THANK YOU SO MUCH FOR 1K READERS ! disini aku mau ganti nama yang pemeran utama yang di chap 7 ada yang typo total dan udah aku berbaiki.
have fun !
✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽
Jessy's P O V
Terpaan sinar matahari pagi ini begitu membuatku hangat, sehangat sekarang, aku dan Harry kembali dekat walaupun sedikit canggung.
Senang.
Itulah yang kurasakan sekarang, bersamanya, lebih tepatnya bersama Harry.
"kau pasti bisa coba terus." Ucap Harry kepadaku, itu selalu terjadi setiap paginya. Ia selalu mengajariku caranya berjalan dengan tongkat bodoh ini !
Maafkan aku atas kata-kata kasar itu, mulutku hanya sedang tak bisa terkontrol kalau sedang begini.
"tenang saja, akan kucoba. Harry besok aku seharusnya masuk sekolah, tapi.." aku menggantungkan ucapanku dan meratapi kakiku yang tak lagi sesempurna dulu.
"Aku sudah meminta izin kepada gurumu, dan kau diberi izin selama 1 minggu." Harry mulai mengacak-acak rambut coklatnya, yang sedari tadi sudah berantakkan.
"thanks." akupun terduduk di bangku taman rumah sakit ini. Angin sejuk ini menerpa kulitku menghantarkan kesejukkan kepada kulitku dan mengibaskan rambutku.
"Aku merindukan masa - masa ini." ucapnya seperti bisikkan ditelingaku.
"Aku juga" Aku mengucapkan dengan sangat teramat pelan. Menutup mataku dan merasakan angin yang terus menggesekkan permukaanya ke kulitku.
"Tay.." Aku mengingatnya lagi, ingat kalau laki-laki yang tengah duduk disampingku ini memiliki pasangan yang sempurna, Bibir merah jambunya, badan indah, tinggi yang ideal, keahliannya bernyanyi dan kelebihannya yang lain.
"Ada apa? ada apa dengan Tay?" Aku secara langsung tersentak dari lamunanku.
"Kau dengannya kan?" Aku hampir mengeluarkan butir-butir air yang telah terkumpul dilelupuk mataku tetapi aku harus menahannya dengan sekuat tenaga.
"Hmmm... begitulah" Harry menyilang-nyilangkan jari tangannya.
"Hmm.." Aku, aku benar-benar tak bisa menahannya, air mata ini tak bisa diajak kompromi. Mengalirlah butiran-butiran air mata itu.
Aku menunduk menutupi wajahku yang telah basah dengan air mataku. Semuanya terasa perih didadaku, mendengar dia mengucapkan itu.
"Kau menangis?" Harry menundukkan wajahnya dan melihat wajahku yang tertutup rambut ini.
"No, i just have swag in my eyes." Aku tertawa dengan enggannya, tertawa seadanya, dan tertawa diatas penderitaan hatiku.
"haha.. baiklah." ia menghela nafas berat.
"Hold me when I'm sad, kiss me when I cry, make me laugh when I'm down and love me until I die." Gumaman kecil itu terlontar dengan lancar dari bibirku.
Setelah menyadari harry menoleh kearahku, aku segera berjalan secepat yang kubisa dengan tongkatku ini.
Sampailah aku diatas gedung ini, dengan sesekali terjatuh akibat menaiki tangga itu dan tetap dengan air mata yang berlinang. Aku duduk terdiam diatas atap berlumut ini, melihat keadaan sekitar dari atas ini.
Indah.
"i want so badly to tell you, i love you."
"I wish I had a way to explain to you my feelings."
"It hurts me, because I do still love you. damn you for not letting me go. Stop holding onto my heart. haha"
Ucapku dengan diselingi tawa renyah.
Setelah aku puas berlama berdiam diri disini, aku kembali.
'siapa dia?' pikirku.
Berdirilah gadis dengan seringaian licik, berambut sepanjang dada, memakai dress, wajahnya tak terlihat jelas, disini gelap.
"Hi gadis jalang!" ucapnya masih dengan seringaian itu, seketika ia melambungkan tangan kanannya ke arah pipiku, tamparannya terasa panas, ia kembali menggerakan tangannya tetapi bukan kepipiku melainkan kedalam tasnya, dan digenggamlah sebuah pisau yang cukup tajam, ia menggoreskan pisau itu di keningku, alhasil mengalirlah darah segar dari keningku. semua terasa berputar, kepalaku berhasil membentur anak tangga ini.
✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽ ✽
Maaf lama gak update, sekarang banyak ulangan tugas dan sekarang kelas 9. aku tetap lanjut walaupun gak sampai target votenya, kecewa sih tapi gak apa-apa.
✽ Mohon vote dan commentnya. ✽
KAMU SEDANG MEMBACA
Torn ║ h.s
FanfictionSebagaimananya cinta, ya menyakitkan. Ketika hidup berubah karena satu orang. Ketika orang itu datang, lalu pergi. Seperti permen karet, awalnya manis, akhirnya pahit. Tetapi, kita tidak akan pernah mengetahui akhir dari semuanya. Akhir bahagia, at...