PART 7

5.2K 391 2
                                    

"Fiuuuhh...."

Sisi menghempaskan tubuhnya ke atas kasur dengan merentangkan tangannya setelah mandi akibat hujan-hujanan tadi. Ia memejamkan matanya dengan bibir yang membentuk senyuman bahagia. Pikirannya melayang pada saat beberapa jam yang lalu. Ketika Digo yang tiba-tiba memeluknya dalam keadaan hujan-hujanan.

Meski tak perlu melihat dari depan, Sisi sudah tahu jika Digo menangis karena ia merasakan tubuh Digo mulai bergetar bahkan saat Digo melepaskan pelukannya, matanya merah. Seketika Sisi jadi ikut sedih melihat Kakak Gantengnya menangis seperti itu.

"Kakak kenapa?" Tanya Sisi setengah berteriak karena suara hujan yang deras juga memekakkan telinga.

Digo hanya menggelengkan kepalanya sambil merauk wajahnya karena terkena air hujan terus menerus.

"Yaudah kalau kakak gak mau cerita. Yang penting sekarang kakak pulang yaa? Nanti kakak sakiitt..." kata Sisi lagi setengah berteriak.

"Gue masih pengen disini Si.." balas Digo berteriak.

"Yaudah aku juga disinii mau nemenin Kakak...eiittss...gak boleh di larang yaa? Aku juga suka hujan Kakak.." kata Sisi cepat-cepat lalu berjalan mundur sedikit dan berputar-putar merentangkan tangannya dengan wajah yang menengadah ke atas.

Digo memperhatikan Sisi yang memejamkan matanya dengan tubuh yang masih berputar-putar tapi mulutnya tak henti tersenyum. Tanpa sadar Digo tersenyum melihatnya, melupakan sejenak masalahnya.

"Kakak Ganteng! Mau ikutan?? Ayooo.. enakk Kak serasa terbangg!! Tapi ati-ati nanti puyeng kepalanya kitanya roboh hahaha..." teriak Sisi menoleh pada Digo lalu tertawa kencang.

"Ayooo!!" Tarik Sisi menggenggam tangan Digo dan mengajaknya berputar-putar dengan kedua tangan saling memegang dan kepala menengadah ke atas.

"Aaaaaa.... " Sisi berteriak keras di derasnya hujan sore hari ini.

"Aaaaaa...." Kini suara Digo, ia menirukan Sisi berteriak kencang lalu menatap gadis kecilnya yang masih betah menengadahkan wajahnya ke atas. Tubub mereka masih terus berputar hingga akhirnya Sisi menghentikannya.

"Huuaa stoopp Kakak...pala Sisi mulaii puyengg hahah.." teriak Sisi sambil berhenti berputar memegang kepalanya menatap Digo sambil tertawa.

"Eh eh eh ... aduh puyeng.." kata Sisi pura-pura jatuh dipelukan Digo lalu mendongak menatap Digo yang menunduk. "Hehe..gak papa kan Kak, nyender dikiitt..puyengg nihh...dingin pun berasa anget kalau dipeluk Kakak haha.." cerocos Sisi lalu memeluk Digo dengan pedenya.

Semenit.

Dua menit.

Tiga menit.

Digo hanya diam, dia menatap ke langit dan menutup matanya. Ia tidak melepaskan pelukan Sisi karena sepertinya ia mulai merasa nyaman. Hatinya sedikit terhibur dengan tingkah laku Sisi yang konyol.

"Makasih Si..."
Ucap Digo akhirnya sambil menunduk.

Sisi mendongak menatap Digo. "Buat apa Kak?"

"Semuanya untuk hari ini..." jawab Digo lalu tersenyum membuat Sisi mau tak mau ikut tersenyum juga.

Omegaaiittt!!
Pertama kali Kakak gantengkuu senyumm sama akuuu?!!
Huuaaaa ... rezeki anak sholehah nih.
Meski tadi di tinggal, tapi selarang malah pelukan di senyumin lagii..
Kurang diciumnyaa hahaha...
uppss..

"Dududuh..anak Mama kenapa senyum-senyum sendiri gini? Matanya merem tapi mulutnya senyum-senyum.."

Reflek Sisi membuka matanya dan mengangkat kepalanya untuk melihat Mamanya yang sudah masuk dan menghampirinya.

Say I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang