Siapa dia?
Yang siang malamnya berlagu sendu
Mengukir senyum di bibir getar
Tapi tidak dari matanya, kaca.
Aku pusing sejuta jalan,
Siapa dia?
Yang memandang seperti buta
Mentuli telinga, membisu kata,
Tapi tidak dari tubirnya, tumpah.
Aku termanggu menongkat dagu,
Siapa dia?
Yang melekat renungnya di langit gelap,
Mengira bintang, bertemankan bulan,
Tapi tidak pada awan, pejam.
Aku menahan jalannya dengan genggam,
Siapa kamu?
YOU ARE READING
Cinta Sang Pemuja
PoetryDi sini aku memujanya, yang mungkin tidak kamu nampak. Tapi dirasa bagi yang punya rasa sama. 1825 hari Dan aku masih untuk kamu, meski kau bukan untuk aku