0.7

1.3K 120 33
                                    

Aku berjalan munuju koridor kampus yang saat ini aku kunjungi, aku sedang mensurvei beberapa kampus yang akan aku pilih. Madam meminta agar aku yang memilihnya sendiri

"Barbara" itu dia Allison

"Bagaimana kau suka kampus ini?" Aku pun mengangguk

"Jadi, kau akan bersekolah disini kan? Please" pintanya dengan wajah kekanak-kanakan

"Iya, iya aku akan bersekolah disini" jawabku

"Serius?! Yeay! Kau bisa duduk disebelahku nanti, dan kita bisa makan bersama oh ya aku akan menunjukkan letak Kantin, toilet, ruang Musik dan-"

"Ruang musik?" Tanyaku

"Iya, ruang musik. Bukankah kau menyukainya?"

"Tentu!" Kataku antusias. Bagaimana tidak, bernyanyi dan bermain musik adalah hobiku, dulu Kakaku William sering mengajariku bermain gitar. Kadang aku merasa sendiri karna kepergiannya yang entah kemana

"Barbara?" Aku tersentak dari dunia mayaku dan kembali kedunia nyataku

"Ayo, aku akan mengenalkanmu pada teman-temanku" ucapnya seraya menarik tanganku

"Tapi aku tidak bisa" kataku menarik diri darinya, Allison hanya mengerutkan keningnya seraya berkata "memangnya mengapa?"

"Hmhm..." Bagaimana aku mengataknnya "jadi gini, aku sedang tadi- aku" bagaimana mengatakannya

"apa yang kau ucapkan nona palvin?"

"Aku ada janji dengan Harry" kataku pelan

"Wow! Rupanya kau sudah resmi dengan si keriting aneh itu"

"Hei! Dia tidak aneh" jeda "dia tampan" kataku tersipu

"Benarkah nona?" Allison menaikan kedua alisnya secara bergantian

"Jangan menggodaku" kataku masih dengan perasaan yang sama, malu."

Drrtt ... Drtt... Ponselku bergetar

From : Harry

kau sudah dimana? Aku sudah menunggu lama disini. Kau tidak mau kan wanita-wanita disini mendapat untung karna menatapku seakan ingin memperkosaku. Cepatlah datang!

Aku terkekeh membaca pesan singkat dari Harry "kau sedang apa? Heh" kataku saat memergoki Allison sedang berdiri dibelakangku.

"Hehehe.." Dia tersenyum malu sambil menggaruk tengkuk lehernya yang kurasa tidak gatal.

"Sudah ya, besok aku akan membawa berkas identitasku mungkin lusa aku mulai bersekolah" kataku seraya mencium pipinya dan pergi

Aku yakin Lelaki berambut keriting itu pasti sedang menggerutu disana, karna aku tidak datang juga

"Sorry sorry lama ya?" Kataku, Harry hanya diam seraya masuk kedalam mobil, pun aku mengikutinya masuk kedalam mobil. Sial! dia marah padaku

Keadaan disini sangat sepi, Harry terfokus dengan jalanan sedangkan aku? Aku mencari topik untuk dapat berbicara denganya. Namun dia hanya membalasku dengan anggukan atau dengan gelengan atau bahkan tidak keduanya.

"Harry.." Kataku membuka suara setelah diam beberapa menit "kau marah?" Dia hanya diam

Aha! Aku ada ide, aku merogoh tasku dan mengambil ponselku

To : Harry

Maafkan aku :(

Harry meraih ponselnya yang berbunyi, namun bukan membalas dia seakan acuh dengan pesan itu, baiklah kucoba lagi

To : harry

Harreh..!!!! Jangan diam saja balas pesanku!! :((

Kembali lagi, ia meraih ponselnya dan membaca pesanku ia bergidik aneh seakan itu pesan dari orang gila. Alih-alih membalas dia malah meletakan ponselnya ketempat awal dan fokus kembali. Baiklah kesabaranku habis.

"Apa maumu?!" Kataku "aku kan sudah minta maaf! Kenapa kau diam saja?!" Amarahku memuncak

"Kau sendiri kan tau, aku paling tidak suka menunggu. Menunggu itu tidak menyenangkan, apalagi menunggu orang tidak penting" "sepertimu" sambungnya

"Apa?" Aku melipat kedua tanganku didada "menyebalkan" kataku

"You better"

"No, you!

"You!"

"No!"

"You!"

"Fine!" Kataku "aku yang salah, tapikan aku sudah minta maaf" kataku

"Baik, aku memaafkanmu tapi dengan satu syarat" katanya

"Apa?" Kataku

"Kau harus datang kerumahku besok malam"

"Untuk apa?" Kataku

"Menyebalkan! Kau lupa?" Aku menatap Harry bingung.

"Lupakan!" Katanya, aku masih terdiam memutar otakku tentang apa yang aku lupakan, aku meraih ponselku. Siapa tau aku bisa ingat batinku. Astagah Barbara! Ini tanggal 31 January, berarti besok..

"Harry" aku menarik wajahnya dan langsung mencium pipinya

"Hei! Apa yang kau lakukan?! Kita hampir mati" katanya

"Happy Birthday!" Kataku antusias

"Oh sudah ingat rupanya, tapi ulang tahunku 1 February nona, lebih tepatnya besok"

"Tidak apa, aku ingin menjadi orang pertama yang mengucapkannya padamu" Harry tersipu malu, pun aku sama. Keadaan disini menjadi canggung " jadi dari tadi kau berusaha mengatakan hal itu?" Kataku memecah kecanggungan

"Tidak" katanya masih dengan sikapnya yang angkuh "..-mungkin juga iya" katanya pelan namun masih bisa aku dengar

"Oh ya Harry lusa aku sudah mulai bersekolah lagi" kataku

"Kampus, lebih tepatnya" sambungnya

"Sama saja, intinya menuntut ilmu juga kan"

"Terserah.."

"Oh ya besok kan kau akan mengadakan pesta. Aku ingin membantumu boleh?"

"Tidak usah, kau hanya akan merepotkanku" menjengkelkan. "Namun jika kau mau apa boleh buat" aku tersenyum manis mendengar ucapan Harry

"Sekarang apa alasanmu menatapku?" Tanyanya

"Kau manis" kataku

"Hentikan barbara"

"Juga sangat menggoda" kataku seraya menggodanya

"Hentikan nona palvin"

"Oh ya,, kau juga terlihat tampan dengan wajah dan bibir indahmu" kulihat pipi Harry memerah sekarang, aku sangat suka mengodanya dia sangat lucu saat digoda

"Hentikan, atau aku yang akan menyumpal mulutmu dengan penisku" baiklah, aku yang terdiam sekarang.

"Otak mesum" kataku Kulihat Harry menyeringai, Aku mencoba menatapnya dan sejurus kemudian matanya tertuju padaku. God! Damn it! Aku tidak berani menatapnya.

__________

Happy Birthday day suami Harry Edward Styles mwah!! Ciee nambah tua ya baby wkwk

Permintaan cmn satu jangan sama doi ya, sama Barbara aja wkwwkwk gak deng pokoknya berharap Harry semakin dewasa bisa ngambil keputusan dengan baik gua sayang bgt anjir sma lu walau gua tau lu gk kenal gua. Tapi gua berharap sampai nanti rasa sayang gua ke elu gak pernah berubah ya harry love you. Rambut potong mz....

Enjoy this chapt!

All the love.

Rival // H.S (Slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang