Kidnapped

84 10 0
                                    

Sekjen mengadakan meeting mendadak hari ini, mungkin ada yang harus dia katakan tentang misi.

Anggota Squad sudah duduk di kursinya masing - masing tapi Mr.Robertson belum juga datang, Devin terlihat sedang senyum - senyum sendiri, tapi entah kenapa Sheila sedang murung wajahnya, sedangkan Matt sedang asyik membaca buku Harry Potter nya lagi. Beberapa menit kemudian Sekjen datang membawa sebuah file ditangannya.

Sekjen menarik napasnya "guys aku punya kabar buruk" ucapnya sambil menatap file yang dipegangnya. Semua Anggota langsung duduk tegak menatapnya.

Mr.Robertson mengusap dahinya "Michael diculik tadi malam" lalu menatap ke semua orang.

Seisi ruangan hening, tidak ada yang berbicara. Beberapa detik kemudian Matt berteriak "what?!".

Anti klimaks.

Devin tertawa kecil "Respon yang sangat cepat Matt, good job" ejek nya. "Bagaimana kau bisa tahu dia diculik?" Tanya Devin mengganti nadanya menjadi serius pada Mr.Robertson.

"Kami menemukan ini" ucapnya melempar selembar kertas diatas meja.
Kertas itu tertulis

"Kalian membawa anak buahku, akan ku bawa juga anak buahmu, A.H"

"Dia diculik di Indonesia, dia baru saja ingin ke New York malam itu, tetapi dia dicegat oleh dua orang dengan penutup kepala hitam" ucap Mr.Robertson.

"Mungkin saja itu Darth Vader" ucap Devin, dia memang fans Star Wars nomor satu di sini.

"Seriously newton? Right now?" Ucap Salsa kesal "teman kita diculik!, ini bukan saat yang tepat untum lelucon Star wars bodoh mu".

"Beraninya kau bilang bodoh!" Ucap Devin menunjuk Salsa.

"What?! Kau cuma anak orang kaya yang tidak pernah serius! Bayangkan jika kau bukan anak orang kaya?! Apa jadinya kau?" Ucap Salsa beranjak dari kursinya.

"Hacker, pilot, and pegawai NASA" ucap Devin santai sambil berdiri

"Well dia benar" ucap Sheila membenarkan Devin, Salsa kembali duduk dikursinya.

"Guys kita harus fokus! Michael ada di luar sana, dan Ahmed juga! Tidak ada gunanya kalian bertengkar pada saat seperti ini! Kita harus menyelamatkan Michael secepatnya!" Ucap Mr.Robertson memukul meja, Devin dan Salsa saling bertatapan.

Seorang staff perempuan menghampiri Mr.Robertson dan berkata "Sir its Dr.Hiddleston"

"Suruh dia masuk"

Dr.Hiddleston pun masuk dan melihat ke semua anggota Squad, termasuk Devin tentu saja.

"Dr.Hiddleston sudah menemukan cara untuk menghancurkan senjata ini, dia akan langsung menjelaskanny pada kalian. Please doctor" Mr.Robertson mempersilahkan.

Dr.Hiddleston lalu mendekati meja berkata menatap Sekjen "Thank you sir", "senjata ini bisa dihancurkan jika kita panaskan sampai 12 kelvin, bahan materialnya akan langsung rusak karena terkena panas".

"That's it?" Tanya Devin

"Yes, that's it babe, oh ehm i mean Devin" ucapnya salah, wajahnya langsung ditatap oleh semua orang di ruangan.

Suasana jadi canggung sekarang karena dua pasangan ini.

"Kalian akan ku pulangkan cepat hari ini, maksudku bukan pulang ke negara kalian, tapi kerumah kalian disini" ucap Mr.Robertson memecah keheningan.

"Thank you sir" ucap mereka beranjak dari kursi.

***
Sheila pergi meninggalkan ruang meeting dengan wajah yang murung, dia bahkan tak sadar Devin sedang mengikutinya dari belakang.

"Sel! Hey what's wrong with you today?" Ucap Devin khawatir

"Nothing" jawab Sheila lesu

"Aku tidak tahu mengapa, tapi aku tahu jika kau sedang berbohong" ucap Devin memegang bahu Sheila, "let's go to cafe and talk about it, okay? Tenang saja...aku yang bayar" ucap Devin dan Sheila mengangguk.

***

Caffe

"What's wrong sel?" Tanya Devin sambil meminum kopi frappe nya.

"Aku ketemu mantanku kemarin, Alan. Dia bilang dia mau bersamaku lagi" ucap Sheila

"Apa kau menerimanya?" Tanya Devin penasaran

"Tentu saja tidak, dia sudah membuatku patah hati" ucap Sheila memengang dadanya

Devin pun langsung berdiri dari kursinya "sel" Sheila langsung menatap Devin "kamu tahu tidak istilah ku untuk orang yang sudah pernah merasakan patah hati?"

"What?"

Devin menatap mata Sheila, lalu bilang "Dewasa."
Devin beranjak dari kursinya pergi meninggalkan Sheila sendirian. Ada senyum kecil mengembang di bibir Sheila.

Saking terlalu bijaknya Devin, dia sampai lupa kalau dia bilang akan membayar kopinya dan kopi Sheila. Shelia berjalan menuju kasir sambil menggelengkan kepalanya, tapi dia tersenyum sekarang, tersenyum karena apa yang dibilang Devin barusan.

***

02.30 AM

bzzt...bzzt....

Suara handphone Devin berbunyi diatas meja dekat tempat tidurnya. Theo is calling .

D: Theo! Ini jam 2 pagi!

T: i know! Devin..

D: what?

T: salsa diculik

D: what?!

T: aku baru saja kerumahnya dan melihat sebuah kertas, tertulis the game is begun folks, if you want your people. Come and get it. Damasqus, Suriah.

D: fuck! Kita harus ke markas sekarang!

T: ok see you in a bit!

Devin langsung mengganti bajunya lalu mengendarai mobilnya ke markas sambil menelpon semua anggota Squad.

***

Semua anggota Squad sudah duduk di kursinya masing - masing, mereka semua masih mengantuk. Terlihat Matt sedang menggaruk kepalanya dan menaruh kepalanya di tangan, Devin seperti biasa melamun dengan tatapan mata yang kosong, tapi entah kenapa Jenna terlihat sangat segar wajahnya.

Seorang staff masuk dengan membawa 5 buah cup kopi di tangannya, lalu dia memberikannya pada kami.
"Ini yang kubutuhkan sekarang.." ucap Matt sambil meniup kopinya, Devin menjawab "me too Matt...me too".

Sekjen memasuki ruangan dan melihat secangkir kopi didepannya lalu langsung meminumnya, "hari ini teman kita diculik lagi, sesuai yang Theo james bilang, mereka ada di Damasqus. Kita menangkap 3 orang anak buahnya, dan dia ingin menukar orangnya dengan orang kita."

"Kita harus cepat pergi ke Damasqus sekarang" ucap Sheila menatap Mr.Robertson, "kita akan berangkat jam 7 pagi, kalian bisa masuk ruangan untuk istirahat sebentar, dismiss" ucapnya.

"Yes sir"

THE PEACEKEEPING SQUAD (Book 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang