I love you because I believe 12

3.2K 238 4
                                    


"Kenapa kau menjagaku? Kau khawatir padaku prilly" tanyaku pada prilly. "Kalau kau ingin pergi, pergilah sekarang. Aku..." Aku tidak melanjutkan kata-kataku. Aku menahan gejolak emosiku saat ini. Lagi pula kepalaku juga masih sedikit pening.

"Pergilah, aku masih ingin sendiri." kataku datar "dan kau juga pasti masih ingin sendiri,aku tidak ingin jika kau hanya kasihan melihat kondisiku "Prilly diam, aku tahu aku sangat bersalah kali ini.

"Li, aku ingin"

"Pergilah sekarang..." Aku memalingkan wajahku, aku tidak menatap prilly.

"Baiklah, kalau itu maumu. Aku akan pergi." Perlahan prilly berdiri dari duduknya yang memang tepat disamping ranjangku. Meraih sweter tipisnya dan tas kecilnya. Tentu saja dengan mata yang memerah. Aku tidak menyangka akan seperti ini.

Prilly akan melangkahkan kakinya, menjauh dari sini. Tapi....

*******
GREEPPP!!!
Tiba-tiba tangan ali menarik tubuhku hingga aku benar-benar duduk tepat diranjangnya. Dadaku berdebar lebih kencang saat tangan ali melingkar diperutku, apalagi saat ini ali membenamkan kepalanya tepat dipundakku. Nafas ali yang hangat menerpa kulit leher dan bahuku, menggeletik perasaanku saat ini. Aku belum menoleh saat ini, aku masih menghadap kedepan.

"Jangan pergi..." kata ali pelan. Terdengar seperti gumaman, tapi aku masih bisa mendengarnya. " tetaplah disini disini, aku kangen."

Aku tidak kuasa meneteskan airmataku mendengar suara keputusasan ali saat ini.ali masih memelukku seperti ini.

"Jangan tinggalkan aku lagi, berjanjilah padaku..." suara serak ali terdengar menyayat hatiku. Membuatku sulit untuk berkata saat ini.

Ali seketika membalikkan tubuhku, menghadap dirinya saat ini.

*******

"Ali..." Panggil prilly. Aku menatap detail wajah prilly, gadis yang telah mampu membuatku seperti mati saja bila tidak bisa bersamanya. "Maafkan aku... aku"

"Sstt..." aku menutup bibir prilly. "Aku mencintaimu. Kamu mendengarnya bukan?"

Prilly tersenyum sambil menahan tangisnya, melihat ali seperti ini, ia merasa sangat bersalah juga tidak pantas jika bersama ali. Prilly mengangguk pelan. "Emh..."

"Kamu tahu,aku benar-benar mencintaimu prilly,kebahagiaanku ada di dirimu bukan karena matamu tapi karena hatimu. Aku hanya membutuhkan prilly latuconsina, gadis sepertimu yang aku butuhkan. Jadi aku mohon, kau jangan meninggalkanku"

"Aku mencintaimu" ucapku pada prilly.

" aku juga mencintaimu..." potong prilly cepat. Ini membuatku terkejut mendengarnya, aku kemudian tersenyum simpul mendengarnya dari mulut prilly sendiri. "Maafkan aku sayang... membuatmu seperti ini." sesal prilly.

Aku mengeratkan pelukan tanganku dipinggang prilly, membuat tubuh prilly menempel erat ditubuhku, hingga tidak ada celah diantara kami berdua. Aku memajukan sedikit wajahku, menempelkan hidungku tepat di ujung hidung prilly. Memejamkan mataku, dan merasakan kerinduan yang sangat dalam pada gadisku ini.

Prilly bisa merasakan hembusan nafas ali menerpa kulitnya, apalagi saat ini tangan ali ada dibagian pipinya mengusap dengan lembut, membuat prilly juga tidak berani menatap ali.

"Jangan tinggalkan aku lagi..."

"Ia aku tdk akn ninggalin kamu lagi tapi aku harus pergi"

"kamu mau kemana?" tanyaku pelan. Prilly hanya meliriknya sekilas.

"Menurutmu?" tanya balik prilly. Aku menarik tangan prilly lagi agar duduk lagi denganku, tapi prilly seolah menolak.

"aku mau mengambilkan bubur untukmu "..

 I love you because I believeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang