Author's P.O.V
Matahari menggantikan posisi bulan untuk bertugas dipagi hari, sinarnya menyeruak masuk melalui celah-celah kecil jendela apartemen Jessy tanpa malu-malu.
"Arghh !" Gadis itupun mengerang lalu menghalangi sinar matahari yang ingin masuk lebih banyak lagi kedalam matanya, Tak lama setelah itu bel apartemennya berbunyi.
"Jam berapakah sekarang?! Pagi hari sudah bertamu." Rutuknya dalam hati, lalu berjalan gontai masih dengan kemeja tidurnya.
"Maaf aku lagi tak ter-" Ucapannya terpotong? setelah ia membuka mata sepenuhnya.
"Hello, putri tidur. Bagaimana tidurmu?" Ucap seseorang dengan senyuman ramahnya yang sedang berada dihadapan Jessy.
"Eh, Harry. Pagi - pagi sudah bertamu." Ucap Jessy lalu mempersilahkan Harry masuk.
"Kau cantik jika baru bangun tidur." Harry membalikkan badannya agar menghadap kearah Jessy.
"Ah, terimakasih." Jessypun menyengir kuda lalu menggaruk bagian belakang kepalanya.
"Terimakasih kembali." Ucap Harry lalu duduk didepan tv dengan santai.
Jessy's P.O.V
"Kau mau kubuatkan sarapan?" Tanyaku ragu, karena aku belum terlalu pandai memasak.
"Kau baru pindah, kau memiliki bahan makanan untuk dimasak? ku yakin jawabannya adalah tidak." Ternyata setelah cukup akrab dengan Harry dia sangat sangat menyebalkan, dan ya, aku lupa kalau aku baru pindah, dan aku belum berbelanja.
"haha iya, kau benar." Aku hanya memberi seringaian yang tak berarti.
"Ayo, cepat kau mandi, lalu kita sarapan diluar." Ucap Harry, terdengar sedikit dingin, bebeda dengan Harry yang berada didepan pintu tadi.
"Baiklah, kau berubah begitu cepat." Ucapku sejujur-jujurnya, aku sedikit risih dengan sikapnya, lalu akupun memasuki ruangan yang bertengger shower dan alat mandi didalamnya, tidak lain tidak bukan adalah kamar mandi, yang berada dikamarku.
"Berubah apanya?" Samar-samar aku mendengar suara Harry dari luar kamar mandi, tetapi mengapa begitu terdengar, bukannya dia duduk disofa? yang berada diluar kamarku? apakah mungkin dia berada dikamarku?
"Em, Harry kau berada dikamarku?" Ucapku dari dalam kamar mandi.
"Iya, aku berada didalam kamarmu, ralat diatas kasurmu." Akupun terperanjat kaget lalu tak sengaja menyenggol sabun, lalu terjatuh, dan cukup membuat suara yang bising.
Author's P.O.V
"Iya, aku berada didalam kamarmu, ralat diatas kasurmu." Harry sedang berbaring diatas kasur Jessy dengan santai.
Tak lama setelah itu, terdengar suara gaduh dari arah kamar mandi, lalu Harry berjalan cepat kearah kamar mandi dengan keadaan risau.
"Jes, kau tak apa? Jessy ! Jessy ! Buka pintunya !" Harry mengedor pintu itu dengan kedua tangannya, Harry menghiraukan rasa sakit ditangannya.
"Harry tak usah khawatir itu hanya sabun yang terjatuh." Jessypun keluar dari kamar mandinya.
"Ah! kau ini ! Aku sudah sangat khawatir !" Harry menarik rambutnya dengan kasar lalu kembali duduk.
"Mengapa harus khawatir? Aku bukan siapa - siapa mu kan? Aku mati sekalipun tak apa bukan?"
Harry's P.O.V
"Mengapa harus khawatir? Aku bukan siapa - siapa mu kan? Aku mati sekalipun tak apa bukan?" Eh benar juga, aku bukan siapa - siapanya.
"Tetapi tetap saja aku yang berada disini berdua denganmu, nanti disangka aku membunuh kau. kan tak lucu jika 'Harry Styles One Direction membunuh seorang wanita diapartemenmya dengan gayung mungkin?' yakan?" Ucapku, tetapi tadi aku benar -benar khawatir.
"Oh baiklah, jadikah kita sarapan?" Ucapnya dan berkacak pinggang didepanku.
"Oh ya, aku lupa!" Aku memukul kepalaku sendiri lalu menarik tangannya lembut.
"Jadi, kau disini kuliah?" Ucapku, well, selama kami kenal satu sama lain, Kami- maksudku aku tak pernah tau asal usulnya.
"Ya, di Imperial College, tetapi kelas dimulai sekitar 2 minggu lagi." Ucapnya dan beruntungnya ia, karena tak tersedak bubur yang ia makan.
"Jes, aku keluar sebentar, kau ikut?" Aku mulai berdiri dari dudukku.
"Tak usah, aku disini saja."
Aku berjalan dengan sedikit senyuman dibibirku, matahari tak se
penuhnya terbit, setidaknya aku tak perlu menggunakan kacamata hitamku.
"Harry?"
"Taylor? apa yang kau lakukan?" Taylor berjalan mendekatiku dengan gayanya yang terkesan genit.
"Hanya berjalan pagi, antar aku pulang ya? kumohon." Iapun bergelayut manja dilengan kanan kekarku.
"Baiklah."
✽ ✽ ✽ ✽ ✽
Author's P.O.V
Sebenarnya Jessy tak bersemangat pulang dengan taksi, ya Harry tadi berkata bahwa ia tak bisa mengantar Jessy pulang, alasannya adalah Taylor.
Jessy menghela nafas dengan berat, dan menendang kaleng kosong dengan kasar.
"Aw!" Ucap seseorang yang tengah memegangi kepalanya, melihat itu, Jessy pun langsung menghampirinya.
"Kau tak ap- Felice?"
"Jessy?"
"Maafkan aku felice, aku tak sengaja." Ya bodohnya Jessy menendang kaleng seenaknya ditengah kota London ini.
"Tak apa."
Ya seperti halnya para wanita lainnya, Jessy dan Felice menghabiskan waktu mereka untuk memperbincangkan segala hal.
✽ ✽ ✽ ✽ ✽
✽ ✽ ✽ ✽ ✽
✽ ✽ ✽ ✽ ✽
Comments dong? Please? jangan jadi silent reader ya !
✽ Votes and Comments ✽
KAMU SEDANG MEMBACA
Torn ║ h.s
FanfictionSebagaimananya cinta, ya menyakitkan. Ketika hidup berubah karena satu orang. Ketika orang itu datang, lalu pergi. Seperti permen karet, awalnya manis, akhirnya pahit. Tetapi, kita tidak akan pernah mengetahui akhir dari semuanya. Akhir bahagia, at...