengan tatapan tajam dan sinis.
"Oke,ampun."
Sesampainya di Superindo aku justru sangat mager untuk bangkit dari kursi mobil yang nyaman ini. Mungkin abang ku tak sengaja menumpah kan lem. Hoho.
"Mau beli apaan lu?" Tanya abangku.
"Gatau." Jawabku datar.
"Haahh? Kan lu yang ngajak kesini?"
"Bang kan besok gue study tour jadi mesti beli makanan buat kebutuhan disana. Jni daftarnya bang. Gue tunggu di mobil yak elu yang belanja yak. Pleaseee bang pleaseee..." Terang ku kepada Bang Giyan.
Abangku mengembang kempis kan hidungnya sambil memajukan bibir.
"Tadi aja gua diomelin." Ambeknya.
"Yah bang lu ga ngerti amat sih. Pleaseeee bang. Lu ganteng dah." Rayuku.
"Gamau." Abangku ini sok sok an ngambek hih.
"Ntar gue beliin seblak yang ada disekolah gue. Lu suka kaann? Gratis gue beliin besok dahh.." Rayuan maut.
"Deal. Mana daftarnya?" Ayeeeeyy abangku luluh. Hahaha mudah sekali merayunya hanya dengan seblak super pedes buatan mak edoh. Wkwkwk.
Setelah hampir setengah jam abang ku berada didalam superindo akhirnya dia pun keluar dengan membawa troli yang isinya banyak sekali. Hehe maafkan adikmu ini yaa bang.
"Bukain bagasiiii!" teriak abangku yang berada di belakang mobil.
"Iyeeeee.."
Setelah rapi memasukan semua belanjaan ke dalam bagasi abang ku pun langsung masuk ke mobil dengan wajah lesu.
"Maaff yaaa abaangg. Makasiihh.." Ucapku dengan tampang puppy face andalanku.
"Iyaaa iyaa serah lu dah. Ga usah sok imut." Katanya.
"Hehe.."
"Lu kenapa kaga bilang sih kalo mau beli pembalut kan gua malu diliatin emak emak terus pas di kasir mba mba nya cekikikan nahan tawa. Pasti di dalem hati dia ngira gua kelainan lagi." Cerocos abangku ga keruan.
"Wkwkwkwk... Maaf deh abaangg yaudah sekarang kita beli seblak aja yuk?" Ajakku.
"Dimana? Emang kolaan lu masih buka?" Tanya nya dengan mata berbinar.
"Ya kaga laaah.. Beli di depan pasar ajaa."
"Enak gaa?" Tanya nya lagi.
"Enaaak.. Ada seblak sayurannya kook." Jawabku.
"Asiikk, ayok berangkaat ke pasaarr!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
REGRETS
JugendliteraturMungkin saat ini kita belum ditakdirkan untuk bersama atau mungkin memang tidak ditakdirkan untuk bersama. Entahlah, yang aku tahu aku menyayangi dirimu melebihi apapun. Sayang? Huft, kurasa ini lebih dari sekedar sayang tepatnya aku mencintaimu. Se...