let's be friends!

147 11 0
                                    

Setelah kejadian kemarin dikantin banyak sekali para gadis tidak menyukai mereka yang merupakan fans si oppa unyu itu beranggapan bahwa aku telah merebut idola mereka. Aku mengidolakan Reza? Ah, yang benar saja.

"Eh! Lo itu minta digaruk pake garpu ya?! Gatel banget!" Ujar seseorang perempuan kepadaku dengan emosi yang memuncak.

Aku mengernyit tak mengerti dengan apa yang dikatakan gadis itu. Mana mungkin aku mau digaruk memakai garpu. Lucu sekali.

"What do you mean?" Tanyaku balik.

"Hih! Nyolot ya lu! Gue tuh ga suka lu deket sama oppa unyu gue!!" Geramnya seraya ingin menjambak rambutku. Namun sebuah tangan menahan gadis itu dan menarikku untuk kedua kalinya dan membawa ku ketempat yang sama.

"Gila kali tuh cewek! Untung gue sabar." Kesalku lalu menghempaskan diri terduduk di kursi yang ada di taman belakang.

"Lo gapapa?" Tanyanya dengan tatapan sedikit khawatir.

Aku hanya menatapnya.
"Sok perhatian! Semua ini kan gara gara lo!" Batinku.

"Baymax? Lu gapapa kan?" Tanyanya untuk kedua kali.

"Iya kak Rezaa, gue gapapa." Jawabku gregetan. Sudah tahu tadi aku hampir di ombak ambik oleh perempuan monster itu, ia masih sempat sempatnya bertanya apa aku tidak apa apa. Jelas saja aku kenapa napa! Huh, dasar tidak peka!

"Maaf." Ucap Reza sambil menatapku lekat. Tatapannya seakan menghipnotisku dan membuat pikiranku mendadak kosong.

Kami saling bertatapan selama beberapa detik. Aku yang tersadar langsung mengalihkan pandanganku kearah kolam ikan yang berada tak jauh dari tempatnya.

"Status lu urgent sekarang." Kata Reza dengan wajah menyesal.

"Ha? Urgent?" Tanyaku kebingungan. Masa iya statusku urgent emang aku jomblo nya akut banget apa?

"Iya karena Grace pasti benci banget sama lo sampe sampe dia giniin lo." Terang Reza.

Ohh, yang tadi namanya Grace. Memang dia siapa? Apa jangan jangan dia memang monster yang paling menakutkan di sekolah ini. Astagaa.. aku sudah menjadi buronannya.

"Tapi kalo lu mau gue bisa ngelindungin lo." Ujar Reza sungguh sungguh.

"Haha, ga usah emang gue anak kecil apa." Tolakku.

"Yes you are, baymax."

Aku hanya terdiam. Baru beberapa hari kami bertemu dan dia tahu kalau aku kekanak kanakkan? Tebakan yang tepat.

"Let's be friends!" Katanya sambil tersenyum manis.

Rasanya aku in in meleleh melihat senyuman manis Reza. Ia memang sangat tampan dengan perpaduan wajah jawa dan arab, hidung yang mancung, mata yang sedikit sipit dan hitam pekat, serta kumis yang tipis membuatnya sangat menawan.

"Yee... malah bengong." Cibirnya yang membuat lamunanku seketika buyar.

"Ehh, iya! Let's be friends!" Ujarku dengan cengiran kuda.

"Good girl." Pujinya seraya menepuk nepuk puncak kepalaku.

Entah mengapa ada kesan hangat yang menghampiri diriku. Rasa hangat yang diberikan oleh sesosok laki laki yang ku kira tadinya sedingin es.

REGRETSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang