0.5

1.4K 141 33
                                    

Mata biruku terbuka sedikit-demi sedikit, namun aku menutup rapat mataku kembali. rasanya aku malas sekali beraktivitas hari ini, aku hanya ingin tidur dengan selimut tebalku dan memimpikan hal yang lucu, seperti tadi aku bermimpi sedang bermain ditaman dengan Harry, lelaki yang baru kutemui malam itu, kami sangat bahagia, Harry memberiku mahkota bunga yang sangat indah. Aneh memang karna tingkah kami layaknya seorang bocah kecil

"Barbara...-bangun" seseorang menggoyang-goyangkan badanku, acuh. Aku menutup wajahku dengan selimut, perduli setan akannya.

"Barbara...- bangun, kau ini" aku pun hanya terdiam masih menutup wajahku "huh! Baiklah, jika kau masih ingin tidur, aku dan Madison ingin ke supermarket karna perlengkapan kita sudah habis, tak apa kan?"

"Hemmm.. Pergilah, jangan mengacaukanku" pintaku

"Baiklah, aku pergi. Oh ya ada lelaki keriting diluar sana sedang menunggungmu" aku kembali ke alam tidurku tanpa tau apa yang dikatakan Allison padaku tadi.

"Hem..." Seseorang berdehem disebelahku

Huh. Mereka belum pergi juga? Pengacau. "Diamlah! Kau menggangguku"

"He'em..." Huh. Jika begini mana bisa aku tertidur pulas? Dasar penari striptis. Kataku.

"He' " belum sempat dia berdehem aku sudah lebih dulu menyumpal wajahnya dengan bantal, dan menduduki bantal itu

"hahaha, rasakan! Lagian si ganggu aja, rasakan bokongku sekarang!" Namun tiba-tiba saja mataku tertuju pada sepatu kets berwarna hitam yang digunakan orang ini,..-di-dia bukan Allison ataupun Madison, mataku membelangak tak percaya

Terkutuklah kau nona Palvin ucap gadis batinku, aku beranjak dari batal yang berada di wajah lelaki ini dan perlahan mencoba mengangkat bantalnya, aku menyipitkan mataku untuk melihat siapa orang ini.

Lelaki keriting sedang menunggumu "Harry?!" Kataku, omongan Allison tadi terbayang dipikiranku, jadi benar Harry datang? Matilah aku. aku terdiam dan hening beberapa detik "eh, hm.. Har" aduh. Bodoh bodoh bodoh apa yang harus aku katakan? Matilah kau mati aku mengutuk diriku

Harry beranjak dari ranjangku dan mengacak-acak rambutnya setelah itu melempar rambutnya kearah kanan kepalanya, sungguh. Dia sangat panas pagi ini! Sampai-sampai aku mengigit bibir bawahku membayangkan kejadian ini "bisakah kau berhenti menatapku?" Apa? Apa katanya? Fuckshit.

"Bersihkan dirimu, kutunggu limabelas menit, setelah aku kembali kau harus sudah rapih" dengan begitu aku beranjak dari ranjangku, namun oops! Aku lupa jika aku hanya menggunakan bra dan celana bahan panjang bodohnya aku bagaimana aku bisa lupa?

Harry menatapku, akupun hanya tersipu malu sambil menunjuk bajuku yang berada disebelahnya "please.." Kataku memohon, pun Harry melempar bajuku tanpa melihat kearahku yang hanya menggunakan pakaian dalam pun aku segera berlari kekamar mandi, sambil aku berlari aku melihat seringai manisnya pagi gini.

Aku menatap diriku dicermin, yang berada dikamar mandiku, kini aku sudah selesai membersihkan tubuhku, kejadian tadi masih terbayang diotakku. Sembari mengeringkan rambutku aku menari-nari dikamar mandi ini, aku merasa nyaman berada didekatnya saat ini "Harry" kataku sembari tersenyum,

namun prank! aku melihat bayangan Wanita dicermin ini, aku tersentak handuk yang kupegang terjatuh kebawah bola mataku membulat seperti ingin keluar dari sana "siapa kau?!" Kataku? Aku membalik badanku Wanita ini berada tempat didepan wajahku "aaaaaaaa" jeritku bagaimana tidak? Kini dia berada tepat didepan wajahku dengan wajah pucat pasi dan darah dilehernya

"Barbara.. Barbara apa yang terjadi disana?" harry mengedor pintu kamar mandiku, aku ingin berteriak namun mukutku susah untuk digerakkan

"Barbara? Kau dialam? Buka pintunya!" Badanku gemetar namun aneh, aku tidak dapat bergerak sedikitpun Wanita ini menyeramkan sekali aku bahkan tidak ingin melihatnya, namun mataku tak bisa tertutup, dan wanita ini tidak dapat lepas dari pandaganku dan aku terus menatapnya

"Dia milikku! Dia mililku! Dia milikku" jerit Wanita ini yang terdengar aneh dan membuat semua bulu kudukku merinding, dia membawa pisau ditangan kirinya dan siap menamcapkan pisau itu padaku "kumohon jangan, jangan" rintihku, aku benar-benar ketakutan. Aku ingin lari dari sini namun, tubuhku kaku tak bisa dikerakkan "kau harus mati, dia milikku, kau harus mati! Dia milikku" dia? Dia siapa? Oh Tuhan. Apa ini?

"Apa ya kau mau? APA?!" Jeritku

"KEMATIANMU!" kudengar suaranya bergema seisi kamar mandi sejurus kemudian pisau itu mengarah kearahku

"Aaaaaaa" teriakku



________


Enjoy Baby ✌

Vomments?

Rival // H.S (Slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang