Aku tak henti-hentinya menangis, mengigat bahwa harry telah menjadi milik Tay. sakit? Ya tentu saja sakit. Dada ini terasa sesak tak henti-henti. Entah sudah berapa banyak tisu yang kuhabiskan, apakah terdengar berlebihan?
Jessy's P.O.V
"Jess?" harry memanggilku lirih.
"hm?" ucapku dingin untuk kesekian kalinya hari ini, setiap aku bersikap tidak dingin aku hanya ingin menangis. aku tak akan pernah melihat matanya lagi, mata yang menghipnotisku, dan menjadikan aku begini.
"Kau kenapa akhir-akhir ini? Kau dingin sekali belakangan ini." harry menatapku tapi aku tak menatapnya aku hanya bermain dengan jari-jariku.
"Udara lagi dingin diluar. makanya aku dingin." Ucapku pura - pura tak tahu, tetapi ada unsur dusta sedikit.
"Bukan dingin itu, tapi sikapmu , kau seperti menganggapku tak ada." Ia memandangku dengan tatapan nanar.
"Aku juga kurang tahu." aku bermain dengan kakiku sekarang.
"Benar bukan? kau sangat jutek, dingin, acuh tak acuh terhadapku." aku beranjak dari dudukku dan duduk didepan kaca, yang langsung mengarah keluar. Tak berselang beberapa lama Louis dan Niall pun datang.
"hi Jess!" Ucap mereka serempak, kompak sekali !
"hi har!" Ucap mereka lagi lalu melambaikan tangan.
"hi, nouis!" Ucapku dengan nada yang gembira, sedangkan harry sedari tadi hanya bungkam.
"Kau sudah makan?" Niall mendekatiku dengan senyumannya.
"Belum." Jawabku malas.
"Mau makan bersama denganku?!" Niall melebarkan seringaiannya.
"Baiklah dan Niall, jangan menyeringai terlalu lebar, itu menyeramkan." Ucapku, lalu kami tertawa bersama.
"Sudak kubilang!" Harry menggeram kesal, dan mengepal tangannya.
"Apa? kenapa?" Niall menggerakkan kepalanya kekiri dan kekanan seperti orang kehilangan akalnya, well, kasarnya sih orang gila.
"Kau bersikap ramah dan normal kepada yang lain contohnya niall kecuali aku!" Sadarlah Har! ingin sekali aku berteriak didepan wajahnya itu.
"Tidak kok." Ucapku pada harry datar dan dingin, Harry hanya terdiam, lalu aku berlenggang pergi dan meninggalkan Liam dan Harry yang masih terdiam.
Harry's P.O.V
"Tidak kok." Ucapnya datar dan dingin untuk kesekian kalinya.
Apakah aku membuat kesalahan kepadanya?
"Har" Aku mendongakan kepala untuk melihat siapa yang memanggilku.
"Apa?"
"Apakah kau tak tahu? Bahkan aku rasa kau mengetahuinya, tetapi kau tak menyadarinya." Ada apa dengannya? Ia mengigau?
"Kau sakit, Liam? Apa yang kau bicarakan?" Aku menaruh salah satu tanganku dikeningnya dan tak panas.
"Kau pikir saja dulu." Dia benar - benar sudah gila ! Ia pun pergi meninggalkanku.
'Midnight Memories oo- oo- baby--'
'Halo?'
'Ya'
'Aku segera kesana.'
Argh ! Persetan dengan kontrak ! Aku dijadikan boneka olehnya !
✽ ✽ ✽ ✽ ✽
Harry's P.O.V
Aku membaringkan tubuhku kasar diatas ranjang, Argh, rasanya ingin remuk saja tulangku ini.
Lelah, bagaimana tidak ! Taylor mengelilingi mall itu seharian lebih dari 11 kantung belanjaan yang ia bawa, benar - benar Shopaholic !
Bukan masalah uangku yang terbuang sia - sia akibat baju - baju mahalnya itu, tetapi aku sudah tak kuat dengan semua ini !
Persetan !
✽ ✽ ✽ ✽ ✽
"Makanan sudah siap!" Jessy?
"Jessy? Itukah kau?" Benar saja itu Jessy, ia terlihat mencoba untuk menghindar dariku.
"Baiklah aku pulang dulu." Ia pun bergegas merapikan barang - barangnya.
"Kau bilang, kau lapar tadi." Zayn angkat bicara kali ini.
"Tidak, tidka lagi." Lalu ia beranjak pergi dari tempatnya dan melewatiku begitu saja.
'Mengapa ia menghindariku?'
✽ ✽ ✽ ✽ ✽
✽ ✽ ✽ ✽ ✽
✽ ✽ ✽ ✽ ✽
Votes and Comments, please ?
Kritik deh !
✽ Votes and Comments ✽
KAMU SEDANG MEMBACA
Torn ║ h.s
FanfictionSebagaimananya cinta, ya menyakitkan. Ketika hidup berubah karena satu orang. Ketika orang itu datang, lalu pergi. Seperti permen karet, awalnya manis, akhirnya pahit. Tetapi, kita tidak akan pernah mengetahui akhir dari semuanya. Akhir bahagia, at...