Sebelumnya maaf buat Taylor Swift, aku gini gini sedikit swiftie loh.
✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽
Author's P.O.V
Siluet matahari yang membutakan mata masuk melalui celah celah jendela membuat gadis blonde itu terbangun dari tidurnya yang kurang -lebih tepatnya sangat teramat tak nyenyak- nyenyak.
Tangannya terikat.
Terduduk di kursi kayu yang keras.
Kepalanya terasa berat dan sakit.
Itulah yang sekarang dirasakannya, kepalanya terasa berputar.
"Kreeeeek" Terbukalah pintu yang terlihat sudah rapuh itu dengan pelannya, masuklah seorang perempuan, dan seorang laki-laki berbadan tegap, Jessy masih susah untuk menyempurnakan penglihatannya, lagipula mereka masih tertutup bayangan hitam.
"Plak! Hello, bagaimana tidurmu? Nyenyak?" Pertanyaan yang diawali dengan tamparan yang memedihkan pipinya tak tertangkap oleh Jessy yang masih bergelayut dengan denyutan dikepalanya.
"Siapa kau?" Ucap Jessy dengan volume yang sangat kecil, lebih kecil dari sebuah bisikan.
"Aku? hahaaha" tanyanya dan selingan tawa yang terdengar licik di telinga Jessy, dan perempuan itu keluar dari bayang kegelapan dan menampakkan wujudnya.
"Taylor? Kaukah itu?" Ia bertanya dengan ragu, akibat penglihatannya belum sempurna.
"Tepat sekali, jalang! Plak!" Tamparan dari tangannya kembali dilambungkan ke pipi Jessy yang sudah kotor sedari tadi.
"Kenapa kau melakukan ini? kukira kita teman." Ucapnya tak percaya, tak percaya perempuan yang tengah berdiri dihadapannya ini ternyata telah melakukan hal yang keji ini.
"Kau merebut apa yang seharusnya kumiliki!" Bentaknya tepat didepan wajah Jessy.
"Apa yang aku ambil darimu?" Sahutnya dengan nada yang mulai melemah.
"Apa yang kau ambil?! Tentu saja Harry!" ia membentak Jessy dengan kekuatannya, sehingga urat dileher jenjangnya terlihat.
"Harry? aku tak merebutnya dar--"
"Plak!" Untuk kesekian kalinya tamparan perihnya dilambungkan kepipi Jessy.
"Kau sudah menjadi kekasihnya, dan dia setia padamu." Jessy masih menahan rasa sakit yang dideritanya.
"Setia?! Itu semua terikat dengan kontrak bodoh!! kontrak!!" Sekarang iya berteriak dengan kerasnya.
"Baby when they look up at th--" Seketika alunan lagu terdengar dari telepon Taylor.
"Halo"
"Yeah"
Itulah yang Taylor ucapkan kepada sang penelpon diujung sana.
"Diam kau, jangan mencoba untuk berteriak." Ingat Taylor terhadap Jessy, dan ia melangkahkan kakinya keluar dari gudang yang berdebu ini.
"Halo Harry." Ucap Taylor dengan nada yang cukup terdengar menggoda diindra pendengaran Harry.
"Aku ingin putus denganmu." Ucapnya lantang.
"Tapi bagaimana dengan management?" Taylor mulai risau denfan keputusan yang dinyatakan Harry.
"Biarkanlah." Harrypun pergi dari hadapan Taylor.
"Kau mau kemana?" Taylor bertanya dari kejauhan.
"Kamar mandi." Ucap Harry samar-samar, Taylor hanya terduduk disofanya yang mahal itu.
Harry's P.O.V
Aku berjalan kearah kamar mandi, dan mendengar suara teriakan dengan samar - samar dari arah pintu hitam itu, aku mulai berjalan kearah pintu itu berada, dan membukanya dengan perlahan.
Terduduk seorang gadis yang sedari tadi aku cari akibat ia menghilang.
"Jess?" Ia mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk sambil mengerang, benar saja itu Jessy, tetapi Jessy tak menjawab, hanya derapan kaki seseorang yang terdengar semakin mendekat.
"Harry?"
'Suara itu?'
✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽
✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽
Hello directioners tercintahhhh !!
Gimana?
Chap 10 bakal ada pemeran baru!
siapa yang mau lanjut?
vote banyak akan kupercepat.
✽ Vote dan Comment ✽
KAMU SEDANG MEMBACA
Torn ║ h.s
FanfictionSebagaimananya cinta, ya menyakitkan. Ketika hidup berubah karena satu orang. Ketika orang itu datang, lalu pergi. Seperti permen karet, awalnya manis, akhirnya pahit. Tetapi, kita tidak akan pernah mengetahui akhir dari semuanya. Akhir bahagia, at...