"Annyeong..."
Manajer kafe-Victoria, menyambut Yoona yang melangkah memasuki kafe. "Kaukah itu Yoong? Masuklah, Changmin sudah menunggu."
"Ne, gomawo eonni." Yoona segera menuju kursi di sudut cafe tempatnya dan Changmin pertama kali bertemu. "Oppa! Lama menunggu?"
"Hmm, 15 menit." Jawab Changmin lalu mengeluarkan gitar. "Kau belum pernah melihatku menyanyi secara langsung kan? Naah, hari ini aku akan memperlihatkannya untukmu."
Sarangi getjyo ireon nae maeumeun
Sumgiryeo haedo geusae ibkae misoman
Harudo andwae tto bogoshipeojyeo
Eojjeojyo nae mameun gipeun pyeonge geollingeol
Geeureun nae moseub ijen eobseulkeoeyo
Joheun geotman boyeojugo shipeungeoryo
Jeogi nopeun haneulro naraga
Saranghandago sesange marhallae
Gipeun bamhaneure kkeojiji anhneun girl
Neomaneul jikinen bitnaneun byeori twekkeyo
You're my loveSegera setelah Changmin menyelesaikan lagunya, Victoria datang membawa 3 gelas minuman seraya mengedipkan matanya pada Changmin. "Coba diminum semuanya dan katakan pendapatmu."
Yoona mengambil gelas pertama dan mencicipinya. "Aku tahu ini strawberry juice tapi... rasanya sedikit berbeda dengan biasanya. Manis namun asam."
"Yang kedua?"
"Ini mocacchino bukan? Ya Oppa, berapa banyak gula yang kau tambahkan? Manis sekali! Sebetulnya ini hangat tapi entah mengapa, ada semacam perasaan terbakar ketika melewati tenggorokanku."
Yoona menatap aneh gelas ketiga, namun tak urung dia mencicipnya. "Huekk!! Apa ini Oppa??"
"Gelas pertama, strawberry juice, itu kau. Manis dan asam. Gelas kedua, mocacchino, itu aku, manis juga namun kau tidak akan bisa menebak akhirnya. Dan gelas ketiga, itu strawberry juice yang dicampur dengan mocacchino." Ujar Changmin menjelaskan.
"Apa motivasimu melakukan ini semua Oppa?"
"Yoongie." Changmin menggenggam tangan Yoona. "Maukah kau mengubah gelas ketiga yang tidak enak itu bersamaku?"
"Ya Oppa, kau tahu aku tidak sejenius kau ah aku tidak mengerti maksudmu." Kata Yoona salah tingkah. Dia menolehkan kepalanya ke arah lain karena dia sendiri tahu, wajahnya sangat memerah saat ini.
"Baiklah Oppa langsung saja. Yoongie-yaa, maukah kau menjadi yeojachingu Oppa?"
"Oppa... jinjja? Yoong yang absurd seperti ini, Oppa suka?"
Changmin mengangguk mengiyakan. "Hmm. Menurut Oppa, suka itu tanpa alasan."
"Ne Oppa, Yoong mau."
"KAU SERIUS YOONG?? JINJJAYO?? JEONGMALLEO??"
Spontan Yoona menutup mulut Changmin dengan tangannya. Aish, memalukan sekali Changmin Oppa bahkan kini semua pengunjung menatap kami.
Drrt drrt. Ponsel Changmin bergetar menampilkan 1 katalk notification. "Nugunde?" tanya Yoona penasaran. Changmin membaca pesan tersebut sekilas lalu meletakkan ponselnya.
"Ani, bukan siapa-siapa. Hanya mantan Oppa yang menanyakan kabar Oppa."
"Ah..." sekilas terbayang raut sedih di wajah Yoona. "Oppa tidak akan kembali padanya kan...?"
"Mwo? Oppa tidak salah dengar?" Changmin mengangkat dagu Yoona dan mengecup bibirnya pelan. "Oppa sudah punya kamu hey. Untuk apa Oppa kembali padanya?"
Yoona menunduk sedih. "Mianhae Oppa. Aku hanya takut kau kembali padanya.."
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY
FanfictionYoona : "Oppa menyukaiku?" Changmin : "Tidak." Yoona : "Lalu mengapa menjagaku?" Changmin : "Oppa tidak menyukaimu, Oppa mencintaimu." Menurut Yoona, cinta adalah kesetiaan dan kasih sayang. Memberikan debaran dalam setiap perasaan. Bagi Cha...