0.4

1.5K 147 27
                                    

"Bangkitlah" akupun berdiri, lelaki ini sangat baik padaku "kenakanlah" dia melepaskan Jacket kulit yang digunakannya dan menutupi tubuhku dengan jacket itu, akupun hanya tersenyum sambil terus menatapnya

"Masuklah" akupun memasuki Mobil yang bisa kutaksi bernilai tinggi kalau tidak salah ini Mobil Zenvo-ST1, ya begitulah yang kulihat diiklan-iklan

Keadaan disini sangat sunyi, tidak ada yang berbicara satupun antara aku dan Lelaki ini, aku bingung harus berkata apa, ditambah lagi aku tidak tau namanya dan aneh ia ingin membawaku kemana? Sedangkan aku tinggal di Club itu. Aku berdehem pelan "kita mau kemana?" Tanyaku. Seakan tidak ada yang berbicara, lelaki ini tetap saja diam seribu bahasa

Baiklah akan kucoba lagi "Aku Barbara, Barbara Palvin" ucapku seraya mejulurkan tanganku, masih dengan sikap yang sebelumnya ia masih saja diam dan tak membalas tanganku sama sekali menyebalkan gerutu gadis batinku.

Akupun memilih diam sepanjang jalan, kesal rasanya diabaikan seperti itu. Dia itu kenapa sih? Bisu atau berbicara musiman? akupun bingung dengan apa yang kuperdebatkan dalam diriku sendiri. Tiba-tiba mobil ini berhenti "Dimana ini?" Kataku, dan kuharap dia menjawabku kali ini

"Turunlah" Finally. Dia menjawab pertanyaanku dengan suara berat dan seraknya itu, pun aku turun dan mengikuti-nya dari belakang, hingga tibalah kami disebuah Pantai yang sangat indah ditambah lagi pada malam hari, aku tak hentinya tersenyum

"Menakjubkan" ucapku tak percaya, sunguh pantai ini sangat indah, dengan ombak yang sangat kencang, air yang bertiup begitu sejuk dan lampu-lampu kecil disekitaran Pantai ini menambah keindahannya, dan yeah. Banyak sekali pasangan muda yang sedang memadu kasih disini

"Kau suka?" Aku menoleh dan mengangguk. "Kemarilah" ia menuntunku turun kebawah, dapat aku rasakan pasir-pasir menempel dikakiku ditambah lagi kini aku tidak memakai alas kaki.

"Wow" kataku, saat aku hampir saja terpeleset kebawah

"Hati-hati" ucapnya, akupun berjalan semakin dekat kearah pantai, sayang sekali kami datang disaat yang tidak tepat, kan aku ingin berenang dipantai ini huh!

"Aku Harry, Harry styles" ucapnya seraya menjulurkan tanganya, pun aku meraih tanganya, dan menatap Harry, sungguh lelaki yang Perfect coba liat mata hijaunya dan rambut ikalnya dan oh ya! Lesung pipinya yang sangat dalam, menambah kesan manis disana. bawa aku kealam damaimu wahai Peri Langit

Harry berdehem "bisa kau lepaskan tanganku?" Aku pun tersenyum manis menatapnya "maaf, bisa kau lepaskan tanganku?" Seakan sadar akan dunia nyataku, akupun melepas tanganku, sungguh aku malu sekali hingga aku tertunduk tak berani menatapnya

"Mari kesana" ajaknya, akupun mengikutinya, masih sambil memaki diriku sendiri.

"Jadi, kau tinggal disana?"

Mencoba merileks-kan tubuhku "y-ya" balasku

"Hei, kau ini tegang sekali? Kenapa?"

"Tentu karnamu"

"Apa?"

"Eh-eh anu ah, aku-ak-ku" matilah kau nona Palvin. Matilah kau.

"Kau kenapa? Dingin?"

"Ya! Aku-aku kedingingan ya, kau benar dingin" ucapku seraya memberinya senyuman singkat

"Mengapa tidak bilang dari tadi?" Harry bergeser kearaku dan membawaku kedalam pelukannya, sesekali ia menggosok dan meniup tanganku. Bodoh jika begini mana bisa aku tenang.

"Hmhm... Barbara, namamu barbara kan?"

"I-a na-mak-ku bar-barbara" god. Ada apa denganku? Mengapa aku selalu gugup tiap kali berbicara dengannya?

Rival // H.S (Slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang